Pasca Sidak Presiden Jokowi, Lampung Viral Lagi: Pemenang Tender Miliaran Rupiah Gunakan Alamat Warga

- Kamis, 25 Mei 2023 | 00:10 WIB
Salah satu rumah yang alamatnya dijadikan alamat perusahaan pemenang tender perbaikan ruas jalan rusak di Lampung. (Foto:TribunLampung/Hurri Agusto via Kompas)
Salah satu rumah yang alamatnya dijadikan alamat perusahaan pemenang tender perbaikan ruas jalan rusak di Lampung. (Foto:TribunLampung/Hurri Agusto via Kompas)

DKYLB.COM (24/5/2023) – Berita seputar Provinsi Lampung seperti tidak ada habisnya. Menariknya, berita yang muncul justru tidak ada yang positif.

Yang paling heboh soal infrastruktur jalan di provinsi ini yang dibiarkan hancur selama berpuluh-puluh tahun.

Gubernur Lampung, Arinal Djuanaidi bahkan dipermalukan saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke daerah Lampung untuk meninjau kondisi jalan yang rusak.

Tingkah sang gubernur yang merasa senang perbaikan jalan diambil alih pemerintah pusat menjadi gunjingan netizen.

Setelah itu muncul berita pejabat di daerah itu, yakni Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana diperiksa kekayaannya oleh KPK.

Terbaru muncul kabar, diduga ada perusahaan fiktif yang jadi pemenang tender proyek perbaikan jalan di Lampung.

Perusahaan tersebut menggunakan alamat rumah tinggal milik warga sebagai alamat kantor perusahaan.

Saat dilakukan penelusuran, alamat perusahaan pemenang tender tersebut adalah milik seorang nenek bernama Sri.

CV Bagas Adhi Perkasa, seperti dikutip dari kanal YouTube MetroTV, Rabu, (24/5), merupakan perusahaan fiktif yang mencatut alamat nenek Sri yang berada di RT 18, Gang Salak No 7, Gedong Air, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung.

Penemuan perusahaan fiktif yang merupakan pemenang tender bernilai puluhan miliar tetsebut, sontak membuat publik terkaget-kaget.

Bagaimana bisa para pelaku melakukan tindakan memalukan itu pada saat sama sedang menjadi sorotan masyarakat se-Indonesia.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Lampung Arinal Junaidi pun meminta semua pihak supaya tidak berspekulasi.

"Itu kita sudah punya Lembaga namanya BPK, Lembaga Kejaksaan, Lembaga Kepolisian jadi kalau ada hal-hal yang diindikasi itu. Jadi jangan kita mudah mendahului praduga tidak bersalah," kata Arinal Djunaidi.

"Jadi tolong ya, kita jaga Lampung supaya tetap kondusif," ujarnya memohon.

[Slamet Supriyadi]

Halaman:

Editor: Zet Nayzuko

Tags

Terkini

X