
PEMILU DAN PILPRES Silfester Matutina ngamuk di acara dialog karena tidak paham ilmu hukum berdampak acara ini jadi brutal padahal mematut diri jubir Joko Widodo?
DKYLB.com, Rabu (4/9/2024) - Sosok yang mematut diri sebagai juru bicara Presiden Joko Widodo, Silfester Matutina mengamuk di acara debat yang disiarkan secara langsung di iNews.
Saking buruknya komunikasi istana, mereka menugaskan sosok yang konyol itu untuk menjadi perwakilan istana.
Anehnya, televisi kerap menjadikan sosok yang diketahui mempunyai catatan kriminal di pengadilan itu karena tindak pidana umum sebagai sosok yang mewakili istana?
Sosok ini diketahui mempunyai catatan kriminal pidana umum dan jejaknya dibongkar oleh netizen.
Apakah kemudian pihak istana akan membiarkan diri mereka untuk menjadikan sosok ini sebagai jubir mereka?
Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina emosi karena dikuliahi Akademisi Rocky Gerung dalam program Rakyat Bersuara iNews TV, Selasa (3/9/2024) malam.
Kalangan netizen tidak kalah gerak cepat (gercep) untuk membongkar jejak Silfester Matutina yang ternyata telah diputus sebagai terdakwa tindak pidana umum dengan berkekuatan hukum tetap.
Kasus itu bisa dilihat di pencarian kasus hukum yang melibatkan nama tersebut.
https://www.tiktok.com/t/ZS2DosvB8/
Mungkin hal itu yang menjadikan sosok ini cenderung melakukan tindakan tercela dan tindak pidana umum lainnya?
Rocky Gerung hadir sebagai narasumber dalam diskusi bertajuk ‘Banyak Drama Jelang Pilkada, Kenapa?’.
Debat panas keduanya berawal ketika Rocky menyindir banyak orang menuju kesuksesan dengan cara menjilat.
Mendengar itu, Silfester Matutina langsung naik pitam dan menyerang Rocky secara personal, dan mengatakan bahwa dirinya mengasihani akademisi tersebut karena belum pernah menikah.
Padahal sejumlah ilmuwan sukses dan tokoh terkenal banyak yang tidak menikah bahkan melahirkan banyak buku yang brilian.
"Anda salah besar bung Rocky, Anda itu pecundang, kami bukan penjilat, saya ini satu orang yang tidak dapat apa pun dari pemerintah ini, baik jabatan, proyek dan sebagainya," katanya.
"Saya seorang usahawan dan saya seorang lawyer, jadi Anda salah, dan Anda pikir kami ini rumit berpikir, anda lihat muka saya ini cerah, hidup saya bahagia," kata jubir ini menyombongkan dirinya.
"Oh engga, Anda lihat anda sendiri, anda sampai hari ini masih bujangan lapuk, kasian," sambungnya.
Balik melawan, Rocky yang tidak menyebutkan nama sosok penjilat justru mengatakan bahwa respons Silfester malah memperlihatkan bahwa dirinya merupakan penjilat.
"Satu ikan kepancing," kata Rocky.
"Ini kan manusia pecundang yang enggak ada bergunanya buat republik ini, saya enggak tahu gunanya anda buat republik ini saya enggak pernah dapet loh," jawab Silfester.
Perdebatan berlanjut ketika Silfester meminta Rocky menjelaskan bukti Presiden Jokowi cawe-cawe padahal memang itu dinyatakan langsung oleh Joko Widodo dan videonya banyak ditemukan khususnya secara kata-kata dan tindakan selama berlangsungnya pilpres, pemilu, dan menjelang pilkada.
Apalagi, hal itu ditambah dengan putusan Mahkamah Agung (MA) untuk meloloskan Kaesang Pangarep sebagai calon kepala daerah setingkat gubernur dengan mengincar Jakarta dan Jawa Tengah.
Putusan Mahkamah Konsitusi (MK) membatalkan prasa yang membolehkan orang yang belum berumur 30 tahun menjadi calon gubernur.
DPR merespons dengan membahas revisi UU Pilkada untuk segera membatalkan putusan MK terkait ambang batas partai 20 persen yang bisa mengajukan kandidat di umur sebelum 30 tahun dengan menggunakan putusan MA yang ngawur itu.
MK telah mengubah untuk kembali pada UU Pilkada dengan batas umur minimal 30 tahun dan ambang batas partai politik yang berhak mengajukan kandidat adalah minimal 7,5 persen perolehan suara sah, bukan lagi 20 persen suara.
Dialog yang sangat panas itu berubah menjadi tindak pidana umum karena tersulutnya emosi Silfester Matutina yang menjadi bulan-bulanan di berbagai platform media sosial.
“Untuk membuktikan, perlu cara pembuktian,” kata Rocky dalam diskusi yang dihadiri juga oleh loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, Juru Bicara PDIP, Chico Hakim, dan Ketum Prabowo dan Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer.
“Anda mau bukti yang kompleks atau parsimoni?” kata Rocky kepada Silfester.
Silfester mempersilakan Rocky memberikan bukti apa saja.
Kemudian, Rocky menanyakan suatu prinsip hukum kepada Silfester.
"Sudahlah saya bukan mahasiswa baru yang Anda harus terangkan,” jawab Silfester.
“Kita kalau di pengadilan bro, enggak ada kita panjang-panjang kayak begini. Langsung mana buktinya, hakim akan minta itu,” sambungnya sambil menunjuk Rocky.
“Oke, Anda hakim ya, saya terangin."
"Buktinya namanya, pacta sunt servanda, tahu enggak istilah itu?” tanya Rocky ke Silfester.
“Saya bilang Rocky mana buktinya, karena kita ngomong presiden yang cawe-cawe,” kata Silfester.
Rocky mengatakan bahwa perjanjian harus diucapkan.
“Mana?"
Pasal pidana berapa yang presiden itu lakukan?"
"Anda ini ngomong apa Anda ini?” tutur Silfester.
Dia meminta Rocky menyebut pasal berapa di undang-undang mana yang dilanggar Jokowi.
“Saya akan terangkan dengan dalil hukum, pacta sunt servanda.
"Pacta itu pet artinya perjanjian, sunt artinya jangan sampai, bener enggak?"
"Salah,” kata Rocky sambil berdiri.
“Gimana mau saya terangin, dia sedungu ini,” kata Rocky.
“Bukan, saya mengiyakan aja yang kamu omong, dia hanya muter-muter enggak bisa bukti,” ujar Silfester sambil berdiri sambil menunjuk Rocky.
“Enggak ada ini manusia, ini manusia pecundang, yang sangat merugikan bangsa kita ini dengan kebohongan-kebohongan yang dia lakukan,” sambung Silfester yang sambil berjalan ke arah Rocky.
Silfester kembali menegaskan bahwa dirinya bukan mahasiswa Rocky.
Rocky pun berdiri mendekati Silfester.
“You mahasiswa siapa? Profesormu siapa namanya?” ujar Rocky.
“Enggak perlu kau tahu. Yang sekarang ini, mana pasal-pasal yang dilanggar oleh presiden,” kata Silfester.
Silfester pun emosi setelah disebut bodoh oleh Rocky.
“Eh kau, kau bodoh,” ungkap Silfester sambil berjalan mendekati Rocky.
Silfester pun memaki Rocky sambil menunjuk-nunjuk akademisi tersebut.
Rocky pun justru mendekatinya. Keduanya pun dilerai pemandu dialog tersebut Aiman Witjaksono.
Acara dialog di TV itu menjadi babak belur karena ulah Silfester Matutina yang tidak bisa mengendalikan emosinya.