X

GAYA HIDUP Menu Praktis Bulan Ramadhan: Gampang dan Nggak Bikin Stres Kantong

21 Maret 2023 02:11 | Oleh Zet Nayzuko

DKYLB.COM (20/3/2023) – Bulan puasa tinggal beberapa hari lagi. Saat buka puasa atau sahur pasti kita butuh menu makanan yang enak.

Tapi sering kali karena terburu-buru terutama saat sahur, kita perlu membuat masakan yang praktis tanpa banyak menyita waktu.

Coba dua menu masakan ini. Karena selain gampang tak membuat kantong jadi bolong. Murah meriah tapi kalau soal rasa bisa bikin nasi cepat ludes. Simak ya..

1. Resep tumis kacang panjang + tempe

Bahan-bahan:

1 ikat kacang panjang

1 papan tempe

3 siung bawang putih

3 siung bawang merah

2 buah cabai merah

2 lembar daun salam

1 ruas jahe

1 sdm saus tiram

2 sdm kecap manis

1/4 sdt lada bubuk

garam secukupnya

Cara Membuat:

- Potong-potong kacang panjang sekitar 4 cm. Potong-potong tempe bentuk korek api, goreng hingga matang, angkat. Sisihkan.

- Iris tipis bawang putih dan bawang merah. Panaskan minyak secukupnya, tumis dua bawang hingga harum.

- Masukkan jahe yang sudah dimemarkan, cabai merah dan daun salam. Tumis bumbu hingga matang.

- Masukkan kacang panjang dan sedikit garam. Tuang sedikit air dan masak hingga kacang panjang matang dan air habis.

- Masukkan saus tiram, kecap manis dan lada bubuk. Aduk rata.

- Jika bumbu sudah meresap dan tampak kecokelatan mengkilap, angkat.

- Sajikan tumis kacang panjang tempe selagi hangat. Mudah sekali, bukan?

2. Tumis buncis tauge telur

Bahan-bahan:

100 gram buncis

50 gram tauge

2 butir telur

3 siung bawang merah

2 siung bawang putih

2 buah cabai rawit

3 buah cabai keriting merah

100 ml air

⅓ sdt gula pasir

¼ sdt garam

¼ sdt penyedap rasa

1 sdm saus tiram

Cara Membuat

- Siapkan 100 gram buncis yang sudah dicuci bersih, lalu potong-potong sesuai selera, kemudian sisihkan sementara ke dalam wadah.

- Iris-iris tipis 3 siung bawang merah, 2 siung bawang putih, 2 buah cabai rawit atau sesuai selera, 3 buah cabai merah keriting, lalu sisihkan sementara.

- Pecahkan 2 butir telur ke dalam mangkuk kecil, lalu kocok lepas, sisihkan.

- Siapkan wajan dan minyak secukupnya, kemudian panaskan minyak.

- Setelah panas, masukkan telur yang sudah dikocok lepas tadi, masak dan orak-arik telur sampai matang.

- Setelah matang, angkat dan sisihkan sementara telur orak-ariknya.

- Panaskan kembali minyak secukupnya, lalu masukkan irisan bawang merah dan bawang putih, aduk-aduk dan tumis hingga harum dan layu.

- Masukkan 1 sdm udang rebon dan irisan cabai merah keriting serta cabai rawit, aduk-aduk hingga tercampur merata.

- Masukkan buncis yang sudah dipotong-potong tadi, aduk-aduk kembali hingga merata hingga layu.

- Tuang 100 ml air, tumis sebentar, lalu tambahkan bumbu seperti ¼ sdt garam, ¼ sdt penyedap rasa, 1/3 sdt gula pasir, dan 1 sdm saus tiram, aduk-aduk rata dan tumis hingga bumbunya meresap.

- Masukkan 50 gram tauge, tumis hingga tauge layu.

- Masukkan telur orak-arik, aduk-aduk hingga tercampur merata dengan bahan lain, jangan lupa untuk dicicipi rasanya.

- Setelah matang dan bumbunya pas, angkat dan sajikan tumis buncis tauge telur di atas piring saji.

- Sajian tumis buncis tauge telur siap disantap.

[Slamet Supriyadi]

 


Media Sosial Dongkrak Penjualan V.Speedshop, UMKM Lokal Ini Raup Pelanggan hingga Luar Pulau

Artikel ini mengangkat kisah inspiratif Upi, pemilik V.Speedshop, yang sukses memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usahanya di bidang penjualan baut titanium motor. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, Upi mampu menarik perhatian pelanggan dari berbagai daerah, bahkan hingga luar pulau. Dengan strategi konten sederhana menampilkan detail produk, video pemasangan, dan interaksi aktif dengan pengikut penjualannya meningkat pesat. Media sosial menjadi “etalase utama” bagi usahanya, menggantikan promosi konvensional yang kini kurang efektif. Kesuksesan ini juga berdampak positif terhadap kesejahteraan keluarganya dan menginspirasi masyarakat sekitar. Upi berharap pemerintah dapat memberikan pelatihan dan dukungan bagi pelaku UMKM agar lebih siap bersaing di era digital.

11 November 2025 22:30 | dunia-kerja

Pak Budi, Penjual Siomay yang Setia di Depan Halte Universitas Pancasila

Di tengah padatnya aktivitas mahasiswa dan arus kendaraan di depan Halte Universitas Pancasila, ada satu sosok yang hampir selalu hadir setiap hari. Sebuah gerobak sederhana dengan uap panas yang mengepul dan aroma gurih ikan tenggiri yang menggoda menandai keberadaannya. Sosok itu adalah Pak Budi, penjual siomay yang sudah lebih dari sepuluh tahun setia berdagang di lokasi yang sama.

11 November 2025 21:13 | daerah

Perdagangan Vape Longgar, Pengawasan Pemerintah Dipertanyakan

Di wilayah Cileungsi, tepatnya sepanjang Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, penjualan rokok elektrik atau vape kian marak tanpa kendali. Observasi lapangan mengungkap kios-kios yang menawarkan perangkat vape dan cairan nikotin ilegal, tanpa izin edar maupun label kesehatan resmi. Mayoritas konsumen adalah remaja usia belasan, dengan transaksi yang sibuk dari subuh hingga malam, dikelilingi aroma buah sintetis dan keramaian anak muda. Kepala Seksi Pengawasan Dinas Perdagangan setempat, Aditya Firmansyah, mengakui pengawasan lemah karena petugas terbatas dan razia jarang, sehingga sanksi tak menakutkan. Pedagang bernama Harlan mengatakan vape jadi barang laris, meski cairannya tak berlabel BPOM. Ahli kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Cileungsi, dr. Lestari Nirmala, menyoroti bahaya kecanduan nikotin pada generasi muda akibat strategi pemasaran yang memikat. Situasi ini mendesak pemerintah untuk intensifkan razia, wajibkan kepatuhan pedagang, dan galakkan edukasi publik guna cegah lonjakan masalah kesehatan di masa depan.

11 November 2025 18:24 | kesehatan

“Pedagang Kaki Lima Kentang, Cimol, dan Jamur Crispy Jadi Incaran Mahasiswa di Sore Hari

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas reportase lapangan untuk mata kuliah Pengantar Jurnalistik ini dengan baik. Melalui tugas ini, saya berkesempatan melakukan liputan langsung di lapangan dan menulis berita bertema Travel & Kuliner dengan fokus pada pedagang kaki lima yang menjual kentang, cimol, dan jamur crispy di area Kampus Universitas Pancasila. Liputan ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami proses kerja jurnalistik, mulai dari observasi, wawancara, hingga penyusunan berita sesuai kaidah 5W+1H. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah, Dr. Gede Moenanto Soekowati, S.I.Kom., M.I.Kom., serta kepada para narasumber, yaitu Bapak Ari dan Adhan, yang telah memberikan waktu dan informasi untuk kelengkapan liputan ini.

11 November 2025 16:50 | terkini