
TERKINI Fakta Baru Terungkap Dalam Penyelidikan Kecelakaan Jeju Air 2216
DKYLB.COM, Kamis (29/12/2024) - Korea Selatan, Beberapa fakta dan rincian baru terkait kecelakaan pesawat Jeju Air 2216 di Bandara Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember mulai terungkap seiring dengan berlangsungnya penyelidikan yang masih berjalan.
Kecelakaan yang melibatkan penerbangan Jeju Air 2216 ini menewaskan 179 orang, termasuk semua penumpang, pilot, dan sebagian awak kabin. Dua orang yang selamat, yakni dua pramugari yang duduk di bagian ekor pesawat saat kejadian.
1. Kotak Hitam Mati Empat Menit Sebelum Pesawat Jatuh
Sebuah kotak hitam milik pesawat Jeju Air, yang berfungsi untuk merekam data penerbangan dan percakapan di kokpit, berhenti merekam empat menit sebelum kecelakaan. Hal ini diungkapkan oleh tim penyelidik dari Kementerian Transportasi Korea Selatan pada Sabtu, 11 Januari 2025, setelah mereka memeriksa kotak hitam tersebut.
"Analisis menunjukkan bahwa baik CVR (Cockpit Voice Recorder) maupun FDR (Flight Data Recorder) tidak merekam data selama empat menit terakhir sebelum pesawat menabrak beton di bandara," ujar Kementerian Transportasi, seperti dilansir dari AFP.
Kotak hitam yang rusak tersebut tidak dapat dipulihkan untuk ekstraksi data oleh pihak berwenang Korea Selatan. Kotak hitam tersebut kemudian dikirim ke Amerika Serikat untuk diperiksa lebih lanjut oleh laboratorium Komisi Nasional Keselamatan Transportasi AS.
Namun, kehilangan data pada kotak hitam yang seharusnya menyimpan informasi penting mengenai detik-detik terakhir sebelum kecelakaan menimbulkan pertanyaan, dan pihak berwenang Korea Selatan sedang mencari tahu penyebabnya.
2. Pakar Menilai Kemungkinan Besar Ada Kejanggalan
Beberapa pakar merasa ada kejanggalan setelah mengetahui bahwa perekam data penerbangan dan suara kokpit pesawat Jeju Air berhenti merekam empat menit sebelum kecelakaan.
Mantan penyelidik kecelakaan dari Kementerian Transportasi Korea Selatan, Sim Jai Dong, mengatakan bahwa hilangnya data penerbangan pada menit-menit krusial tersebut sangat mengejutkan.
Menurut Reuters, Sim menyatakan bahwa kerusakan pada kotak hitam yang tidak berfungsi bisa saja terjadi dalam suatu penerbangan, terutama jika semua sumber daya listrik, termasuk cadangan, terputus. Namun, ia menegaskan bahwa ini adalah kejadian yang sangat jarang terjadi.
Beberapa analis penerbangan lainnya juga memberikan pandangan serupa. Kotak hitam pesawat dapat rusak karena benturan atau kebakaran.
Namun, kerusakan pada kotak hitam dalam kecelakaan Jeju Air ini tidak sepenuhnya menjelaskan mengapa hanya data empat menit terakhir sebelum kecelakaan yang hilang.
"Jika sistem kelistrikan pesawat gagal, kotak hitam bisa kehilangan daya dan berhenti merekam," jelas Helwig Villamizer, editor Airways Mag.
(Nuha Afifah Rubihalia)