X

DUNIA KERJA Makan gratis hanya kedok ketidakmampuan rezim mengatasi anggaran negara berujung gelombang PHK dan lautan pengangguran yang paling tragis

13 Februari 2025 11:08 | Oleh Tim DKYLB 01

DKYLB.com, Rabu (13/2/2025) - Pengetatan anggaran dengan cara memutus kontrak ratusan ribu orang karyawan di kementerian dan dinas hingga ke desa bahkan memutus guru honorer hanya kambing hitam ketidakbecusan rezim untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi dengan kambing hitamnya, makan yang tidak bergizi, meski gratis itu.

Banyak orang dipecat meski baru teken kontrak di sejumlah kementerian dengan alasan pengetatan anggaran yang memicu gelombang PHK dan pengangguran yang menjamur.

Baca Juga: Tragedi banjir PHK pegawai kementerian jelang puasa dan Lebaran lowongan kerja tinggal jadi buzzer karena efisiensi anggaran rezim Prabowo Subianto

Akibatnya terjadi keresahan dan frustrasi di tengah masyarakat dan kalangan karyawan bahkan ada yang bunuh diri karena kebijakan pemutusan kontrak hingga pemecatan yang terus memakan korban.

Kesedihan ini tidak hanya berakhir di pemecatan karena semua karyawan yang dipecat pemerintah punya keluarga, anak, istri, semuanya frustrasi tidak bisa makan dan minum karena tidak punya uang.

Baca Juga: Banjir Air Mata dan PHK di Semua Kementerian hingga Dinas Dampak Efisiensi Anggaran Saat Prabowo Jor-joran Angkat Stafsus termasuk Deddy Corbuzier

Bahkan pihak Gerindra hanya cuci tangan persis saat kebijakan gas elpiji tiga kg diberlakukan dan memicu penyakit sampai kematian sejumlah warga akibat kebijakan biadab itu.

Sejumlah suara disampaikan rakyat di media sosial berkaitan kebijakan memecat pegawai dan karyawan yang jika dijumlahkan akan tampak seperti lautan.

Kemenhan ga ada efisiensi anggaran, bisa jadiin deddy stafsus.

PU kena efisiensi 81T, bisa bikin 18.000 orang dirumahkan.

gajelas banget cok, kata gua sih pada kompak mogok aja rame2.

Gak usah panik bro

Kita kehilangan puluhan ribu pekerja 

Karena cukup dengan mengangkat seorang @DedyCobuzier sebagai stafsus kemenhan 

Dijamin kedepan Indonesia secara ekonomi akan baik baik saja

Sim salabim 

Abrakadabra

Kata sibotak sambil ketawa.

Rezim @Prabowo lakukan penghematan atau efisiensi, dampaknya byk karyawan atau rakyat kecil yg kena PHK, lalu disaat yg sama rezim Prabowo terus angkat buzzernya jadi pejabat baru, yg terbaru Deddy Corbuzier.

Prabowo lakukan penghematan demi rakyat, itu omong kosong sappo, cuma omon-omon, tipu-tipu.

Ternyata masalah utama di sini, @Gerindra tidak paham bahwa belanja pegawai hanya merujuk ke Gaji dan Tunjangan dari ASN (PNS dan PPPK).

Sementara gaji honorer, Non ASN dan lain-lain, masuknya di akun belanja barang.

Sementara itu, seperti biasa, pihak Gerindra mau cuci tangan dan mencari kambing hitam atas kebijakan pemangkasan pegawai yang dilakukan itu.

Mereka mulai bungkam atas kekacauan yang terjadi seolah yang dipecat hanya karyawan kontrak di RRI saja padahal terjadi di semua kementerian.

Tragis betul.


Ledakan Kapal di Batam: Kondisi Korban Membaik, Polisi Periksa 13 Saksi

Pasca ledakan kapal yang mengguncang kawasan Batam, kondisi para korban dilaporkan terus membaik. Pihak kepolisian telah memeriksa 13 saksi guna mengungkap penyebab pasti ledakan tersebut. Tokoh Terkait: Korban ledakan kapal Pihak Kepolisian Batam Saksi-saksi di lokasi kejadian Tempat Kejadian: Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.

21 Oktober 2025 08:04 |

Korban Evakuasi Selesai, Polda Jatim Tuntaskan Penyelidikan Kasus Ambruk Ponpes Al Khoziny

Artikel ini menguraikan proses penyelidikan kepolisian terkait ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Penyelidikan dimulai setelah proses evakuasi dan identifikasi korban tuntas, dengan fokus pada pengumpulan bukti dan analisis penyebab kegagalan konstruksi yang mengakibatkan tragedi. Laporan ini diharapkan menjadi dasar penegakan hukum dan pencegahan insiden serupa di masa depan.

21 Oktober 2025 15:15 | terkini

“Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi: Warga Dievakuasi, Abu Vulkanik Selimuti Flores”

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus pada 15 Oktober 2025. Erupsi disertai kolom abu setinggi sekitar 10 kilometer dan hujan abu yang melanda sejumlah wilayah di sekitarnya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Siaga dan mengimbau warga untuk tidak beraktivitas dalam radius tujuh kilometer dari kawah. Letusan ini juga berdampak pada penerbangan lokal serta aktivitas warga yang terpaksa mengungsi ke tempat aman. Fenomena alam ini menjadi pengingat akan potensi aktivitas vulkanik tinggi di kawasan Indonesia Timur.

20 Oktober 2025 20:48 | terkini