TERKINI Ice Cold Mendunia Meski Jessica Kumala Wongso Bergeming dan Menolak Peluang Bebas karena Tolak Opsi Berat
DKYLB.com, Ahad (8/10/2023) - Meski film dokumenter Ice Cold mendunia, tidak ada tanda-tanda Jessica Kumala Wongso akan menerima keadilan.
Saksi ahli sekaligus saksi mata yang menangani jasad Mirna Wayan Shalihin, dr Djaja Surya Atmaja menjelaskan, dirinya adalah orang yang menangani jasad Mirna.
Menurut dia, Mirna tidak tewas karena sianida atau menenggak racun mematikan itu.
"Saya harusnya orang pertama yang dihadirkan di persidangan oleh jaksa, tapi tidak," kata dokter forensik yang menangani semua mayat yang masuk ke hospital itu.
Soalnya, dalam penjelasan Djaja terungkap, dirinya membantah semua kesaksian sejumlah orang yang sengaja didatangkan untuk menjerat Jessica Kumala Wongso.
Pakar DNA, yang menyelesaikan studi S3 dan sejumlah bidang lainnya itu, menyatakan, dirinya mengenal betul sianida.
"Dari baunya, juga dari wujud orang yang terkena sianida, saya tahu persis," katanya.
Selain dikenali dari baunya, hal itu juga bisa diketahui dengan menyaksikan kondisi mayat korban yang terkena sianida.
Menurut dia, setiap korban racun sianida kondisinya keluar warna merah di wajahnya.
Sementara kondisi mayat Mirna justru wajahnya membiru.
Setelah itu, Djaja mengecek bau mayat itu, sebelum diformalin.
Mayat itu dipastikan tidak berbau sianida dan memang tidak tewas akibat sianida.
Kondisi itu terjadi dua jam setelah mayat ditangani dokter ahli formalin dan forensik itu.
Selain itu, dia memastikan, tanpa autopsi, maka tidak akan diketahui, Mirna tewas karena sakit atau hal lain.
Mirna diketahui tidak diautopsi.
Sementara itu, pihak penyidik, bahkan Jessica Kumala Wongso dengan jelas menyatakan, dia sama sekali tidak membunuh sahabatnya.
Dia bertemu dengan Mirna dan sahabatnya yang lain untuk melepas kangen.
Bahkan, dia sengaja membelikan semua temannya masing-masing menerima sebuah hadiah.
Dia sudah menyiapkan semua dalam paper bag tersebut.
Sementara itu, psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel menyatakan, Mirna orang biasa.
Pembunuhan dengan racun sianida adalah luar biasa.
"Sianida hanya bisa didapatkan dengan sangat sulit, tidak bisa dibeli bebas, hanya online dan bisa diketahui pembelian itu," katanya.
Pembunuhan dengan sianida juga hanya dilakukan untuk orang yang penting.
"Orang biasa tidak mungkin, kecuali salah sasaran," katanya.
Selain sejumlah kejanggalan yang terungkap, film dokumenter Netflix memang menyajikan dokumentasi fakta yang menggegerkan di seluruh dunia.
Apalagi, menurut Hotman Paris Hutapea, keputusan hakim hanya berdasarkan pada potensi dan kemungkinan, bukan bukti.
Banyak lagi kejanggalan lainnya yang mengakibatkan masyarakat seluruh Indonesia sangat geram.
Yang jelas, Jessica Kumala Wongso sudah menegaskan tidak menyakiti sahabatnya Mirna apalagi membunuhnya, mengakui perbuatan itu akan membebaskan dia
Masalahnya, mengapa pemerintah dan yudikatif malah membiarkan kejanggalan terjadi dan tidak segera membebaskan Jessica Kumala Wongso?
Jika saja dia mau mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya, dia bisa bebas, tapi akan menerima hukuman selamanya.
Karena itu, wajar dia menolak opsi grasi karena konsekuensi hukumannya sangat berat.
Sekarang, banjir simpati sudah diterima Jessica kumala Wongso yang humble dan selalu tersenyum itu meski semuanya pada suatu ketika pernah membenci dirinya.
Dia korban trial by the press karena framing jahat sejumlah sumber di lembaga yudikatif, akibatnya dirinya menderita lahir dan batin.
Keadilan seharusnya bisa didapatkan Jessica Kumala Wongso karena tidak bersalah dalam kematian mendadak Mirna, yang diduga tewas bukan karena diracun.
Selain wajahnya berwarna biru, bibirnya juga, tidak ada bau sianida, juga tidak ada orang lain yang keracunan setelah sama-sama meminum kopi Vietnam yang disajikan di Cafe Olivier itu.

