X

PEMILU DAN PILPRES Iran Akan Gelar Pilpres Putaran Kedua pada 5 Juli 2024

30 Juni 2024 10:20 | Oleh Tim DKYLB 01

Iran akan mengadakan pemilihan presiden putaran kedua pada 5 Juli 2024, setelah tidak ada kandidat yang memperoleh lebih dari 50% suara dalam pemilihan yang diadakan pada hari Jumat sebelumnya, demikian diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri Iran pada Sabtu, 29 Juni 2024.

Pemilihan ini berlangsung setelah kematian Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter bulan lalu, sehingga memaksa diadakannya pemilihan presiden mendadak. Persaingan ketat terjadi antara tokoh moderat Massoud Pezeshkian dan negosiator nuklir Saeed Jalili. Hingga kini, lebih dari 14 juta suara telah dihitung, dengan Pezeshkian meraih lebih dari 5,9 juta suara dan Jalili memperoleh lebih dari 5,5 juta suara.

"Peluang besar pemilihan akan berlanjut ke putaran kedua antara Jalili dan Pezeshkian," lapor Tasnim. Jumlah pemilih diperkirakan sekitar 40 persen, lebih rendah dari yang diharapkan para pemimpin ulama Iran.

Pemilihan ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan regional, termasuk perang antara Israel dan sekutu Iran, Hamas di Gaza, serta Hizbullah di Lebanon, dan tekanan Barat atas program nuklir Iran yang berkembang pesat. Meskipun hasil pilpres ini tidak akan membawa perubahan besar dalam kebijakan Republik Islam, hasilnya bisa memengaruhi suksesi Ayatollah Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran yang berusia 85 tahun.

Para ulama Iran berusaha meningkatkan jumlah pemilih untuk mengimbangi krisis legitimasi akibat ketidakpuasan publik atas kesulitan ekonomi dan pembatasan kebebasan politik serta sosial. Presiden berikutnya tidak diharapkan membawa perubahan besar dalam kebijakan terkait program nuklir Iran atau dukungan bagi kelompok milisi di Timur Tengah, karena Khamenei memegang kendali penuh atas isu-isu penting negara. Namun, presiden memiliki pengaruh dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari dan dapat memengaruhi nada kebijakan dalam dan luar negeri Iran.

Pandangan Pezeshkian, yang didukung oleh faksi reformis, sangat berbeda dengan Jalili yang anti-Barat dan cenderung mempertahankan kebijakan keras. Pilpres ini merupakan kontes antara tiga kandidat garis keras dan satu kandidat moderat. Hanya enam dari 80 calon awal yang disetujui oleh badan pengawas garis keras, dengan dua kandidat garis keras kemudian mengundurkan diri.

Jumlah pemilih yang rendah menunjukkan legitimasi sistem yang mulai terkikis. Semua kandidat berjanji untuk memperbaiki ekonomi yang lesu akibat salah urus, korupsi, dan sanksi yang diberlakukan kembali sejak 2018.


ECO BRANDING BERSAMA “@WALKWITHDUASATU “ : KISAH PETUALANGAN MAHASISWA FIKOM UP DI DESA SUKAJADI, KEC TAMANSARI KABUPATEN BOGOR

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang tidak hanya menitikberatkan pada praktik langsung di lapangan, tetapi juga pada pembelajaran aspek sosial. Kuliah Kerja Nyata juga menjadi syarat pemenuhan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang perlu dipenuhi oleh mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change).

05 Agustus 2025 12:30 | Bogor

Inovatif! Program Eco Green KKN Mahasiswa Ajak Siswa SMKN 47 dan Warga Pejaten Barat Kelola Sampah Plastik Menjadi Bernilai

Melalui program KKN Universitas Pancasila Eco Green, mahasiswa bekerja sama dengan siswa SMKN 47 Jakarta serta warga Kelurahan Pejaten Barat, khususnya RT 2 RW 7, dengan mengolah botol plastik bekas menjadi produk kerajinan bernilai jual. Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran lingkungan sekaligus membangun keterampilan kreatif dan jiwa kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat. Mahasiswa KKN terlibat aktif dalam memberikan pelatihan, pendampingan pembuatan kerajinan, serta edukasi dasar pemasaran produk. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari siswa dan warga karena dinilai bermanfaat, aplikatif, dan berdampak langsung bagi lingkungan sekitar.

31 Juli 2025 14:59 | Terkini