X

TERKINI Anggota Kongres AS Dapat Briefing Rahasia Soal Serangan ke Iran, Pendapat Terbelah Soal Dampaknya

28 Juni 2025 19:15 | Oleh Tim DKYLB 03

DKYLB.com, WASHINGTON D.C., (28/06/2025) Sejumlah anggota Kongres Amerika Serikat pada pekan ini menerima briefing rahasia dari Gedung Putih dan lembaga intelijen terkait serangan militer yang diluncurkan terhadap fasilitas nuklir Iran. Meskipun pemerintahan Presiden Donald Trump mengklaim operasi tersebut sebagai “keberhasilan strategis”, sejumlah anggota parlemen – terutama dari Partai Demokrat – menyatakan keraguan terhadap seberapa besar kerusakan nyata yang terjadi pada program nuklir Iran.

Operasi dan Target: Fordow, Natanz, dan Isfahan

Serangan yang dikenal sebagai Operation Midnight Hammer diluncurkan pada 22 Juni 2025. Tiga fasilitas utama yang diduga terkait dengan pengayaan uranium – Fordow, Natanz, dan Isfahan – menjadi target utama serangan udara dan rudal presisi. Pemerintah AS mengklaim bahwa infrastruktur utama dari fasilitas-fasilitas tersebut mengalami kerusakan besar.

Perbedaan Penilaian di Kongres

Namun dalam briefing tertutup yang diadakan secara terpisah untuk anggota DPR dan Senat, perbedaan penilaian muncul. Beberapa anggota Partai Republik, seperti Ketua Komite Intelijen DPR Mike Turner, menyebut operasi ini sebagai “pukulan besar terhadap kemampuan nuklir Iran” dan “sinyal kuat bahwa AS tidak akan membiarkan pengayaan uranium berlanjut.”

Di sisi lain, anggota Partai Demokrat seperti Senator Chris Murphy dan Rep. Abigail Spanberger mempertanyakan klaim pemerintah. “Dari apa yang saya lihat dalam briefing, kerusakan itu nyata tapi tidak permanen,” ujar Murphy. “Kemampuan Iran untuk kembali ke titik sebelumnya hanya butuh waktu beberapa bulan, bukan tahun.”

Analisis Intelijen: Iran Bisa Pulih Dalam Hitungan Bulan

Laporan internal dari Defense Intelligence Agency (DIA), yang turut dibahas dalam briefing, menyebutkan bahwa Iran kemungkinan dapat mengembalikan fungsi fasilitas utamanya dalam waktu 1–3 bulan, tergantung dukungan teknis yang tersedia. Hal ini menjadi alasan utama munculnya keraguan dari kalangan Demokrat dan beberapa analis kebijakan luar negeri.

Sementara itu, Presiden Trump dalam konferensi pers menegaskan kembali klaimnya bahwa serangan tersebut telah “menghancurkan total kemampuan nuklir Iran.” Ia juga menyatakan bahwa serangan ini merupakan sinyal kepada musuh Amerika bahwa “masa toleransi sudah berakhir.”

Iran Akui Kerusakan, Tapi Klaim Tidak Permanen

Pemerintah Iran sendiri telah mengakui bahwa serangan menyebabkan kerusakan serius pada beberapa fasilitas teknis. Namun, Teheran menyatakan bahwa pengayaan uranium tidak sepenuhnya berhenti, dan menyebut serangan tersebut sebagai “tindakan agresi yang tidak akan dibiarkan tanpa respons.” Hingga kini, belum ada konfirmasi terkait potensi serangan balasan.

Kritik terhadap Proses Briefing

Beberapa anggota Kongres juga mengkritik proses penyampaian briefing, terutama karena awalnya Kepala Intelijen Nasional tidak hadir dalam sesi awal. Senator Ron Wyden menyebut briefing “kurang transparan” dan menuntut dokumen tambahan serta data teknis yang lebih rinci.

Implikasi Politik dan Diplomatik

Serangan ini menambah ketegangan antara AS dan Iran yang telah meningkat sejak awal tahun. Di sisi domestik, langkah ini juga dianggap sebagai bagian dari strategi kampanye Presiden Trump menjelang pemilu 2026, di mana isu keamanan nasional dan ketegasan luar negeri menjadi fokus utama.

Sumber : ABC News

(Kevin Zulfian Bay - JMMA)


Pemerintah Tetapkan Target Zero ODOL 2027: AHY Tegaskan Komitmen Lindungi Pengemudi dan Pengguna Jalan

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan kebijakan Zero ODOL akan berlaku efektif pada 1 Januari 2027. Dalam rapat di Kantor Kemenko IPK, Jakarta (6/10/2025), AHY menyebut langkah ini penting untuk menekan kecelakaan dan memperkuat logistik nasional. Pemerintah menyiapkan sembilan rencana aksi, fokus pada integrasi data elektronik, insentif usaha, kajian ekonomi, dan perlindungan pengemudi.

06 Oktober 2025 22:55 | terkini

Ekspor Udang dan Rempah Indonesia Terancam: AS Terapkan Aturan Ketat karena Isu Radioaktif

Pemerintah Amerika Serikat melalui Food and Drug Administration (FDA) memperketat aturan impor terhadap udang dan rempah asal Indonesia setelah ditemukannya dugaan kontaminasi radioaktif pada beberapa sampel produk ekspor. Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan eksportir dan petani di daerah penghasil utama seperti Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Lampung. Kasus ini tidak hanya berdampak pada nilai ekspor, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang standar pengawasan pangan di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan BPOM kini tengah berkoordinasi dengan otoritas AS untuk menelusuri dan memastikan kebenaran temuan tersebut.

06 Oktober 2025 18:45 | terkini

Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Bertambah, Evakuasi Terus Dilakukan

Musibah runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo mengguncang masyarakat. Proses evakuasi terus berlangsung di tengah duka mendalam, sementara jumlah korban tewas terus bertambah seiring ditemukannya jasad baru di antara puing bangunan.

06 Oktober 2025 12:05 | terkini