
TERKINI Trump Sebut Gencatan Senjata di Gaza Bisa Terjadi Pekan Depan, Warga AS Didesak Tinggalkan Iran
DKYLB.com, WASHINGTON D.C, (28/06/2025) Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza “berpotensi dicapai dalam satu minggu ke depan,” menyusul perundingan intensif di belakang layar yang melibatkan Mesir dan Qatar. Namun, di tengah harapan damai tersebut, pemerintah AS tetap memperingatkan warganya yang berada di wilayah konflik, khususnya di Iran, untuk segera meninggalkan negara tersebut seiring situasi keamanan yang belum stabil.
Pernyataan Trump disampaikan dalam konferensi pers di Gedung
Putih, menyusul kesepakatan awal gencatan senjata dua minggu antara Iran dan
Israel yang berperan meredakan konflik lintas kawasan. “Kami percaya bahwa
sebuah gencatan senjata di Gaza bisa terealisasi dalam tujuh hari ke depan,
jika semua pihak mematuhi konsensus yang sudah dibangun,” kata Trump. Ia
menambahkan bahwa "kemenangan diplomatik akan menjadi kenyataan bila Iran
dan pihak-pihak lain di kawasan menghormati kesepakatan ini."
Warga AS Diminta Segera Tinggalkan Iran
Meskipun sebagian wilayah udara Iran telah dibuka kembali
per 26 Juni 2025, Kedutaan Virtual AS di Iran mengeluarkan peringatan keras
kepada seluruh warga negara Amerika Serikat untuk segera meninggalkan wilayah
Iran. Dalam imbauan resminya, pihak kedutaan menegaskan bahwa situasi keamanan
masih tidak menentu, dan dukungan konsuler AS sangat terbatas di negara
tersebut.
"Warga AS sebaiknya meninggalkan Iran secepat mungkin,
tanpa mengandalkan bantuan langsung dari pemerintah AS," bunyi pernyataan
tersebut. Jalur pelarian darat melalui Azerbaijan, Armenia, Turki, dan
Turkmenistan disebut sebagai opsi yang tersedia, selama kondisi keamanan
memungkinkan.
Risiko Tinggi untuk Warga Berdarah Ganda AS-Iran
Warga dengan kewarganegaraan ganda AS-Iran menghadapi risiko
yang lebih tinggi. Pemerintah Iran tidak mengakui kewarganegaraan ganda,
sehingga mereka diperlakukan hanya sebagai warga Iran. Hal ini membuat mereka
lebih rentan terhadap penahanan, interogasi, dan penyitaan paspor. Kedutaan
menyarankan agar warga berdarah ganda menggunakan paspor Iran dan memastikan
telah mendapatkan visa perjalanan ke negara transit untuk mengantisipasi
kemungkinan kehilangan dokumen AS.
Persiapan Darurat dan Pembatasan Jaringan Komunikasi
Imbauan juga mencakup panduan darurat seperti membawa
makanan, air, obat-obatan, dan peralatan komunikasi alternatif, mengingat
pembatasan jaringan internet dan telekomunikasi yang diberlakukan secara
berkala oleh otoritas Iran. Program pemantauan penumpang seperti Smart
Traveler Enrollment Program (STEP) juga direkomendasikan bagi warga AS agar
bisa dilacak jika terjadi keadaan darurat.
Krisis Regional Masih Panas
Meskipun ketegangan antara Iran dan Israel tampak mereda
pasca-gencatan senjata dua minggu terakhir, konflik di kawasan tetap dinamis.
Beberapa analis menyebut bahwa tekanan diplomatik dari AS terhadap Iran belum
sepenuhnya surut, terutama setelah operasi militer besar-besaran yang
dilancarkan AS ke fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni lalu.
Kendati Trump menunjukkan optimisme terhadap perdamaian di
Gaza, kebijakan luar negerinya terhadap Iran tetap keras, termasuk dalam bentuk
sanksi dan dukungan terbuka terhadap sekutu di kawasan.
Sumber: Fox News
(Kevin Zulfian Bay - JMMA)