X

TERKINI Belajar dari Kasus Timothy: Saat Kampus Harus Serius Tangani Perundungan

20 Oktober 2025 14:17 | Oleh Tim DKYLB 01

DKYLB,Senin (20/10/2025)

Dugaan perundungan di Universitas Udayana kembali membuka mata publik bahwa dunia akademik belum sepenuhnya aman bagi mahasiswa yang menghadapi tekanan sosial dan psikologis.

Dunia pendidikan tinggi Indonesia kembali berduka. Seorang mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali, Timothy Anugerah Saputra (22), ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai dua Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) pada Rabu pagi, 15 Oktober 2025.

Peristiwa ini memicu gelombang simpati sekaligus kritik publik, lantaran Timothy diduga menjadi korban perundungan (bullying) dari rekan-rekannya di kampus.

Dugaan Perundungan di Grup WhatsApp

Dugaan tersebut mencuat setelah beredar tangkapan layar percakapan grup WhatsApp yang diduga berisi komentar bernada ejekan terhadap korban. Beberapa mahasiswa dalam grup tersebut menulis kalimat yang dianggap tidak berempati, seperti “Nanggung banget kok bunuh diri dari lantai 2 yak,” hingga komentar yang menyinggung fisik dan kondisi korban. (Referensi: TVOneNews, 19 Oktober 2025) 

Pihak Universitas Udayana membenarkan bahwa percakapan tersebut memang berasal dari mahasiswa Unud, namun menegaskan bahwa pesan-pesan itu dikirim setelah peristiwa terjadi.

“Isi percakapan tersebut terjadi setelah almarhum meninggal dunia dan tidak berkaitan langsung dengan penyebab kematiannya,” tulis pihak kampus melalui akun resmi @univ.udayana pada Jumat, 17 Oktober 2025.

Langkah Tegas Kampus dan Organisasi Mahasiswa

Meski begitu, pihak universitas menegaskan akan menindaklanjuti kasus ini secara serius.
Melalui Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (Satgas PPK), Unud berkomitmen melakukan penyelidikan mendalam terhadap mahasiswa yang terlibat dalam percakapan tersebut.

“Universitas Udayana mengecam keras segala bentuk ucapan, komentar, atau tindakan yang tidak berempati, baik di dunia nyata maupun ruang digital,” tulis pihak kampus.

Sementara itu, Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) FISIP Unud juga mengambil langkah tegas dengan memberhentikan empat pengurusnya yang diduga terlibat.
Surat pemberhentian bertanggal 16 Oktober 2025 ditandatangani oleh Ketua Umum Himapol, Pande Made Estu Prajanaya, dan mencantumkan nama empat mahasiswa:

  • Vito Simanungkalit, Wakil Kepala Departemen Eksternal
  • Muhammad Riyadh Alvitto Satriyaji Pratama, Kepala Departemen Kajian, Aksi, Strategis, dan Pendidikan
  • Maria Victoria Viyata Mayos, Kepala Departemen Eksternal
  • Anak Agung Ngurah Nanda Budiadnyana, Wakil Ketua Departemen Minat dan Bakat 
Selain itu, dua anggota BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan Unud juga turut dipecat karena diduga turut merundung. Kedua mahasiswa tersebut adalah Jonathan Handika Putra, Wakil Ketua BEM Fakultas Kelautan dan Perikanan; dan Putu Ryan Abel Perdana Tirta sebagai Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP Unud.(Referensi: Tempo.co, 18 Oktober 2025)

Ketua BEM Universitas Udayana, I Wayan Arma Surya Darmaputra, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga proses investigasi kampus selesai.

Respons Pemerintah dan Refleksi Dunia Kampus

Kasus Timothy juga menarik perhatian Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, yang memastikan pembentukan tim investigasi khusus untuk menelusuri kasus ini secara transparan dan berkeadilan.

“Kami ingin kampus membangun atmosfer yang saling peduli dan mendukung, terutama terhadap mahasiswa yang menghadapi tekanan psikologis,” ujar Brian di Jakarta, 19 Oktober 2025.
(Referensi: MetroTVNews, 20 Oktober 2025)

Tragedi yang menimpa Timothy menjadi refleksi menyakitkan bagi dunia pendidikan.
Perundungan di lingkungan akademik bukan sekadar masalah individu, melainkan cerminan krisis empati dan kepedulian sosial di kalangan mahasiswa.
Publik berharap hasil investigasi dapat mengungkap fakta sebenarnya dan menjadi langkah awal untuk mewujudkan kampus yang lebih aman, inklusif, dan suportif bagi seluruh mahasiswa.

(Juita Sulastri Sitohang)

Artikel ini disusun berdasarkan hasil olahan dari berbagai sumber kredibel seperti Tempo.com, Metro TV News, dan TVOne News.

Rujukan utama mencakup:

  1. Tempo.co (18 Oktober 2025), “Kronologi Mahasiswa Unud Diduga Tewas Bunuh Diri karena Perundungan.”https://tempo.co/politik/kronologi-mahasiswa-unud-diduga-tewas-bunuh-diri-karena-perundungan-2080914
  2. Metro TV News (20 Oktober 2025), “Unud Bentuk Tim Investigasi Kematian Mahasiswa Diduga Korban Perundungan.”https://www.metrotvnews.com/read/bD2CMEBP-unud-bentuk-tim-investigasi-kematian-mahasiswa-diduga-korban-perundungan
  3. TVOne News (17 Oktober 2025), “Isi Chat Viral Mahasiswa Unud Usai Timothy Anugerah Saputra Tewas, Korban Diejek hingga Dibilang Mirip Kekeyi.” https://www.tvonenews.com/lifestyle/trend/381168-isi-chat-viral-mahasiswa-unud-usai-timothy-anugerah-saputra-tewas-korban-diejek-hingga-dibilang-mirip-kekeyi








“Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi: Warga Dievakuasi, Abu Vulkanik Selimuti Flores”

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur, kembali meletus pada 15 Oktober 2025. Erupsi disertai kolom abu setinggi sekitar 10 kilometer dan hujan abu yang melanda sejumlah wilayah di sekitarnya. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Siaga dan mengimbau warga untuk tidak beraktivitas dalam radius tujuh kilometer dari kawah. Letusan ini juga berdampak pada penerbangan lokal serta aktivitas warga yang terpaksa mengungsi ke tempat aman. Fenomena alam ini menjadi pengingat akan potensi aktivitas vulkanik tinggi di kawasan Indonesia Timur.

20 Oktober 2025 20:48 | terkini

Urgensi Etika Politik Kehidupan Politik Indonesia

Argumen yang dilontarkan bukan tanpa alasan bahkan sangat jelas saat tontonan kebangsaan menyuguhkan para pemimpin yang hanya menampilkan moralitas sekedarnya. Hal ini semakin jelas manakala korupsi yang semakin melembaga dan menomor satu, tidak hanya di lingkup pemerintahan bahkan sampai di Dewan Perwakilan Rakyat.

19 Oktober 2025 22:08 | terkini