X

TERKINI Teknologi di Tangan Ibu: Mempercepat Kesejahteraan Anak di Era Digital

17 Januari 2025 13:16 | Oleh Tim DKYLB 01

DKLYB.com, Jumat (17/01/2025), Jakarta - Di sebuah desa terpencil di Jawa Timur, seorang ibu kini bisa memantau kesehatan anaknya hanya melalui aplikasi di ponselnya. Dengan teknologi, kesenjangan layanan kesehatan antara kota dan desa kian terjembatani. Digitalisasi menjadi solusi nyata bagi jutaan ibu di Indonesia untuk menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka.

Digitalisasi telah membawa perubahan signifikan di berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan dan pendidikan. Di Indonesia, akses ke layanan kesehatan ibu dan anak sebelumnya sering terkendala oleh jarak dan keterbatasan fasilitas, terutama di daerah pelosok. Namun, dengan hadirnya aplikasi kesehatan seperti Halodoc, SehatQ, atau program posyandu berbasis digital, kini ibu-ibu di seluruh Indonesia dapat mendapatkan informasi kesehatan dan pendidikan anak secara lebih mudah dan cepat.

“Dengan aplikasi ini, saya bisa memeriksakan kondisi anak saya tanpa harus jauh-jauh ke puskesmas. Semua hasil konsultasi ada di ponsel saya,” ujar Nur Aini (32), seorang ibu rumah tangga di Pacitan. Nur adalah salah satu dari ribuan pengguna yang merasakan manfaat dari teknologi digital untuk kesehatan keluarga.

Statistik yang Menguatkan
Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi kesehatan meningkat hingga 40% dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, program posyandu berbasis digital yang dikembangkan di beberapa wilayah telah menunjukkan hasil positif. Misalnya, angka cakupan imunisasi di desa-desa yang mengadopsi teknologi ini meningkat hingga 25% dibandingkan tahun sebelumnya.

UNICEF juga mencatat bahwa digitalisasi di sektor pendidikan telah membantu lebih dari 10 juta anak Indonesia mendapatkan akses belajar yang lebih merata, khususnya selama pandemi COVID-19.
ini
Selain Nur Aini, ada juga Siska (27), seorang pekerja kantoran di Jakarta, yang merasa terbantu dengan layanan telemedicine. “Saya sering tidak punya waktu untuk ke dokter. Dengan telekonsultasi, saya tetap bisa mendapatkan solusi cepat untuk kesehatan anak saya,” katanya.

Siska juga memanfaatkan aplikasi parenting yang menyediakan panduan tumbuh kembang anak. “Banyak sekali tips berguna yang saya dapatkan. Dari soal gizi, stimulasi tumbuh kembang, hingga edukasi dini untuk anak,” tambahnya.

Tantangan dan Peluang Digitalisasi
Namun, digitalisasi juga menghadapi tantangan, terutama terkait literasi digital masyarakat. Tidak semua ibu, terutama di daerah terpencil, memahami cara menggunakan teknologi. Selain itu, keterbatasan akses internet masih menjadi hambatan besar.

“Digitalisasi di sektor kesehatan ibu dan anak sangat menjanjikan, tetapi kita harus memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal,” kata dr. Laila Fadilah, Sp.A, seorang dokter spesialis anak di Jakarta. Ia menambahkan bahwa edukasi digital kepada masyarakat adalah kunci utama untuk memaksimalkan potensi teknologi ini.

Di sisi lain, pengembang aplikasi juga terus berinovasi untuk menciptakan solusi yang lebih mudah diakses. “Kami selalu mencari cara untuk membuat platform kami lebih user-friendly, bahkan bagi pengguna yang tidak terbiasa dengan teknologi,” kata Irfan Santoso, developer aplikasi kesehatan lokal.

Peran teknologi dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak di Indonesia tidak dapat disangkal. Dengan kombinasi antara inovasi digital dan edukasi, diharapkan seluruh ibu, dari kota besar hingga pelosok desa, dapat menikmati manfaat yang sama.

Teknologi bukan hanya soal kemudahan, tetapi juga peluang untuk menghadirkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang. Digitalisasi telah menjadi jembatan, dan kini tinggal bagaimana masyarakat dan pemerintah melangkah bersama untuk memperkuat dampaknya.

 

Auriel Calista Humayra (7023210036)


Pemerintah Tetapkan Target Zero ODOL 2027: AHY Tegaskan Komitmen Lindungi Pengemudi dan Pengguna Jalan

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan kebijakan Zero ODOL akan berlaku efektif pada 1 Januari 2027. Dalam rapat di Kantor Kemenko IPK, Jakarta (6/10/2025), AHY menyebut langkah ini penting untuk menekan kecelakaan dan memperkuat logistik nasional. Pemerintah menyiapkan sembilan rencana aksi, fokus pada integrasi data elektronik, insentif usaha, kajian ekonomi, dan perlindungan pengemudi.

06 Oktober 2025 22:55 | terkini

Ekspor Udang dan Rempah Indonesia Terancam: AS Terapkan Aturan Ketat karena Isu Radioaktif

Pemerintah Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA) memperketat aturan impor terhadap udang dan rempah asal Indonesia setelah ditemukannya dugaan kontaminasi radioaktif pada beberapa sampel produk ekspor. Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan eksportir dan petani di daerah penghasil utama seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Lampung. Kasus ini tidak hanya berdampak pada nilai ekspor, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang standar pengawasan pangan di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan BPOM kini tengah berkoordinasi dengan otoritas AS untuk menelusuri dan memastikan kebenaran temuan tersebut.

06 Oktober 2025 18:45 | terkini

Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Bertambah, Evakuasi Terus Dilakukan

Musibah runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo mengguncang masyarakat. Proses evakuasi terus berlangsung di tengah duka mendalam, sementara jumlah korban tewas terus bertambah seiring ditemukannya jasad baru di antara puing bangunan.

06 Oktober 2025 12:05 | terkini