
TERKINI NasDem Usulkan Pembiayaan Makan Bergizi Gratis dari Cukai Rokok, Tolak Dana Zakat
DKYLB.com, Kamis(16/1/2025) - Jakarta, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi NasDem, Irma Suryani, mengusulkan agar pembiayaan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) diambil dari cukai rokok, bukan dari dana zakat seperti yang diusulkan oleh Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin.
Irma menyatakan bahwa cukai rokok yang mencapai Rp150 triliun per tahun dapat digunakan untuk mendanai program tersebut, sehingga tidak perlu membebani zakat masyarakat. "Untuk Makan Bergizi Gratis, saya usul ambil dari cukai rokok saja. Sudah, selesai. Cukai rokok per tahun Rp150 triliun," ujar Irma dalam keterangannya yang dikutip Antara, Jumat (17/1).
Irma menegaskan ketidaksetujuannya terhadap usulan penggunaan dana zakat untuk MBG. Menurutnya, penggunaan zakat sudah diatur dengan jelas dalam peruntukannya dan seharusnya digunakan untuk kepentingan kemaslahatan umat, seperti bantuan untuk fakir miskin. Ia juga mengingatkan agar program MBG tidak dikaitkan dengan usulan-usulan yang dapat menimbulkan kontroversi.
Baca Juga: Tabrakan Beruntun Fatal Di Tol Cipularan KM 92
Sebelumnya, Sultan B. Najamudin, Ketua DPD RI, mengusulkan agar dana zakat digunakan untuk mendanai program Makan Bergizi Gratis, dengan alasan bahwa masyarakat Indonesia memiliki DNA gotong royong yang dapat mendukung pembiayaan program tersebut.
Menanggapi usulan ini, anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PDIP, Selly Andriany Gantina, menyarankan agar pendanaan MBG lebih baik diambil dari sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta melalui mekanisme tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Selly juga mengingatkan bahwa pendanaan yang bersumber dari APBN atau dana CSR akan lebih fleksibel dan tidak mengganggu fungsi zakat sebagai ibadah yang harus sesuai dengan ketentuan hukum.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah siap untuk melaksanakan program Makan Bergizi Gratis bagi anak-anak Indonesia pada tahun 2025. Mengenai usulan penggunaan dana zakat, Prabowo menyebutkan bahwa hal itu akan diserahkan kepada pihak yang berwenang mengelola zakat, sementara pemerintah pusat fokus pada keberlanjutan program MBG.
Keberagaman pendapat ini menunjukkan kompleksitas dalam mencari solusi pembiayaan yang tepat untuk mendukung program sosial penting seperti Makan Bergizi Gratis, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan anak-anak Indonesia pada 2025 mendatang.
(Andika Putri Septianingrum)