X

TEKNOLOGI Ahli Google Jawab Ramalan Elon Musk yang Samakan AI dengan Jin

10 November 2023 12:46 | Oleh TB Setyawan

DKYLB.COM (10/11/2023) - Pendapat Elon Musk yang menyebut masa depan Artificial Intelligence (AI) layaknya jin yang bisa mengerjakan apa saja sehingga orang tak perlu kerja, dijawab ahli AI dari Google dengan pandangan berbeda.

Elon Musk belum lama ini mengutarakan pendapatnya soal perkembangan AI. Menurutnya kecerdasan buatan akan membuat manusia tidak perlu lagi bekerja.

"Untuk pertama kalinya, kita akan memiliki sesuatu yang lebih pintar dari manusia terpintar," kata Musk, Kamis (9/11/2023).

Baca Juga: Inilah Jejak Perjuangan dan Jasa Para Pahlwan Nasional Tahun Ini, Salah Satunya Ratu Kalinyamat

Bos Tesla itu menambahkan, "sulit mengatakan dengan pasti apa momen tersebut, tetapi akan ada satu titik di mana tidak dibutuhkan lagi pekerjaan, Anda bisa memiliki pekerjaan jika ingin memilikinya untuk kepuasan diri, namun AI akan mampu melakukan semuanya."

Bahkan Musk menyamakan AI dengan jin yang bisa mengabulkan permintaan sehingga pada akhirnya akan menghilangkan kebutuhan untuk bekerja saat kebutuhan manusia sudah terpenuhi.

Menanggapi pendapat Musk itu sejumlah ahli tidak setuju. Pendiri Deepmind, Mustafa Suleyman hanya mengatakan keahlian Musk bukan dalam bidang AI.

Baca Juga: Wamenkumham Eddy Hiariej Ditetapkan KPK Sebagai Tersangka Dugaan Gratifikasi

Dia memaklumi mereka yang khawatir soal ramalan AI akan menggantikan manusia. 

Namun menurutnya masih terlalu dini soal teknologi canggih itu akan menggantikan manusia.

"Saya kira dalam 50 tahun ke depan harus prihatin dan wajar jika merasa khawatir," ungkap dia.

Biasanya teknologi akan menimbulkan dua sisi. Salah satunya akan memberikan manfaat namun ada juga yang bisa mengganggu kestabilan kehidupan.

Baca Juga: Hari Pahlawan Nasional, Ini Dia Daftar Pahlawan yang Ada di Uang Rupiah

"Setiap teknologi baru telah mengganggu stabilitas lanskap dan saat bersamaan juga memberikan manfaat luar biasa," kata Suleyman.

Diketahui, Deepmind merupakan laboratorium penelitian AI, di antaranya merancang model jaringan saraf dengan pola otak manusia.

Google diketahui telah mengakuisisi DeepMind tahun 2014. Dua tahun berikutnya, salah satu program milik perusahan AlphaGo berhasil mengalahkan juara dunia Lee Sedol.

Divisi Kecerdasan Buatan Google DeepMind berhasil mengalahkan juara dunia dalam Go (jenis permainan papan asal Jepang) Lee Sedol.

Baca Juga: Ini Dia 6 Pejuang yang Diangkat Jadi Pahlawan Nasional Tahun 2023

Kemenangan tersebut merupakan tonggak utama untuk penelitian kecerdasan buatan. 

Sebab, Go merupakan sebuah permainan sederhana tetapi sangat sulit bagi komputer untuk dapat menguasainya. Diketahui, dalam permainan Go, banyak terdapat gerakan yang tidak terduga.

Selama ini, program kecerdasan buatan telah mampu mengalahkan manusia dalam permainan catur. 

Sementara dalam permainan Go, pemain-pemain terbaik di dunia selalu dapat mengalahkan program komputer. (*)

 


Media Sosial Dongkrak Penjualan V.Speedshop, UMKM Lokal Ini Raup Pelanggan hingga Luar Pulau

Artikel ini mengangkat kisah inspiratif Upi, pemilik V.Speedshop, yang sukses memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usahanya di bidang penjualan baut titanium motor. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, Upi mampu menarik perhatian pelanggan dari berbagai daerah, bahkan hingga luar pulau. Dengan strategi konten sederhana menampilkan detail produk, video pemasangan, dan interaksi aktif dengan pengikut penjualannya meningkat pesat. Media sosial menjadi “etalase utama” bagi usahanya, menggantikan promosi konvensional yang kini kurang efektif. Kesuksesan ini juga berdampak positif terhadap kesejahteraan keluarganya dan menginspirasi masyarakat sekitar. Upi berharap pemerintah dapat memberikan pelatihan dan dukungan bagi pelaku UMKM agar lebih siap bersaing di era digital.

11 November 2025 22:30 | dunia-kerja

Pak Budi, Penjual Siomay yang Setia di Depan Halte Universitas Pancasila

Di tengah padatnya aktivitas mahasiswa dan arus kendaraan di depan Halte Universitas Pancasila, ada satu sosok yang hampir selalu hadir setiap hari. Sebuah gerobak sederhana dengan uap panas yang mengepul dan aroma gurih ikan tenggiri yang menggoda menandai keberadaannya. Sosok itu adalah Pak Budi, penjual siomay yang sudah lebih dari sepuluh tahun setia berdagang di lokasi yang sama.

11 November 2025 21:13 | daerah

Perdagangan Vape Longgar, Pengawasan Pemerintah Dipertanyakan

Di wilayah Cileungsi, tepatnya sepanjang Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, penjualan rokok elektrik atau vape kian marak tanpa kendali. Observasi lapangan mengungkap kios-kios yang menawarkan perangkat vape dan cairan nikotin ilegal, tanpa izin edar maupun label kesehatan resmi. Mayoritas konsumen adalah remaja usia belasan, dengan transaksi yang sibuk dari subuh hingga malam, dikelilingi aroma buah sintetis dan keramaian anak muda. Kepala Seksi Pengawasan Dinas Perdagangan setempat, Aditya Firmansyah, mengakui pengawasan lemah karena petugas terbatas dan razia jarang, sehingga sanksi tak menakutkan. Pedagang bernama Harlan mengatakan vape jadi barang laris, meski cairannya tak berlabel BPOM. Ahli kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Cileungsi, dr. Lestari Nirmala, menyoroti bahaya kecanduan nikotin pada generasi muda akibat strategi pemasaran yang memikat. Situasi ini mendesak pemerintah untuk intensifkan razia, wajibkan kepatuhan pedagang, dan galakkan edukasi publik guna cegah lonjakan masalah kesehatan di masa depan.

11 November 2025 18:24 | kesehatan

“Pedagang Kaki Lima Kentang, Cimol, dan Jamur Crispy Jadi Incaran Mahasiswa di Sore Hari

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas reportase lapangan untuk mata kuliah Pengantar Jurnalistik ini dengan baik. Melalui tugas ini, saya berkesempatan melakukan liputan langsung di lapangan dan menulis berita bertema Travel & Kuliner dengan fokus pada pedagang kaki lima yang menjual kentang, cimol, dan jamur crispy di area Kampus Universitas Pancasila. Liputan ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami proses kerja jurnalistik, mulai dari observasi, wawancara, hingga penyusunan berita sesuai kaidah 5W+1H. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah, Dr. Gede Moenanto Soekowati, S.I.Kom., M.I.Kom., serta kepada para narasumber, yaitu Bapak Ari dan Adhan, yang telah memberikan waktu dan informasi untuk kelengkapan liputan ini.

11 November 2025 16:50 | terkini