X

TERKINI "Gus Gibran" Disambut Meriah di Pesantren Sleman: Antara Simbol Budaya dan Diplomasi Politik

10 Juli 2025 12:30 | Oleh Tim DKYLB 03

Sleman, Kompas.com – Sorakan meriah menggema di halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Pandanaran, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka menginjakkan kakinya di area pesantren tersebut, Selasa (8/7/2025). Namun bukan hanya sambutan hangat para santri dan santriwati yang mencuri perhatian, melainkan pula sapaan kehormatan dari sang kiai pesantren: “Gus Gibran”.

Gelar “Gus”, yang biasanya disematkan kepada putra kiai atau tokoh yang dihormati dalam lingkungan pesantren, kali ini dialamatkan kepada putra Presiden Joko Widodo itu. Sebuah panggilan yang penuh makna, tidak hanya sebagai bentuk keramahan, tetapi juga pengakuan simbolik terhadap kedekatan dan penghormatan pesantren terhadap sosok Gibran.

Dari Tamu Jadi “Keluarga”: Relasi yang Ditanam Sebelum Kemenangan

Dalam sambutan pembuka acara, sang kiai menyebut bahwa Gibran bukanlah tamu asing bagi Ponpes Sunan Pandanaran. Ia mengingatkan bahwa sebelum menjadi Wapres, Gibran sudah beberapa kali berkunjung ke tempat tersebut.

“Sebelum menang datang ke sini, setelah menang datang ke sini. Ini setelah pelantikan datang ke sini, tepuk tangan untuk Gus Gibran,” ucap sang kiai yang langsung disambut sorakan santri.

Gibran pun mengonfirmasi pernyataan itu dalam sambutannya. Ia menyebut kunjungan ini adalah yang ketiga kalinya, dan biasanya ia datang seorang diri atau hanya ditemani satu-dua mobil. Tujuannya pun sederhana: meminta wejangan dari sang kiai.

“Mohon izin Pak Kiai, tadi sudah disampaikan. Ini ketiga kalinya saya datang ke pondok ini,” kata Gibran. “Biasanya datang ke sini menghadap Pak Kiai, minta wejangan, lalu pulang.”


Kini Datang dengan Rombongan dan Bantuan

Namun kali ini berbeda. Gibran tidak datang sendirian. Ia membawa rombongan besar yang terdiri dari tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi. Saat menyebut nama Titiek, sorakan santri kembali menggelegar.

Kehadiran Gibran pun bukan sekadar kunjungan silaturahmi, melainkan juga membawa manfaat konkret: penyerahan bantuan laptop dari Blibli kepada para santri.

“Hari ini saya titip ke teman-teman semua. Ini tadi ada laptop dari Blibli. Terima kasih sekali Blibli. Kita serahkan langsung ke pondok,” ujarnya di hadapan ratusan santri dan santriwati.


Pola Politik Baru: “Blusukan Spiritual” Sang Wakil Presiden

Kunjungan ini mencerminkan pendekatan unik yang digunakan Gibran dalam membangun komunikasi politik—yakni menyasar grassroots pesantren dengan pendekatan yang lebih personal dan spiritual. Dengan membawa bantuan nyata, menyapa dengan bahasa lokal, dan menerima gelar kehormatan seperti “Gus”, Gibran tampaknya sedang menanam benih kepercayaan yang bisa tumbuh lebih besar di masa depan.

Beberapa pengamat menyebut ini sebagai bentuk “blusukan spiritual”, sebuah gaya komunikasi politik baru yang menggabungkan nilai keagamaan, simbol budaya pesantren, dan kepentingan elektoral.


Relasi Gibran–Titiek: Simbol Sinergi Eksekutif dan Legislatif?

Menariknya, kunjungan ini juga kembali memperlihatkan kedekatan antara Gibran dan Titiek Soeharto, yang sebelumnya sudah tampil bersama dalam beberapa agenda publik. Mereka bahkan datang dalam satu pesawat dan satu kendaraan, mengikuti sejumlah kegiatan sejak pagi hari di Sleman.

Apakah ini sinyal sinergi lintas generasi politik antara trah Jokowi dan trah Cendana? Meski belum ada pernyataan politis eksplisit, kebersamaan berulang ini membuka banyak spekulasi tentang bangunan komunikasi yang lebih besar antara dua tokoh dari latar belakang politik berbeda.


Pemerintah Tetapkan Target Zero ODOL 2027: AHY Tegaskan Komitmen Lindungi Pengemudi dan Pengguna Jalan

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan kebijakan Zero ODOL akan berlaku efektif pada 1 Januari 2027. Dalam rapat di Kantor Kemenko IPK, Jakarta (6/10/2025), AHY menyebut langkah ini penting untuk menekan kecelakaan dan memperkuat logistik nasional. Pemerintah menyiapkan sembilan rencana aksi, fokus pada integrasi data elektronik, insentif usaha, kajian ekonomi, dan perlindungan pengemudi.

06 Oktober 2025 22:55 | terkini

Ekspor Udang dan Rempah Indonesia Terancam: AS Terapkan Aturan Ketat karena Isu Radioaktif

Pemerintah Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA) memperketat aturan impor terhadap udang dan rempah asal Indonesia setelah ditemukannya dugaan kontaminasi radioaktif pada beberapa sampel produk ekspor. Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan eksportir dan petani di daerah penghasil utama seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Lampung. Kasus ini tidak hanya berdampak pada nilai ekspor, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang standar pengawasan pangan di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan BPOM kini tengah berkoordinasi dengan otoritas AS untuk menelusuri dan memastikan kebenaran temuan tersebut.

06 Oktober 2025 18:45 | terkini

Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Bertambah, Evakuasi Terus Dilakukan

Musibah runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo mengguncang masyarakat. Proses evakuasi terus berlangsung di tengah duka mendalam, sementara jumlah korban tewas terus bertambah seiring ditemukannya jasad baru di antara puing bangunan.

06 Oktober 2025 12:05 | terkini