
PEMILU DAN PILPRES Media Sosial dan Teknologi Informasi Membentuk Masa Depan Politik Indonesia di Kancah Pemilihan Gubernur 2024
Oleh Yunus Pramono, M.Kom
DKYLB.com, Sabtu (5/10/2024) - Jakarta, Pemilihan gubernur di Indonesia tahun 2024 menghadirkan dimensi baru dalam proses pemilu politik, di mana teknologi informasi dan media sosial memainkan peranan penting dalam mempengaruhi dinamika politik.
Dengan berkembangnya teknologi informasi, media sosial kini menjadi salah satu alat utama yang digunakan calon gubernur untuk menyampaikan pesan politik, menarik pemilih, dan meraih dukungan.
Baca Juga: Dosen Ini Berhenti Mengajar Karena Mahasiswa nya Menggunakan ChatGPT
Pada Pilgub 2024, media sosial memberikan peluang bagi para kandidat untuk memperluas jangkauannya tanpa batasan geografis, bahkan di wilayah yang sulit dijangkau dengan kampanye tradisional.
Kandidat dapat menyebarkan pesannya melalui postingan, video, siaran langsung, atau infografis yang dapat langsung diakses oleh jutaan pengguna.
Selain itu, media sosial juga memberikan kesempatan kepada kandidat untuk membentuk citra diri yang lebih pribadi.
Kandidat dapat menunjukkan sisi kemanusiaan yang sulit ditangkap di media tradisional melalui postingan yang menunjukkan aktivitas sehari-hari, interaksi dengan publik, dan reaksi terhadap peristiwa terkini.
Dengan demikian, media sosial menciptakan ruang di mana calon pemimpin dapat lebih dekat dengan pemilih.
Baca Juga: Mahasiswa Unnes Bunuh Diri, Pesan Terakhirnya Ungkap Rasa Gagal dan Permohonan Maaf
Selain peran media sosial, Pilgub 2024 juga akan fokus pada pengembangan teknologi data besar (Big Data) dan kecerdasan buatan (AI).
Big data membantu tim kampanye menganalisis perilaku pemilih, memahami tren opini publik, dan mengembangkan strategi pemilu yang lebih tepat sasaran.
Melalui analisis data, tim pemenangan dapat mengidentifikasi kelompok demografis yang paling mungkin mendukung kandidat tertentu dan mengembangkan strategi yang tepat untuk menarik suara dari kelompok tersebut.
Kecerdasan buatan juga digunakan untuk mengotomatiskan iklan kampanye di media sosial.
Teknologi ini memungkinkan penyesuaian iklan dengan preferensi dan minat pribadi oleh pola perilaku online.
Teknologi ini memungkinkan kampanye politik menjadi lebih efisien dan personal, serta menyampaikan pesan yang tepat kepada setiap individu.
Pemilihan gubernur pada tahun 2024 mencerminkan semakin besarnya pengaruh teknologi dan media sosial terhadap proses politik.
Di sisi lain, teknologi menawarkan peluang besar bagi kandidat untuk menjangkau pemilih secara lebih luas dan efisien.