
GAYA HIDUP Social Jet Lag, Kondisi Susah Tidur yang Melelahkan
DKYLB.COM (27/2/2023) - Sindrom merasa cepat lelah pasca libur panjang sering disebut social jet lag. Sindrom ini terjadi akibat perubahan jadwal tidur ketika kita sedang libur.
Kebiasaan tidur sampai larut malam dan bangun di siang hari saat liburan mengubah irama sirkadian tubuh kita selama liburan.
Akibatnya, tubuh harus kembali beradaptasi pada kondisi semula saat harus mulai kembali menjalankan rutinitas seperti biasa.
Waktu tidur yang tidak teratur dan kurang dari 8 jam jelas berdampak buruk bagi kesehatan. Banyak orang menyepelekan waktu tidur. Padahal agar dapat tetap beraktivitas dengan baik, kita butuh tidur yang cukup dan berkualitas.
Menurut Roenneberg, Ph.D, seorang profesor Psikologi Medis, melawan jam tidur justru merugikan kesehatan.
Masalahnya adalah bahwa social jet lag merupakan kondisi kronis yang dialami banyak orang. Dimana kita tidak pernah memberikan kesempatan kepada tubuh untuk beradaptasi.
Roenneberg memperkirakan, dalam setiap jam, social jet lag berisiko menyebabkan seseorang makan berlebih dan kegemukan akan meningkat hingga 33 persen.
Penderita social jet leg cenderung akan makan disaat tubuh belum menginginkannya atau belum siap untuk mencerna makanan dengan baik. Penyebabnya karena tubuh kurang tidur sehingga menganggu sistem metabolisme.
Untuk mengatasi sindrom ini, Roenneberg menyarankan untuk melakukan jalan santai sekitar 20 menit di pagi hari. Dengan cara ini, tubuh Anda akan mendapatkan paparan cahaya matahari 30 kali lebih banyak dibanding duduk di kantor selama 12 jam.
Cara lain agar tubuh menyesuaikan rutinitas seperti biasanya adalah dengan memberi tubuh istirahat selama sembilan jam selama empat hari berturut-turut, hingga stamina tubuh kembali seperti biasa.
[Slamet Supriyadi]