
GAYA HIDUP Breaking News Inggris Menangis Gareth Southgate Dihujat karena Mengandalkan Pemain Miskin Jam Terbang dan Pengalaman Kobbie Mainoo
DKYLB.com, Senin (15/7/2024) - Sejumlah kalangan sudah banyak meragukan kiprah Inggris di kancah World Cup atau Euro 2024 ini.
Hanya tinggal menunggu saja waktu Inggris dipaksa pulang kampung dengan tangan hampa karena meraih medali perak sama saja tidak bernilai dibandingkan dengan Spanyol yang meraih juara dan piala Euro 2024.
Spain memang perkasa di ajang Euro 2024 dengan menyingkirkan sejumlah tim kuat seperti Italia, Kroasia, tuan rumah Germany, dan menekuk kandidat juara France.
Klub bertabur bintang seperti Portugal juga bertekuk lutut di ajang ini karena mereka disingkirkan oleh France.
Perjalanan England juga tidak terlalu mulus meski juara grup, mereka juga harus mengakui keunggulan Spain di laga final, 2-1.
Gareth Southgate memasang skema 3-5-1-1 dengan harapan bisa menjegal semua peluang pemain lawan menguasai lapangan tengah.
Skema yang mengadaptasi gaya 4-3-3 dan 5-3-2 atau 3-5-2 yang sulit menghadapi skema tiki taka Spain yang lebih banyak mengandalkan kecepatan pemain sayap serang mereka seperti Lamine Yamal, yang masih belia, tapi menjadi bintang dan dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Sejak awal pertandingan ini, England banyak mengalami kesulitan karena mereka lebih banyak lengah di kala menghadapi gempuran di sisi sayap kanan dan sayap kiri mereka, berkali-kali kelemahan di sekor kiri dan kanan ini berhasil dieksploitasi dengan baik oleh Spain.
Memang kubu Inggris sendiri tidak meyakinkan dan media di Inggris juga menebak bahwa Spanyol akhirnya akan menang.
Benar saja, kelemahan sisi kanan yang dipercayakan pada pemain tua, Kyle Walker terlalu mudah untuk ditembus semua lawan di babak grup dan fase knock out (KO).
Buruknya skema taktik Gareth Southgate ini memang tidak meyakinkan sejak fase grup bahkan di fase penyisihan menuju Euro 2024 ini.
Ajang empat tahun yang berseling dengan World Cup ini memang menjadi kejuaraan sekaligus hiburan yang banyak dinantikan oleh berbagai kalangan penggemar sepakbola dunia.
Hanya Liga Champion yang menjadi kejuaraan level klub yang paling banyak dijadikan sebagai tontonan sepakbola terbaik, setelah itu ajang World Cup, baru kemudian Euro.
Gemerlap pemain Inggris di antaranya Jude Bellingham, Phil Foden, dan Bukayo Saka telah menjadikan Gareth Southgate pusing tujuh keliling.
Spanyol unggul lebih dulu dengan sodoran bola oleh Lamine Yamal yang kemudian bisa diarahkan secara akurat oleh tendangan Williams ke dalam gawang yang gagal ditepis Jordan Pickford.
Gol balasan oleh Cole Palmer secara spektakuler sebenarnya bisa membalikkan keadaan jika saja taktik permainan Gareth Southgate tidak keliru.
Pasalnya, Gareth Southgate terlalu nyaman dengan skema 3-5-1-1 dengan variasi 3-2-2-2-1 yang terlalu monoton karena dengan mudah diterobos oleh Spanyol.
Meski Jordan Pickford bermain gemilang tetap saja dirinya tidak bisa mempertahankan negaranya dari gempuran pemain Spanyol yang secara jitu bisa mengeksploitasi sisi kanan Inggris berkali-kali khususnya oleh Williams yang mencetak gol pertama.
Pergantian pemain oleh Cole Palmer untuk menarik keluar Kobbie Mainoo sebenarnya terlalu terlambat karena permainan sudah dikuasai penuh oleh Spanyol.
Demikian juga penarikan Harry Kane dengan masuknya Olie Watkins tidak bisa memberikan keberuntungan seperti saat mereka menyingkirkan Belanda di semifinal.
Soalnya kubu Spain yang menjadi negara yang melahirkan Christopher Columbus ini menguasai jalannya pertandingan.
Negara perampok dan penjajah Amerika di masa awal ini sebenarnya sejak lama dikenal sebagai negara perampok dan pembantai suku asli Amerika dengan genosida brutal dan memusnahkan bangsa serta budaya suku asli Amerika sampai tidak tersisa.
Sementara itu, dikutip DKYLB dari NYTimes, sungguh momen yang luar biasa bagi Mikel Oyarzabal, pencetak gol kemenangan Spanyol.
Dia berbicara kepada saluran Spanyol La 1:
“Saya melakukan tugas saya, berusaha membantu setiap saat."
"Ketika Anda melewati masa-masa sulit, berada di sini di skuad sudah sangat berarti dan bisa membantu seperti ini sudah maksimal."
“Sebagian dari sejarah ini adalah milik saya, dengan cedera dan semua yang terjadi."
"Jadi ada kegembiraan yang luar biasa atas semua yang terjadi; 25 hari di sini semua bekerja bersama, ini luar biasa."
“Saya melihat Cucu (Cucurella) muncul di sayap, melihat dia akan memberikan umpan silang, berlari untuk mencoba menyentuhnya, dan bola masuk. Pada dasarnya itulah.”
Momen ini memang luar biasa bagi Mikel Oyarzabal.
Momen yang luar biasa.
Kapten Real Sociedad itu mengalami cedera ACL pada tahun 2022, cedera yang membuatnya absen di Piala Dunia sebelumnya.
Dia pernah menjadi pemain reguler Luis Enrique, dia juga pemain reguler Luis de la Fuente.
Setelah melewati banyak perjuangan dan penderitaan, inilah saatnya.
Spanyol begitu dekat sehingga mereka hampir bisa menyentuhnya
Sekarang untuk wajah-wajah yang lebih bahagia, saat Spanyol tampil di panggung.
Mereka akan segera mendapatkan trofi itu dalam beberapa saat lagi, dan mereka jelas tidak sabar menunggu.
Hujan hujatan
Mantan bek Inggris dan Manchester United, Rio Ferdinand mengeritik Gareth Southgate karena menjaga timnya tetap tidak berdaya dalam kekalahan 2-1 dari Spanyol.
Skema defensif, tapi lemah di lini pertahanan.
Dia berkata di BBC One:
“Kami bermain dengan blok rendah dan tidak pernah benar-benar mengancam dari blok rendah dengan pelari atau pemain langsung yang bermain maju dengan kecepatan sampai kami tertinggal."
“Saat pertandingan imbang, kami selalu menjadi tim yang terkekang."
"Itu adalah hal yang mengecewakan dengan kualitas pemain yang kami miliki di skuad ini.
“Sampai kami tertinggal satu gol, bangkit dan maju ke depan, mulai menekan dengan tinggi, kami membuat tim-tim terlihat gugup, namun tampaknya kami harus menunggu hingga kami tertinggal satu gol untuk bisa melakukan itu.”
Spanyol memenangkan Euro 2024 sampai Inggris kalah lagi di final.
Spanyol memenangkan Euro 2024 ini dengan skor 2-1.
Spanyol mengalahkan Inggris 2-1 untuk memenangkan Euro 2024.
Nico Williams mencetak gol pembuka beberapa detik memasuki babak kedua.
Pemain pengganti Cole Palmer menyamakan skor dengan tembakan dari jarak jauh yang sangat memukau dan mematikan.
Mikel Oyarzabal mencetak gol penentu untuk memenangkan pertandingan.
Harry Kane berkata di BBC One:
“Kami hanya tidak menjaga intensitas dan tekanan yang sama (setelah mencetak gol) atau menguasai bola dengan cukup baik."
"Ini adalah babak terakhir turnamen, banyak kaki yang lelah dan mentalitas yang lelah di sana."
"Kami hanya kesulitan dan kemudian terjebak dengan bola di belakang.”
“Ini tergantung pada momen-momen besar, kami memiliki momen besar di akhir di mana mereka berhasil melewati satu garis, itu bisa saja berbeda, tapi untuk saat ini, ini benar-benar mengecewakan.”
Pemain pilihan Inggris memang lamban karena kehabisan tenaga setelah melawan Belanda beberapa hari sebelum ini.
Seharusnya, Southgate mengganti Mainoo, Walker, dan Shaw dengan pemain yang lebih segar.
Sejumlah pemain bintang seperti Trent malah dicampakkan ke bangku cadangan oleh Southgate.
Petaka benar-benar terjadi dengan Spain menguasai hampir 70 persen ball position.
Jude Bellingham juga tidak efektif bermain di babak final ini karena terus bermain sejak pembukaan Euro 2024.
Kapten Inggris, Harry Kane, kini, telah bermain di tujuh final sepakbola yang merupakan rekor tersendiri.
Dia telah kehilangan semuanya.
Dia berkata setelah kekecewaannya yang terakhir:
“Ini adalah kesempatan yang terlewatkan."
Tidak mudah untuk mencapai final ini."
"Dibutuhkan ketangguhan dan karakter yang luar biasa untuk mencapai posisi kami saat ini, namun pada akhirnya Anda akan mengambil kesempatan ketika kesempatan itu datang dan kami tidak akan mengulanginya lagi."
“Ini sangat menyakitkan, akan terasa sakit untuk waktu yang sangat lama."
"Sangat mengecewakan bahwa kami tidak bisa memenangkannya untuk Gareth."
“Kami sangat ingin memenangkannya untuknya.”
Hanya beberapa saat setelah kekalahan Inggris, namun Yang Mulia Raja Charles telah menulis surat terbuka kepada Gareth Southgate dan skuad Inggris:
“Meskipun kemenangan mungkin belum Anda raih malam ini, namun istri saya dan saya bergabung dengan seluruh keluarga saya dalam mendesak Anda dan tim pendukung Anda untuk tetap menegakkan kepala.”
“Semua orang yang telah berpartisipasi dalam kegiatan olahraga di tingkat mana pun akan tahu betapa menyedihkan rasanya hasil seperti itu ketika hadiahnya sudah sangat dekat dan akan bergabung dengan saya untuk mengirimkan simpati yang tulus, bahkan saat kami mengucapkan selamat kepada Spanyol.”
“Tetapi, perlu diketahui bahwa keberhasilan Anda mencapai final Piala Eropa merupakan sebuah pencapaian tersendiri dan merupakan sebuah pencapaian yang membawa serta kebanggaan sebuah bangsa yang akan terus berkoar untuk The Three Lions hari ini, dan dalam banyak kemenangan yang saya peroleh. tidak diragukan lagi ada di depan.”
Mantan kapten Inggris, dan kolumnis The Athletic, Alan Shearer mengatakan bahwa Spanyol pantas menjuarai Euro 2024.
Ia berkata:
“Mereka adalah tim yang lebih baik."
"Tujuh dari tujuh (menang), tim terbaik di turnamen sejauh satu mil."
“Saya merasa kami hanya menjauhi mereka, menunjukkan terlalu banyak rasa hormat kepada mereka."
"Kami tidak punya cukup energi."
“Tapi meski begitu, sangat sulit ketika Anda menghadapi pemain bagus yang bagus di bawah tekanan dan menghukum Anda ketika Anda melakukan kesalahan, itulah yang terjadi.”
Pada 20 Agustus 2023 Spanyol juga mengalahkan Inggris 1-0 untuk memenangkan Piala Dunia Wanita.
Sekarang 330 hari kemudian, Spanyol mengalahkan Inggris 2-1 untuk memenangkan Kejuaraan Eropa putra.