HIBURAN Fadli Zon Ungkap Khazanah Budaya Indonesia dengan Meluncurkan Buku Pesona Wayang Indonesia Setebal 500 Halaman
DKYLB.com, Selasa (7/11/2023) - Buku yang mendokumentasikan khazanah kekayaan budaya luhur Indonesia terkait wayang berhasil diselesaikan oleh Dr Fadli Zon, M.Si.
Buku Pesona Wayang Indonesia itu diluncurkan di Rumah Kreatif Fadli Zon, Cimanggis, Depok, Senin, tadi malam.
Baca Juga: Dari Sidang Umum ke-147 IPU, Fadli Zon Ajak Parlemen Dunia Hentikan Perang terhadap Palestina
Sejumlah pihak ikut meramaikan peluncuran buku setebal 500 halaman itu, kemarin.
Dalam kesempatan itu, Fadli Zon memperkenalkan wayang sebagai kekayaan budaya yang sangat luhur, yang dimiliki bangsa Indonesia.
Meski di tengah derasnya perkembangan zaman, kekayaan budaya yakni wayang menjadi salah satu kultur yang masih ada dan menjadi daya tarik Indonesia.
"Wayang menjadi acara yang selalu rutin diadakan di DPR, saat saya menjadi salah satu pimpinan DPR," katanya.
Menurut Fadli Zon kepada DKYLB.com, wayang harus terus dijadikan sebagai warisan budaya Indonesia yang tidak ternilai.
"Kita perlu melakukan sejumlah upaya misalnya dengan menggunakan teknologi bahkan AI," katanya.
Soalnya, kata pelawak ternama, Komeng, terobosan terkait wayang perlu dilakukan agar tidak kalah dengan masuknya budaya dari luar negeri.
Pasalnya, penetrasi budaya dari Korea, misalnya terus merambah Indonesia selain KPop juga dipenuhi dengan musik dan drama Korea alias drakor.
Dalam kesempatan itu, Komeng dengan lugas menunjuk sebuah grup asal Korea, BTS.
https://vt.tiktok.com/ZSNUH7fq2/
Pasalnya, menurut Komeng, selalu saja terjadi budaya korupsi yang malah melanda Indonesia.
Di Korea, budaya itu di antaranya ditunjukkan oleh BTS.
Sementara di Indonesia, BTS menjadi kasus korupsi, sehingga kental dengan budaya korupsi.
Baca Juga: Congratulations Fadli Zon an Indonesian MP Elected as Executive Member of the IPU
Sentilan Komeng juga menunjuk pada wayang yang seharusnya bisa disajikan dengan cara yang dilakukan oleh dalang ternama, Asep Sunandar Sunarya.
Saat bekerja sama dengan dirinya, kata Komeng, Asep meluncurkan wayang dengan versi baru yakni wayang yang merokok atau wayang yang muntah-muntah.
Meski, ada saja kalangan yang tidak setuju dengan sajian wayang modern, tapi terobosan yang dilakukan Asep Show itu telah melahirkan wayang dalam konsep yang bermacam-macam.
Misalnya menggunakan tokoh yang sedang terkenal sebagai sosok wayang, demikian juga penggunaan bahasa yang tidak lagi melulu menggunakan bahasa Jawa untuk wayang kulit atau bahasa Sunda untuk wayang golek.
Tentu saja, berbagai upaya untuk memperkenalkan wayang di antaranya melalui pengakuan dunia internasional dan UNESCO di mana pada hari ini, Selasa, 3 November 2023 telah ditetapkan sebagai Hari Wayang, yang diperingati setiap tanggal 3 November.
Upaya yang dilakukan sejumlah kalangan termasuk Fadli Zon untuk menulis buku Pesona Wayang Indonesia juga menjadi bagian penting untuk tetap menjaga dan melestarikan wayang.
Fadli Zon juga berharap, wayang bisa bersaing dengan berbagai budaya asing yang menyerbu Indonesia melalui sinetron atau film yang belum tentu baik untuk Indonesia.
Kultur yang berbeda antara Indonesia dan Korea atau Amerika Serikat tidak berdampak positif misalnya terkait dengan kebiasaan bangsa asing yang negatif bisa memengaruhi generasi Indonesia, khususnya generasi penerus.
Dengan adanya wayang, Fadli Zon berharap, wayang bisa diwariskan terus dari generasi ke generasi, salah satunya generasi muda.
Fadli Zon berharap, seluruh rakyat bisa bekerja sama untuk mewariskan budaya luhur berupa wayang sebagai kekayaan bangsa Indonesia yang tidak bisa tergantikan.
Bahkan, tidak sedikit masyarakat dunia yang melakukan upaya untuk mempelajari wayang dan menjadikan sebagai seni pertunjukan di negara-negara mereka.

