
DUNIA KERJA Tips buat kabur aja dulu ke luar negeri karena yang dipecat rezim Prabowo bukan hanya pegawai RRI dan TVRI yang bisa bikin konten
DKYLB.com, Rabu (13/2/2025) - Mereka yang terkena PHK dan pemutusan kontrak bukan hanya penyiar RRI dan TVRI yang bisa bikin konten viral, ikuti tips berikut ini untuk yang berniat atau rencana kabur aja dulu ke luar negeri.
Suara kalangan pegawai yang dipecat kementerian sampai dinas di daerah-daerah lebih mengenaskan.
Ada yang baru tandatangani kontrak setahun, tapi baru satu dan dua bulan diganti kontraknya padahal seharusnya ada tawaran kerja dengan pihak lain di saat tanda tangan kontrak dilakukan dengan kementerian.
Durasi kontrak selama setahun mendadak dikumpulkan semua di satu ruangan dan seperti petir di siang bolong, mereka dikumpulkan untuk menerima informasi bahwa mereka sudah berakhir kontraknya.
Mereka harus mendapatkan kenyataan pahit dirumahkan dan dipecat sesaat lagi bulan puasa.
Jumlahnya 18.000 di Kementerian PU, belasan ribu di Kementerian Perhubungan, Kemensos, dan mungkin jika disatukan jumlahnya jutaan orang, dan mereka bukan hanya kerja di RRI dan TVRI saja.
Mereka ada yang bekerja di berbagai sektor di kementerian, tapi tidak bisa siaran seperti penyiar TVRI dan RRI itu.
Saat ada kabar para pegawai di TVRI dan RRI kembali dipekerjakan, tidak demikian dengan para pekerja di kementerian yang sudah telanjur teken kontrak di saat lapangan kerja semakin sulit.
Rezim Prabowo lebih piawai menciptakan lautan pengangguran baru dibandingkan membuka lapangan kerja akibatnya, Kabur Aja Dulu jadi trending di media sosial.
Sebuah tragedi yang terjadi akibat kebijakan Joko Widodo alias Jokowi menumpuk utang demi proyek mercusuar seperti IKN dan kereta cepat yang di awalnya ditekadkan tidak menggunakan anggaran negara.
Ternyata kereta cepat dan IKN jelas menggunakan APBN dan akibatnya utang meroket.
Akhirnya generasi muda berupaya pindah dari Indonesia karena kebijakan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan secara brutal oleh rezim Prabowo yang banyak mempekerjakan buzzer biadab seperti Kurawa, Hasan Nasbi, Raffi Ahmad, sampai Deddy Corbuzier, meski katanya mereka orang kaya raya ternyata masih mengharap gaji dari uang rakyat, belum fasilitas rumah, hotel, kendaraan dinas, dan kantor.
Akun Pandu Rijal membagikan tips berikut ini:
Buat yang pada prepare #KaburAjaDulu, aku nemu infografis menarik nih. Ngomongin soal jam kerja dan kompensasinya, dari yang paling oke sampe yang paling memprihatinkan.
Yuk bahas tipis-tipis. Yang udah pada bekerja di negara bersangkutan boleh bantu tambahin ya.
Work-Life Balance Leaders
Negara-negara Nordik dan Eropa Barat masih menjadi pemuncak work-life balance ternyata dengan Denmark, Belanda & Norway, rata-rata punya jam kerja yang pendek (37-38 jam per pekan) dan rata-rata gaji yang lebih tinggi dari negara-negara lain (diatas $50.000/bulan).
Working Hours Per Week
Secara umum, negara yang paling sedikit jam kerjanya (bahkan dibawah 40 jam per pekan) adalah negara-negara Eropa Barat dan Nordik dengan range jam kerja di 37-39 jam per pekan.
Sedangkan yang jam kerjanya paling tinggi kebanyakan adalah negara-negara Amerika Latin seperti Kolombia, Costa Rica, dsb juga beberapa negara dari benua lain dengan range 42-49 jam per pekan.
Work Intensity
10 negara yang paling sedikit lemburannya (yang bekerja diatas 50 jam per minggu) lagi-lagi semuanya adalah negara-negara Eropa (mostly Eropa Barat) dan Nordik seperti Swiss, Belanda, Lithuania, dsb.
Sedangkan negara-negara yang paling tinggi di section ini, kebanyakan negara-negara non-Eropa diantaranya Turki, UK bahkan US juga ada di top 10 negara yang punya persentase paling tinggi untuk bekerja diatas 50 jam per pekan.
Interesting Outliers
Islandia punya rata-rata jam kerja yang lumayan panjang (43,3 jam/pekan) dibanding negara Nordik lain, tapi dibarengi dengan rata-rata bayaran yang tinggi ($66.504/bulan).
Luxemburg punya rata-rata bayaran yang oke banget ($65.449/bulan) dengan jam kerja standar (40 jam/pekan).
Turki dan Meksiko sama-sama punya rata-rata jam kerja yang tinggi, dan juga punya persentase karyawan bekerja di atas 50 jam per pekan juga paling banyak (sekitar 30%).
Salary atau penghasilan itu untuk per tahun di berbagai negara tersebut.
Salah satu orang Indonesia yang sukses di luar negeri dan tidak pelit berbagi saran adalah Bunda Corla.
Silakan saja rajin-rajin melihat konten yang dibagikan sosok ibu tersebut.