TERKINI Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Menilai Demokrasi Saat Ini Lebih Jelek dari Era Soeharto
DKYLB.COM (25/11/2023) – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo menyikapi isu perpolitikan yang berkembang belakangan ini menyebutkan bahwa demokrasi saat ini lebih jelek dari zaman Soeharto.
"Tahun 90 itu mulai final zamannya Pak Harto, baru kita beralih kepada demokrasi, Demokrasi kita mulai naik pelan-pelan menata sampai terpilihnya SBY. Paling puncak demokrasi kita di internasional pada saat Pak Jokowi 2014 dipilih sebagai Presiden," kata Gatot Nurmantyo, dalam jumpa pers di Sekretariat KAMI di Jalan Dr. Kusumaatmadja No 76, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
Dalam jumpa pers ini, Gatot didampingi Said Didu, Refly Harun, dan Hersubeno Arief.
Meskipun Jokowi terpilih pada saat pelaksanaan demokrasi di Indonesia mencapai punck namun seiring berjalannya waktu, Gatot melihat ada kemunduran demokrasi saat kepemimpinan Presiden Jokowi pada periode kedua ini.
"Tahun 2020 pelan-pelan menukik dan sampai justru sekarang ini kondisinya lebih jelek demokrasinya (daripada) pada saat zamannya Pak Harto," ucap Gatot.
Bukan hanya menyoroti demokrasi saja, Gatot juga menyebutkan kondisi ekonomi Indonesia buruk karena situasi global.
Kondisi ekonomi ini, kata dia, bisa berdampak ke sektor lain bila tidak segera ditangani.
"Kondisi ekonomi kita secara internasional krisis. Apabila terjadi krisis ekonomi bersamaan dengan krisis demokrasi, itu hukum alam akan terjadi, akan terjadi keributan," kata Gatot.
Hanya saja Gatot menyebut bahwa klaim tersebut tidak disertai data penelitian terbaru.
Baca Juga: Pantau Evakuasi Tiga WNI Relawan RS Indonesia dari Gaza, Kemlu: Aman Masih di Rafah
Lebh jauh Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo menyatakan seluruh Presidium KAMI, yakni dirinya, Din Syamsuddin, dan Rochmat Wahab, tidak akan memberikan dukungan kepada salah satu capres di 2024.
Hal itu, kata Gatot, karena yang dilakukan untuk menjaga tujuan KAMI, yaitu menyelamatkan Indonesia.
Gatot mengatakan, bagi aktivis KAMI yang memberikan dukungan di pilpres bahkan menjadi timses salah satu paslon akan dinonaktifkan dari KAMI.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kematian Artis Nanie Darham Usai Operasi Sedot Lemak Diduga Malpraktik
"Dan bagi semua aktivis kami yang ikut aktif dalam dukung mendukung pilpres dan pemilu sejak hari ini dinonaktifkan sehingga kalau mereka berbicara bukan lagi atas nama KAMI," tutur dia. (*)

