
TERKINI Bahlil Akan Memprioritaskan Lembaga Keuangan Lokal untuk Mendukung Program Hilirisasi
DKYLB.com, Jumat (17/1/2025) - Jakarta. Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, pemerintah Indonesia saat ini berkonsentrasi pada mendanai proyek sektor hilirisasi melalui lembaga keuangan dalam negeri. Hal ini dilakukan karena selama ini pembiayaan sektor hilirisasi lebih banyak diberikan oleh pihak asing.
Ini juga sesuai dengan arahan Presiden Prabowo untuk memberikan manfaat nasional lebih besar dari hasil hilirisasi, kata Bahlil.
Selain itu, ia bertujuan untuk menurunkan persepsi masyarakat tentang sektor hilirisasi yang semakin dikuasai oleh pihak asing.
Usai rapat koordinasi percepatan hilirisasi dan ketahanan energi di Kementerian ESDM pada Jumat (17/1/2025), Bahlil mengatakan, "Kami merumuskan tentang pembiayaannya agar lebih dulu dilakukan di dalam negeri supaya persepsi bahwa nanti asing lebih banyak mendapatkan hasilnya itu perlahan-lahan kita akan kurangi."
Selain itu, Bahlil menyatakan bahwa proyek hilirisasi didanai sebagian besar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) selama pemerintahan Prabowo Subianto. Bahlil menegaskan bahwa mereka akan mencari sumber pendanaan tambahan, termasuk swasta dan perbankan.
Keputusan Presiden nomor 1 tahun 2025 menetapkan Bahlil sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional. Ada kemungkinan untuk pendanaan hilirisasi melalui biaya negara atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Kepres tersebut.
Saat ditemui di kantornya di Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025), Bahlil menyatakan bahwa tugas lain yang diberikan oleh Presiden adalah merumuskan, mengidentifikasi, dan merekomendasikan agar pembiayaannya juga dapat dilakukan di pembiayaan perbankan atau non-perbankan atau APBN.
Mekanisme Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN adalah salah satu cara APBN digunakan untuk hilirisasi, tetapi dia menekankan bahwa pendanaan dari APBN adalah pilihan terakhir.
Dia menegaskan bahwa Satgas bertujuan untuk mendorong sumber pendanaan tambahan, termasuk partisipasi swasta. Internal Rate of Return (IRR) proyek hilirisasi sangat baik sehingga menarik minat swasta, menurut Bahlil.
Tapi itu hanyalah pilihan kecil. Menurut pendapat kami dari Satgas, kita harus meminimalkan penggunaan dana APBN untuk hilirisasi ini. Tapi dalam konteks hilirisasi ekonomi, kita harus mencari inovasi, mencari uang dari swasta murni, mungkin dari pasar modal atau perbankan, kata Bahlil.
Hairul Fikri