X

TERKINI Tidak Punya Pinjaman Diteror DC Suruhan Bank Mega Meniru Teror Kasus Adakami agar Korban Bunuh Diri

21 September 2023 18:12 | Oleh Tim DKYLB 01

DKYLB.com, Kamis (21/9/2023) - Teror dengan modus mengejar pemilik kartu anggota Carrefour dilakukan Bank Mega meniru debt collector (DC) AdaKami.

Sejumlah orang sangat gusar karena panggilan telepon yang dilakukan DC suruhan Bank Mega.

Baca Juga: Waspada Seperti Ini Modus Kepemilikan Kartu Carrefour ternyata Jebakan Jadi Pemilik Kartu Kredit Bank Mega

Masalah utama yang dialami sejumlah korban di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah korban bukan nasabah Bank Mega dan tidak mempunyai pinjaman Bank Mega baik pinjaman di bank atau pinjaman kartu kredit.

"Saya punya kartu anggota Carrefour yang tidak pernah dipakai dan tidak pernah diaktivasi, Bank Mega tidak pernah menyampaikan bahwa kartu itu kartu kredit demikian juga pihak Carrefour, yang gerainya saja tidak ada, bagaimana punya pinjaman?" kata korban, Kamis.

Cara kerja DC Bank Mega dengan bahasa yang sangat kasar juga disampaikan melalui teror di sambungan WA kepada korban.

"Maksud Bank Mega apa, jika memang punya pinjaman atau kartu kredit, pemberitahuan juga tidak pernah dikirimkan baik melalui email atau surat resmi tiba-tiba diteror mirip kasus AdaKami," katanya.

Menurut korban, dirinya kecewa karena Bank Mega sangat tidak beretikad baik dalam mengatasi kasus di bank itu.

"Kalau saya mau punya kartu kredit masak saya mengajukan ke Carrefour yang benar saja?" kata korban lainnya, Kamis.

Baca Juga: Buat Ganjar Pranowo Lulusan Perguruan Tinggi yang Terbaik bukan Jadi MC atau Jurnalis

Menurut korban, seharusnya Bank Mega profesional karena kemungkinan mereka sedang mengalami kesulitan keuangan.

"Buktinya, nasabah bukan, pinjam uang tidak pernah, tidak pernah aktivasi kartu anggota Carrefour, bagaimana kartu itu muncul tagihan, ini belanja di mana, Carrefour juga sudah tidak ada," katanya.

Jelas sekali Bank Mega melakukan pekerjaan tidak profesional dan mengutus sejumlah DC kepada pihak yang tidak punya sangkut paut dengan Bank milik Chairul Tanjung itu.

Wajar jika kemudian, bank itu dinilai korban sedang mengalami kesulitan keuangan.

"Tagih saya yang pinjam, saya punya kartu Bank Mega saja tidak, kok menyuruh DC menagih, benar-benar sudah pailit atau bagaimana?" urai korban.

Modus DC dan Bank Mega sama persis dengan DC AdaKami.

Pengguna AdaKami yang meminjam Rp 9 juta ditagih Rp 19 juta.

Sebuah utas muncul di X pada 17 September 2023.

Dalam utas tersebut, peminjam diklaim seorang laki-laki beristri serta punya anak perempuan berusia 3 tahun.

Terduga korban disebut meminjam uang kepada AdaKami sebesar Rp9,4 juta.

Namun, ia harus mengembalikan sekitar Rp19 juta imbas tingginya biaya administrasi.

Teror pun masuk dari DC yang diduga terafiliasi dengan AdaKami.

Oknum debt collector tersebut bahkan membombardir telepon kantor sang korban yang disebut merupakan honorer di salah satu instansi pemerintahan.

Serangkaian teror tersebut diklaim memicu pemecatan korban. Ia pun berusaha menutupi alasan pemecatan tersebut kepada keluarganya dengan dalih tidak ada perpanjangan kontrak.

Usai dipecat, korban dikatakan menerima serangkaian teror berupa order fiktif.

Per hari, ia disebut bisa didatangi oleh 5 sampai 6 driver ojek online berbeda yang mengantarkan pesanan makanan dan minuman.

Meski korban sudah menghembuskan napas terakhirnya, sang keluarga menyebut para DC tak percaya.

Baca Juga: Ramai soal Pinjol AdaKami, Asosiasi FIntech: Kami Minta Klarifikasi

Bahkan, teror DC hingga order fiktif itu diklaim masih terus berlanjut.

Korban diduga bunuh diri usai diteror penagih utang alias DC.

Kasus tersebut viral di media sosial, baik Instagram maupun X.

Karena itu, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turun tangan memanggil jajaran petinggi AdaKami untuk mengklarifikasi dugaan kasus bunuh diri tersebut.

AdaKami hanya berkomentar dan mengaku prihatin atas hilangnya satu nyawa yang diduga peminjamnya.

Namun demikian, mereka membantah  jika mereka menemukan hubungan antara perusahaan dengan DC yang meneror korban dengan pihak mereka bahkan seolah lepas tangan.

Isu mengerikan ini mulanya ramai di kolom komentar Instagram.

Ada akun yang mengaku sebagai pihak keluarga korban bunuh diri tersebut.

"@poldametrojaya keluarga saya bunuh diri karena tidak mampu membayar di AdaKami. Teror dan cacian hingga menjurus ke pemecatan dari pekerjaan membuatnya makin terpuruk," demikian komentar pada akun tersebut, dikutip Kamis (21/9/2023).

Korban bunuh diri pada Mei 2023 lalu.

Setelah kasus DC itu viral, OJK akan memanggil jajaran petinggi pinjol AdaKami. Mereka mencoba mengklarifikasi dugaan salah satu peminjamnya bunuh diri.

OJK akan menindaklanjuti kasus DC Bank Mega dan kasus DC lainnya yang diduga disuruh oleh Bank Mega untuk membabi buta meneror korban.


Media Sosial Dongkrak Penjualan V.Speedshop, UMKM Lokal Ini Raup Pelanggan hingga Luar Pulau

Artikel ini mengangkat kisah inspiratif Upi, pemilik V.Speedshop, yang sukses memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usahanya di bidang penjualan baut titanium motor. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, Upi mampu menarik perhatian pelanggan dari berbagai daerah, bahkan hingga luar pulau. Dengan strategi konten sederhana menampilkan detail produk, video pemasangan, dan interaksi aktif dengan pengikut penjualannya meningkat pesat. Media sosial menjadi “etalase utama” bagi usahanya, menggantikan promosi konvensional yang kini kurang efektif. Kesuksesan ini juga berdampak positif terhadap kesejahteraan keluarganya dan menginspirasi masyarakat sekitar. Upi berharap pemerintah dapat memberikan pelatihan dan dukungan bagi pelaku UMKM agar lebih siap bersaing di era digital.

11 November 2025 22:30 | dunia-kerja

Pak Budi, Penjual Siomay yang Setia di Depan Halte Universitas Pancasila

Di tengah padatnya aktivitas mahasiswa dan arus kendaraan di depan Halte Universitas Pancasila, ada satu sosok yang hampir selalu hadir setiap hari. Sebuah gerobak sederhana dengan uap panas yang mengepul dan aroma gurih ikan tenggiri yang menggoda menandai keberadaannya. Sosok itu adalah Pak Budi, penjual siomay yang sudah lebih dari sepuluh tahun setia berdagang di lokasi yang sama.

11 November 2025 21:13 | daerah

Perdagangan Vape Longgar, Pengawasan Pemerintah Dipertanyakan

Di wilayah Cileungsi, tepatnya sepanjang Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, penjualan rokok elektrik atau vape kian marak tanpa kendali. Observasi lapangan mengungkap kios-kios yang menawarkan perangkat vape dan cairan nikotin ilegal, tanpa izin edar maupun label kesehatan resmi. Mayoritas konsumen adalah remaja usia belasan, dengan transaksi yang sibuk dari subuh hingga malam, dikelilingi aroma buah sintetis dan keramaian anak muda. Kepala Seksi Pengawasan Dinas Perdagangan setempat, Aditya Firmansyah, mengakui pengawasan lemah karena petugas terbatas dan razia jarang, sehingga sanksi tak menakutkan. Pedagang bernama Harlan mengatakan vape jadi barang laris, meski cairannya tak berlabel BPOM. Ahli kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Cileungsi, dr. Lestari Nirmala, menyoroti bahaya kecanduan nikotin pada generasi muda akibat strategi pemasaran yang memikat. Situasi ini mendesak pemerintah untuk intensifkan razia, wajibkan kepatuhan pedagang, dan galakkan edukasi publik guna cegah lonjakan masalah kesehatan di masa depan.

11 November 2025 18:24 | kesehatan

“Pedagang Kaki Lima Kentang, Cimol, dan Jamur Crispy Jadi Incaran Mahasiswa di Sore Hari

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas reportase lapangan untuk mata kuliah Pengantar Jurnalistik ini dengan baik. Melalui tugas ini, saya berkesempatan melakukan liputan langsung di lapangan dan menulis berita bertema Travel & Kuliner dengan fokus pada pedagang kaki lima yang menjual kentang, cimol, dan jamur crispy di area Kampus Universitas Pancasila. Liputan ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami proses kerja jurnalistik, mulai dari observasi, wawancara, hingga penyusunan berita sesuai kaidah 5W+1H. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah, Dr. Gede Moenanto Soekowati, S.I.Kom., M.I.Kom., serta kepada para narasumber, yaitu Bapak Ari dan Adhan, yang telah memberikan waktu dan informasi untuk kelengkapan liputan ini.

11 November 2025 16:50 | terkini