
TERKINI Ramai soal Pinjol AdaKami, Asosiasi FIntech: Kami Minta Klarifikasi
https://money.kompas.com/read/2023/09/20/153610626/ramai-soal-pinjol-adakami-asosiasi-fintech-kami-minta-klarifikasi?page=all#page3 Asosiasi Keuangan Umum Fintech Indonesia (AFPI) mengatakan, berita viral terkait pinjaman online (pinjol) kerap muncul di media sosial. Berita terkait pinjaman fintech yang sering muncul seringkali melibatkan suku bunga dan proses penagihan utang. Sekretaris Jenderal AFPI Sunu Widyatmoko menjelaskan, saat menanggapi pemberitaan terkait anggotanya, AFPI akan meminta klarifikasi terlebih dahulu.
“SOP (Standar Operasional Prosedur) kami minta klarifikasi kepada pemain,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (20 September 2023).
Ia menambahkan, terkait informasi yang beredar di media sosial terkait fintech pinjaman AdaKami, AFPI sudah meminta klarifikasi dari pihak perusahaan. Menurut Sunu, AdaKami belum bisa memastikan identitas pelanggan yang menceritakan aksi bunuh diri tersebut.
Dengan tidak adanya identitas, NIK, kronologi dan lokasi kejadian, AdaKami tidak dapat memastikan apakah nasabah tersebut benar-benar penerima pinjaman (borrower) perusahaan. Jadi kalau benar bisa saja dia mengaitkan namanya dengan bunuh diri itu, informasi itu tidak ada semua, jelasnya. Ia berharap informasi tersebut dapat segera dikumpulkan dan dianalisis lebih detail. “Dengan begitu kita bisa tahu apakah itu salah kita atau orang lain atau tidak pernah terjadi,” tegasnya. Sebagai informasi, seperti dilansir akun Rp 9,4 juta. Namun, ia harus mengembalikan sejumlah uang hingga 19 juta.
Thread tersebut berbunyi: “Ketika K mengalami kesulitan dalam melakukan pembayaran dan lambat dalam membayar, kengerian DC AdaKami mulai terjadi. Topik tersebut juga menyebutkan, akibat penganiayaan yang dilakukan debt collector (DC), K bunuh diri.
“K menghembuskan nafas terakhirnya pada Mei 2023,” bunyi retweet tersebut.
Nama: Gina Fauziah Ramadhini