
TERKINI Zuckerberg Ungkap Tekanan Pemerintah Biden untuk Hapus Konten di Facebook: "Kami Tidak Akan Hapus Humor dan Sindiran"
DKYLB.com, Rabu(15/1/2024) - Jakarta, CEO Meta, Mark Zuckerberg, baru-baru ini berbicara blak-blakan mengenai tekanan yang diterima Facebook dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk menghapus sejumlah postingan di platform media sosial tersebut.
Dalam sebuah wawancara di podcast Joe Rogan Experience, Zuckerberg mengungkapkan bahwa pejabat pemerintahan Biden tidak segan-segan menelepon tim Facebook dan meneriaki mereka untuk menghapus konten tertentu.
Zuckerberg menyatakan bahwa tekanan tersebut mencapai titik di mana tim Facebook merasa tidak adil untuk menghapus konten yang dianggap benar. "Pada dasarnya, orang-orang dari pemerintahan Biden ini akan menelpon tim kami dan, seperti, meneriaki mereka dan mengumpat," kata Zuckerberg dalam wawancara yang berlangsung pada Jumat (10/1), mengutip laporan NBC. "Kami merasa, 'Tidak, kami tidak akan, kami tidak akan menghapus hal-hal yang benar. Itu konyol,'" lanjutnya.
Sebelumnya, dalam sebuah surat kepada Rep. Jim Jordan, ketua Komite Kehakiman DPR dari Partai Republik, Zuckerberg mengungkapkan bahwa pemerintah Biden telah "berulang kali menekan" Facebook untuk menghapus konten yang berhubungan dengan Covid-19, termasuk humor dan satir.
Zuckerberg menambahkan bahwa meskipun ada tekanan dari pemerintah, Facebook terkadang menghapus konten tersebut, namun menyatakan bahwa keputusan tersebut mungkin akan berbeda jika diambil kembali dengan informasi yang lebih lengkap. "Kami membuat beberapa pilihan yang, dengan melihat ke belakang dan informasi baru, tidak akan kami lakukan hari ini," ujarnya.
Salah satu contoh yang diungkapkan oleh Zuckerberg adalah mengenai meme yang menampilkan aktor Leonardo DiCaprio yang menunjuk ke layar TV yang mengiklankan gugatan class action untuk orang-orang yang telah menggunakan vaksin Covid-19. Meme tersebut diminta untuk dihapus oleh pemerintah, namun Zuckerberg menegaskan bahwa Facebook tidak akan menghapus konten yang bersifat humor atau sindiran. "Kami berkata, 'Tidak, kami tidak akan, kami tidak akan menghapus humor dan sindiran. Kami tidak akan menghapus hal-hal yang memang benar,'" tegasnya.
Pernyataan Zuckerberg ini menunjukkan ketegangan antara perusahaan teknologi besar dan pemerintah dalam hal pengelolaan informasi yang beredar di platform media sosial, terutama yang berkaitan dengan isu-isu sensitif seperti pandemi Covid-19. Gedung Putih sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait komentar Zuckerberg, namun sebelumnya mereka menyatakan bahwa dalam menghadapi pandemi, pemerintah mendorong tindakan yang bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan keselamatan publik.
Kisruh antara pemerintah dan perusahaan teknologi mengenai pengelolaan konten di media sosial terus berlanjut, dengan masing-masing pihak memiliki pandangan berbeda terkait peran mereka dalam membatasi atau membebaskan penyebaran informasi.
(Andika Putri Septianingrum)