TERKINI Polisi Diduga Tembaki 4 Nelayan Pelaku Bom Ikan di Konawe Selatan, 1 Tewas
DKYLB.COM (26/11/2023) – Sebanyak empat orang nelayan dengan bom ikan di Konawe Selatan, diduga ditembak polisi, 1 tewas dan 3 luka-luka, sekitar pukul 02.00 Wita, Jumat (24/11/2023).
Keempat nelayan itu diketahui merupakan warga Desa Cempedak, Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan, yakni: Macho, Allung, Putra dan Ucok.
Selain mengalami luka tembakan, mereka juga mengalami sejumlah luka akibat dibacok senjata tajam.
Seorang korban penembakan, Macho, akhirnya tewas usai mengalami pendarahan dan luka pada bagian dada kanan.
Baca Juga: Belum Bisa Gantikan Manusia, Bill Gates: AI Bisa Pangkas Jam Kerja Jadi 3 Hari Seminggu
Selain itu korban mengalami luka bacok di bagian lengan tangan kanan dan lutut tangan kanan.
Sedangkan, tiga orang lainnya dalam perawatan intensif pihak RS Santa Ana Kendari hingga Jumat (24/11/2023) pukul 15.20 Wita.
Kepala Desa Cempedak Sapirudin saat dikonfirmasi mengatakan, dari keterangan warga desa, ketiganya sedang melaut saat terjadi penembakan.
"Mereka naik body batang (perahu panjang bermesin) saat terjadi penembakan," ujar Sapirudin.
"Saat itu, warga di sekitar lokasi datang saat mendengar bunyi tembakan dan mereka melihat kondisi korban sudah tertembak," tambah kepala desa.
Baca Juga: Gawat! PPATK Temukan 3,2 Juta Orang Terlibat Judi Online dengan Total Transaksi Rp 500 Triliun
Dir Polairud Polda Sultra Kombes Pol Faisal Florentinus Napitupulu sempat datang di rumah sakit melihat kondisi kedua korban.
Saat dikonfirmasi terkait penembakan, dia membenarkan, keempatnya merupakan para pelaku bom ikan.
Menurut Faisal, keempatnya memberikan perlawanan saat petugas mendatangi TKP.
"Saat di TKP terjadi perlawanan, barang bukti sudah kami amankan semua di Polairud," ujar Kombes Faisal.
Terpisah Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan membenarkan informasi tersebut.
Menurut Ferry penembakan itu berawal saat Satpolairud Polda Sultra melakukan penyelidikan terkait informasi masyarakat adanya aktivitas menangkap ikan dengan menggunakan bom.
"Anggota melakukan penyelidikan dan ditemukan terindikasi memiliki itu (barang bukti bom ikan)," kata Ferry saat dikonfirmasi, Sabtu (25/11.2023).
Saat akan dilakukan proses penangkapan, kata dia, tiga orang terindikasi pelaku bom ikan dan juga korban penembakan diduga melakukan perlawanan, sedangkan satu orang masih dalam pengembangan atas keterlibatan itu.
Ketika diperiksa di kapal, Ferry mengatakan 3 nelayan tersebut diduga melakukan perlawanan dengan berusaha merebut senjata satu personel polisi berinisial Bripka A.
"Sampai ada yang berusaha menombak Bripka A, tapi terkena senjatanya," bebernya.
Baca Juga: Perlu Dilihat Rekam Jejaknya, TPN Ganjar-Mahfud Usul Pasangan Capres-Cawapres Jalani Audit HAM
Bripka A langsung melepaskan tembakan tidak terarah dan mengenai ketiga korban tersebut dan satu orang tewas usai diduga terkena peluru tajam oknum polisi tersebut.
"Jadi dia berusaha menembak tidak terarah, tahu-tahunya kena pelaku dan salah satunya meninggal," jelas Ferry.
Ferry mengatakan saat ini Bripka A sedang menjalani pemeriksaan Bid Propam Polda Sultra atas tindakan yang dilakukan.
Sementara itu, Kabid Propam Polda Sultra, Kombes Pol Moch Shaleh membenarkan Bripka A diamankan Propam.
Dia mengatakan Bripka A akan menjalani serangkaian pemeriksaan Propam dan satu senjata api turut disita beserta magazine berisi 3 butir peluru.
"Satu anggota Ditpolairud Polda Sultra Bripka A diamankan dalam rangka pemeriksaan," pungkasnya. (*)

