DUNIA KERJA Media Sosial Dongkrak Penjualan V.Speedshop, UMKM Lokal Ini Raup Pelanggan hingga Luar Pulau
Media Sosial Dongkrak Penjualan V.Speedshop, UMKM Lokal
Ini Raup Pelanggan hingga Luar Pulau
Jakarta – Pemanfaatan media sosial terbukti mampu
mendongkrak penjualan pelaku usaha kecil. Hal ini dialami oleh V.Speedshop,
usaha yang bergerak di bidang penjualan baut titanium motor, yang dikelola oleh
Upi. Melalui keaktifan di platform seperti Instagram dan TikTok, omzet usaha
tersebut meningkat signifikan dan berhasil menjangkau pelanggan dari berbagai
daerah di Indonesia.
“Pengaruhnya besar banget. Sejak aktif di media sosial kayak
Instagram sama TikTok, penjualan naik lumayan jauh. Banyak yang awalnya cuma
lihat konten, terus nanya di DM, ujung-ujungnya beli,” ujar Upi saat ditemui
tim kami.
Sebelum menggunakan media sosial, pelanggan V.Speedshop
sebagian besar berasal dari sekitar bengkel. Namun kini, pesanan datang dari
luar kota hingga luar pulau. Hampir setiap hari, ada saja pembeli yang
melakukan pemesanan melalui pesan langsung atau marketplace.
Menurut Upi, media sosial memiliki banyak keunggulan
dibanding promosi konvensional. “Biayanya murah banget, bahkan kadang gratis
asal rajin bikin konten. Jangkauannya juga luas, orang dari mana aja bisa lihat
produk kita. Sekarang media sosial udah kayak etalase utama buat usaha saya,”
jelasnya.
Strategi Konten dan Tantangan di Dunia Digital
Untuk menarik perhatian pelanggan, Upi menerapkan strategi
sederhana namun konsisten: menampilkan konten menarik dengan kualitas visual
yang baik. Ia rutin mengunggah foto dan video baut titanium dengan tampilan
detail, video pemasangan, serta before–after hasil modifikasi.
“Konten saya bikin sendiri pakai HP. Kadang dibantu teman,
soalnya saya lebih tahu angle yang cocok buat anak motor. Kalau lagi ada event
baru pakai fotografer,” tuturnya.
Meski begitu, ia mengakui ada sejumlah tantangan yang
dihadapi dalam pemasaran digital, seperti perubahan algoritma media sosial,
persaingan harga, dan keterbatasan waktu. “Kadang udah rajin upload tapi
engagement-nya turun. Persaingan juga makin ketat, jadi harus pintar bikin
konten biar tetap beda dan menarik,” tambahnya.
Dampak Ekonomi bagi Keluarga dan Lingkungan Sekitar
Pemanfaatan media sosial tidak hanya meningkatkan penjualan,
tetapi juga berdampak positif pada kesejahteraan keluarganya. “Sejak promosi di
media sosial, orderan hampir tiap hari. Pendapatan naik, jadi bisa bantu
kebutuhan keluarga lebih lancar,” ujar Upi.
Menariknya, kesuksesan Upi juga menginspirasi masyarakat
sekitar. “Awalnya banyak yang heran, kok jual baut aja sampai di-Instagram-in.
Tapi setelah lihat hasilnya, banyak yang dukung. Sekarang malah ada teman dan
tetangga yang minta diajarin cara promosi online,” katanya sambil tersenyum.
Harapan untuk Dukungan Pemerintah
Sebagai pelaku UMKM, Upi berharap pemerintah dapat
memberikan lebih banyak pelatihan dan pendampingan agar pelaku usaha kecil bisa
memanfaatkan media sosial secara maksimal. “Banyak yang punya produk bagus tapi
nggak tahu cara promosiin secara online. Kalau ada pelatihan bikin konten,
ngatur iklan, sampai baca insight, pasti bantu banget,” harapnya.
Selain pelatihan, ia juga mengusulkan adanya subsidi biaya iklan atau kerja sama dengan platform digital agar UMKM lokal bisa menjangkau pasar lebih luas. “Dukungan seperti itu nggak cuma bantu jualan, tapi juga bisa ningkatin ekonomi masyarakat sekitar,” tutup Upi.

