
TERKINI Iran Vs Israel: Ketegangan Memuncak, Ancaman Regional Menguat
Teheran – Tel Aviv, 20 Juni 2025 – Gelombang konflik Iran-Israel semakin tajam. Iran,
melalui Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), kembali melancarkan gelombang
ke-15 dari operasi “Janji Sejati”, dengan mengerahkan lebih dari 100 drone
bunuh diri, rudal presisi, dan serangan siber hibrida ke target-target
strategis militer Israel di Tel Aviv dan Haifa.
IRGC menyatakan bahwa sasaran utama adalah sistem
pertahanan udara Israel dan fasilitas yang berhubungan dengan industri militer.
Operasi ini dilakukan dengan strategi efisiensi rudal serta penggabungan
kekuatan udara dan digital untuk memukul titik vital musuh.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei,
menyindir lemahnya posisi Israel yang meminta bantuan Amerika Serikat. Dalam
unggahan di platform X, ia menyebut permintaan itu sebagai sinyal ketakutan dan
ketergantungan Netanyahu terhadap sekutunya.
Sementara itu, tensi meningkat di Selat Hormuz setelah
Iran memperingatkan akan menutup jalur strategis tersebut jika AS dan sekutunya
turut campur membela Israel. Sebagai catatan, 20% perdagangan minyak global
melintasi selat tersebut.
Iran juga merilis video berbasis AI yang menuding
Israel menjadikan rumah sakit Soroka sebagai gudang senjata. Iran membantah
menyerang fasilitas medis, menyatakan bahwa target utama adalah pangkalan
militer Israel di dekat lokasi.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan agar Israel menghentikan konflik untuk mencegah eskalasi. Kedua pemimpin sepakat menempuh jalur diplomasi dalam pertemuan mendatang.
Sebaliknya, Perdana Menteri Netanyahu mengklaim
keberhasilannya membujuk Presiden AS Donald Trump untuk mempertimbangkan
dukungan langsung terhadap Israel. Trump dikabarkan akan mengambil keputusan
dalam dua minggu ke depan, termasuk penggunaan bom penghancur fasilitas nuklir
Iran.
Sementara itu, situasi di kota Be’er Sheva makin
genting. Rudal Iran menghantam area sipil dan menyebabkan kebakaran hebat. IDF
telah memperingatkan warga untuk tetap waspada.
Di tengah tudingan bahwa laporan Badan Energi Atom
Internasional (IAEA) memicu konflik, Iran menuduh Rafael Grossi memanipulasi
fakta dan bertindak atas kepentingan Israel. Hal ini memicu resolusi kecaman
terhadap Iran untuk pertama kalinya dalam dua dekade.
Konflik terbuka antara dua kekuatan regional ini
menunjukkan ancaman serius terhadap kestabilan kawasan dan pasar energi global,
serta menyoroti urgensi diplomasi multilateral guna meredam potensi perang
berkepanjangan.