METROPOLITAN Jakarta Terbakar Panas! Pemprov DKI Siapkan Hujan Buatan untuk Selamatkan Warga dari Teriknya Ibu Kota
Langit Panas, Pemerintah Siapkan Awan Hujan
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, memastikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB untuk menggelar operasi hujan buatan dalam waktu dekat.
“Kami sedang menunggu kondisi awan yang memungkinkan. Begitu siap, kami lakukan penyemaian garam untuk mempercepat turunnya hujan,” ujar Heru di Balai Kota, Jumat (24/10).
Operasi ini diharapkan bisa membantu menurunkan suhu ekstrem sekaligus memperbaiki kualitas udara Jakarta yang belakangan kembali masuk kategori tidak sehat.
BMKG: Panas Ini Masih Akan Bertahan
Menurut BMKG, cuaca terik di wilayah Jabodetabek disebabkan oleh minimnya tutupan awan dan posisi matahari yang kini melintas tepat di atas wilayah Indonesia bagian tengah. Fenomena ini disebut “posisi semu matahari”, dan biasanya terjadi dua kali setahun.
“Fenomena ini normal, tetapi indeks UV-nya tinggi. Warga disarankan memakai pelindung kulit dan hindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari,” jelas Deputi Klimatologi BMKG, Mulyono Rahadi Prabowo.
Warga Mengeluh, Media Sosial Penuh Meme
Di media sosial, warganet ramai membagikan meme dan video lucu tentang panasnya Jakarta. Ada yang menjemur pakaian di dalam kamar dan tetap kering, ada pula yang bercanda, “Jakarta udah kayak level terakhir di game survival.”
Namun di sisi lain, keluhan serius juga bermunculan. Banyak warga merasa kelelahan saat beraktivitas di luar ruangan, dan sebagian mengeluh pusing karena paparan panas ekstrem.
Hujan Buatan Jadi Harapan
Jika kondisi atmosfer mendukung, hujan buatan akan dilakukan dalam waktu dekat dengan bantuan pesawat penyemai garam dari BNPB. Targetnya: menurunkan suhu udara dan membersihkan partikel polutan di udara.
Heru Budi berharap warga bersabar dan tetap menjaga kesehatan.
“Kami berusaha agar Jakarta bisa kembali adem. Semoga cuaca segera bersahabat,” katanya.
Penutup
Panasnya Jakarta bukan sekadar fenomena alam, tapi juga pengingat bahwa kota ini semakin padat dan rapuh terhadap perubahan iklim. Semoga, ketika hujan buatan benar-benar turun nanti, bukan hanya langit yang sejuk tapi juga kepala warganya yang sudah hampir “mendidih” karena terik tak kunjung reda.
penulis: Rawza Raya Prasetyo (7024210119)

