X

TERKINI Terbongkar Modus Teror DC Bank Mega Sama Persis DC Pinjol Mungkin dari Perusahaan DC Sama Gajinya Rp 800000

23 September 2023 10:04 | Oleh Tim DKYLB 01

DKYLB.com, Sabtu (23/9/2023) - Bank Mega terus mengerahkan gerombolan Debt Collector (DC) untuk mengejar pemilik kartu anggota Carrefour, yang tidak pernah punya kartu kredit Bank Mega.

Mereka menggunakan modus teror yang sama dengan yang mengakibatkan kematian, penganiayaan, perkosaan, dan bunuh diri.

Baca Juga: Tidak Punya Pinjaman Diteror DC Suruhan Bank Mega Meniru Teror Kasus Adakami agar Korban Bunuh Diri

Partai Socmed: Teror DC Bank Mega sama persis teror DC pinjol untuk menagih uang, tapi ini bukan nasabah Bank Mega dan tidak pernah pinjam uang kredit.

Dari pinjol Pinjam Duit.

Sudah sampai mengancam pembunuhan kepada orang yg nomornya ada di hp peminjam, bukan peminjam langsung.

Ini cara mereka memanfaatkan orang-orang sekitar peminjam untuk menjadi DC gratisan bagi mereka.

Hal tersebut ditanggapi kalangan netizen yang tidak perlu diungkap namanya.

Netizen tersebut menyebutkan tindakan gerombolan DC lebih dari sekadar teror.

Astagfirullah kata-katanya ga sopan sama sekali yg gambar ke 2.

Mending gak ada pinjol aja, udah banyak yang bunuh diri gara-gara gak bisa bayar pinjol.

Yang minjem mungkin udah bingung mau cari duit kemana ya akhirnya pilih pinjol yang gampang dan cepat cair.

Tapi sebelum minjem apa mereka gak berfikir akan seperti ini akhirnya kalau gak bisa bayar?

Kena teror dan orang-orang yang ada di kontak wa juga dihubungi sama pihak pinjol.

Persoalan DC yang memang menggunakan segala cara itu tidak kunjung ditindak kepolisian.

Bahkan mereka dengan bebas menggunakan cara-cara yang melanggar hukum dan UU ITE apalagi identitas diberikan kepada kalangan DC yang membabi buta oleh Bank Mega.

"Ini siapa yang pinjam sama Bank Mega, saya tidak pernah mengajukan kartu kredit Bank Mega, saya punya kartu anggota Carrefour, tapi belum pernah dipakai, belum pernah digunakan, mendadak Bank Mega mengerahkan gerombolan preman brutal," kata korban di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: DC Suruhan Bank Mega Meneror Pemilik Kartu Anggota Carrefour tanpa Menjelaskan Duduk Perkara Keliru Sasaran

Menurut korban lainnya, dia heran karena itikad baik Bank Mega juga tidak pernah dilakukan.

"Mereka menyewa gerombolan DC yang mau disuruh apa saja bahkan mengancam dan membunuh korban, ini adalah kriminal dan harus ditindak oleh kepolisian," kata dia.

Menurut korban, Bank Mega benar-benar bertindak di luar batas.

"Kalau kami memang pernah menggunakan dan pinjam atau pakai kartu anggota Carrefour ada buktinya, kapan belanja di Carrefour dan yang utama, kapan kartu ini diaktivasi, kan kartu ini harus diaktivasi, baru bisa digunakan," kata korban lainnya.

Menurut mereka, tindakan brutal DC Bank Mega jelas disuruh Bank Mega.

"Ditanya utang apa tidak dijawab malah memaki-maki seperti kesetanan, kurang ajar ini Bank Mega!" katanya.

Baca Juga: Tarif Maksimal LRT Jabodebek Jadi Rp 20.000, Warga: Lebih Murah Naik Motor Artikel ini telah tayang di Kompas

Sementara itu, korban lainnya menyatakan, Bank Mega diketahui sebagai bank milik Chairul Tanjung yang mempunyai grup perusahaan Trans Corp.

"Mereka memang kurang ajar apa karena perusahaan mereka bangkrut?" katanya.

Kemungkinan Bank Mega sedang dilanda kesulitan likuiditas bisa jadi benar karena mereka mengerahkan DC Bank Mega untuk menagih kepada orang yang tidak pernah meminjam uang di Bank Mega apalagi menggunakan kartu kredit.

"Seharusnya, Bank Mega bisa menagih pada kreditur mereka, kok menagih ke orang yang tidak pinjam, niat pinjam saja tidak," kata korban.

Baca Juga: Gabung Koalisi Indonesia Maju, AHY Titip Dua Hal ke Prabowo Subianto Jika Terpilih Jadi Presiden

Bank Mega juga mengerahkan DC untuk meneror istri korban, anak-anak korban yang terus ditelepon dan dikirim pesan-pesan tidak senonoh, bahkan kebal hukum.

Gerombolan DC Bank Mega memang sama persis dengan gerombolan DC yang mengakibatkan kriminalitas, korban melakukan kejahatan atau bunuh diri.

Kejahatan yang meluas itu tidak bisa dibiarkan.

Ternyata kaum DC Bank Mega itu memang dididik untuk melakukan kejahatan seperti itu.

Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan kisah seorang pria yang bunuh diri karena tak kuat diteror debt collector (DC) pinjol.

Pria yang bernisial K itu bunuh diri itu tak kuat ditagih secara tak wajah oleh debt collector dari sebuah perusahaan pinjaman online atau pinjol.

Ulah dari debt collector pinjol itu kemudian menjadi viral dan menjadi atensi dari pihak kepolisian juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu, mereka sempat melakukan komunikasi via X dengan sumber yang pernah melamar kerja menjadi DC pinjol atau sebutan untuk penagih utang.

Seseorang tersebut minta dirahasiakan namanya dan mengganti namanya menjadi Egoo.

Dia juga memposting pengalamannya tersebut di media sosial X.

Dia bercerita bahwa dirinya pernah dipanggil oleh sebuah perusahaan penagih utang atau DC pinjaman online.

Ketika itu ia diminta datang oleh pihak perusahaan ke sebuah ruko kawasan Depok, Jawa Barat.

Baca Juga: The Scandal for the New Capital Named Jokowi and Revealed the Imported Residents Occupying the New Capital

Ruko yang lokasinya di pusat kota Depok tersebut kata dia merupakan pusat dari kantor penagih utang.

Banyak ruko di lokasi tersebut disewa menjadi lokasi para DC pinjol bekerja.

"Kantornya ada di Depok satu komplek ruko itu banyak kantor Debt Collector lokasinya seberang Ria Busana Depok," kata dia.

Egoo sempat menggambarkan situasi kantor DC pinjol di ruko tersebut.

Ketika masuk ke dalam kata dia suara orang berteriak, mencaci maki sangat terdengar.

Para DC tersebut menelepon dan menagih dengan cara mencaci maki.

Berbagai kata dan umpatan kasar sangat terdengar saat Egoo berasa di dalam ruko tersebut.

"Dibawa masuk ke dalam kantor yang isinya DC semua, sembari menunggu giliran interview di situ gue banyak banget dengar caci makian dan ancaman oleh para DC di situ gue mikir kaya ini mah enggak ada bedanya ama DC lapangan, malah kayaknya galakan yang online gini, " ujarnya.

Berbagai kata dan umpatan kasar sangat terdengar saat Egoo berasa di dalam ruko tersebut.

"Dibawa masuk ke dalam kantor yang isinya DC semua, sembari menunggu giliran interview disitu gue banyak banget dengar caci makian dan ancaman oleh para DC di situ gue mikir, kaya ini mah enggak ada bedanya ama DC lapangan, malah kayaknya galakan yang online gini, " ujarnya.

Mayoritas DC pinjol yang bekerja, kata dia, adalah mereka yang baru saja lulus sekolah atau fresh graduate.

Sejauh ia memantau di dalam ruko tersebut DC yang bekerja usianya masih sangat muda.

"Kebanyakan bocil baru lulus sekolah," kata dia.

Bagi mereka yang baru saja diterima di kantor tersebut lanjut Egoo diajari oleh seniornya atau yang sudah lama bekerja untuk menagih tunggakan pinjol.

Mereka diajari bagaimana menjadi galak, bagaimana mencaci maki dan memberikan ancaman.

"Mereka mencari bocah-bocah baru lulus dan sudah pasti keterima kalau melamar di situ karena pasti ada saja yang cabut setelah enggak lama keterima di situ.

Walau ada pinjol di bawah AFPI dan OJK enggak bikin mereka takut kalau nagih pakai caci makian dan ancaman demi bisa target tiap bulan.

Kalau mereka kurang galak pasti diajarin," katanya.

Mengenai gaji atau upah terkecil yang diterima para DC pinjol tersebut adalah Rp 800.000.

Kata dia, ada sistem pembagiannya berdasarkan target pelunasan nasabah pinjol.

"Seinget gue paling kecil gaji itu 800.000 karena dari target pelunasan nasabah cuma tercapai sekitar 10 hingga 15 persen untuk nominal target gue enggak dikasih tahu karena baru proses interview, " ujarnya.

Meski sudah melalui proses interview dan mengetahui semua proses kerja di sebuah perusahaan DC pinjol, Egoo akhirnya memutuskan untuk tidak bekerja di tempat itu.

Ia mengaku, tidak mau selain dia dilarang oleh keluarga untuk bekerja sebagai DC.

"Enggak jadi kerja disitu. Gue mikir lagi ini kerjaan apaan begini banget. Keluarga juga melarang, "kata dia.

Kisah pilu dialami oleh seorang pria yang nekat mengakhiri hidup karena terlilit pinjol.

Kisah pilu pria yang bunuh diri karena terlilit pinjol ini dibagikan oleh akun X (dulu Twitter) @rakyatvspinjol.

Dalam narasi yang dibagikan akun Twitter tersebut, nasabah berinisial K tersebut ditagih secara tidak wajar oleh debt collector.

Selain menerima pesan penagihan yang kasar, korban dengan inisial K juga mengalami pemecatan dari pekerjaannya setelah teror.

Masalah tergila bukan hanya dialami peminjam karena orang yang tidak pernah pinjam uang atau menggunakan kartu kredit dikejar-kejar oleh DC Bank Mega.


Media Sosial Dongkrak Penjualan V.Speedshop, UMKM Lokal Ini Raup Pelanggan hingga Luar Pulau

Artikel ini mengangkat kisah inspiratif Upi, pemilik V.Speedshop, yang sukses memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usahanya di bidang penjualan baut titanium motor. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, Upi mampu menarik perhatian pelanggan dari berbagai daerah, bahkan hingga luar pulau. Dengan strategi konten sederhana menampilkan detail produk, video pemasangan, dan interaksi aktif dengan pengikut penjualannya meningkat pesat. Media sosial menjadi “etalase utama” bagi usahanya, menggantikan promosi konvensional yang kini kurang efektif. Kesuksesan ini juga berdampak positif terhadap kesejahteraan keluarganya dan menginspirasi masyarakat sekitar. Upi berharap pemerintah dapat memberikan pelatihan dan dukungan bagi pelaku UMKM agar lebih siap bersaing di era digital.

11 November 2025 22:30 | dunia-kerja

Pak Budi, Penjual Siomay yang Setia di Depan Halte Universitas Pancasila

Di tengah padatnya aktivitas mahasiswa dan arus kendaraan di depan Halte Universitas Pancasila, ada satu sosok yang hampir selalu hadir setiap hari. Sebuah gerobak sederhana dengan uap panas yang mengepul dan aroma gurih ikan tenggiri yang menggoda menandai keberadaannya. Sosok itu adalah Pak Budi, penjual siomay yang sudah lebih dari sepuluh tahun setia berdagang di lokasi yang sama.

11 November 2025 21:13 | daerah

Perdagangan Vape Longgar, Pengawasan Pemerintah Dipertanyakan

Di wilayah Cileungsi, tepatnya sepanjang Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, penjualan rokok elektrik atau vape kian marak tanpa kendali. Observasi lapangan mengungkap kios-kios yang menawarkan perangkat vape dan cairan nikotin ilegal, tanpa izin edar maupun label kesehatan resmi. Mayoritas konsumen adalah remaja usia belasan, dengan transaksi yang sibuk dari subuh hingga malam, dikelilingi aroma buah sintetis dan keramaian anak muda. Kepala Seksi Pengawasan Dinas Perdagangan setempat, Aditya Firmansyah, mengakui pengawasan lemah karena petugas terbatas dan razia jarang, sehingga sanksi tak menakutkan. Pedagang bernama Harlan mengatakan vape jadi barang laris, meski cairannya tak berlabel BPOM. Ahli kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Cileungsi, dr. Lestari Nirmala, menyoroti bahaya kecanduan nikotin pada generasi muda akibat strategi pemasaran yang memikat. Situasi ini mendesak pemerintah untuk intensifkan razia, wajibkan kepatuhan pedagang, dan galakkan edukasi publik guna cegah lonjakan masalah kesehatan di masa depan.

11 November 2025 18:24 | kesehatan

“Pedagang Kaki Lima Kentang, Cimol, dan Jamur Crispy Jadi Incaran Mahasiswa di Sore Hari

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas reportase lapangan untuk mata kuliah Pengantar Jurnalistik ini dengan baik. Melalui tugas ini, saya berkesempatan melakukan liputan langsung di lapangan dan menulis berita bertema Travel & Kuliner dengan fokus pada pedagang kaki lima yang menjual kentang, cimol, dan jamur crispy di area Kampus Universitas Pancasila. Liputan ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami proses kerja jurnalistik, mulai dari observasi, wawancara, hingga penyusunan berita sesuai kaidah 5W+1H. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah, Dr. Gede Moenanto Soekowati, S.I.Kom., M.I.Kom., serta kepada para narasumber, yaitu Bapak Ari dan Adhan, yang telah memberikan waktu dan informasi untuk kelengkapan liputan ini.

11 November 2025 16:50 | terkini