X

DAERAH PT Kawasan Berikat Nusantara Bakal Pasang Alat Pemantau Udara Digital di Cakung dan Marunda

27 Oktober 2023 19:54 | Oleh TB Setyawan

DKYLB.COM (27/10/2023) –  Kualitas udara yang memburuk di kawasan Jakarta akhir-akhir ini mendorong PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) ikut mengendalikan lingkungan terutama mengatasi masalah polusi udara dengan memonitor kondisi udara di dalam kawasan KBN sendiri.

Hal tersebut dilakukan mengingat PT KBN berkomitmen untuk bergerak searah pembangunan kota hijau di Jakarta.

Salah satunya dengan mengoperasikan Alat Pemantau Udara Digital (Air Quality Monitoring System) di Kawasan Cakung dan Marunda.

Baca Juga: Balok Girder Jembatan Otista Sudah Terpasang, Wali Kota Bogor Bima Arya: Ini Tahapan Krusial

Direktur Operasi PT KBN, Satrio Witjaksono mengatakan, satu unit alat pemantau udara digital akan dioperasikan di Kawasan Cakung. Rencananya, dua unit akan menyusul dioperasikan pada tahun 2024 mendatang.

"Tahun ini pasang satu, tahun depan dua unit sehingga kami bisa ikut memantau kondisi udara di kawasan KBN," ujar Satrio, Jumat (27/10/2023).

Satrio menjelaskan, alat pemantau udara digital tersebut dilengkapi sensor yang secara terus menerus melakukan sampling kemudian memindai dan datanya akan dikirimkan ke user melalui segala macam jenis jaringan seperti, Global System for Mobile Communication (GSM), wifi atau eternet.

Baca Juga: Apresiasi Pangandaran Air Show 2023, Pj Gubernur Jabar: Memasyarakatkan Dunia Dirgantara

“Kita sedang memasuki teknologi IoT sesuai komitmen KBN mewujudkan digital industry. Ini salah satu perangkat yang bisa kita koneksikan dan bisa dimonitor dari command center kita,” kata Satrio.

Satrio mengatakan, hasil pemantauan lingkungan udara dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta setiap enam bulan.

"Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta juga meminta kalau sudah terpasang dikoneksikan ke mereka sehingga mereka bisa pantau juga," ucap Satrio.

Hal senada disampaikan Vice President Health, Safety, Security and Environment (HSSE) PT KBN, Indra Dwiyanto. Dia mengatakan, pemasangan alat pemantau udara digital ini merupakan salah satu komitmen KBN sebagai kawasan yang berwawasan lingkungan dan juga memiliki tujuan sebagai kawasan yang smart and green.

Baca Juga: Terbakarnya Pasar Kuliner Padang Panjang

“Kita berupaya untuk dapat mengendalikan lingkungan terutama mengatasi masalah polusi udara. PT KBN dalam mengimplementasikan itu adalah mencoba untuk dapat memonitor kondisi udara di dalam kawasan KBN sendiri,” urai Indra.

Indra menambahkan, alat pemantau udara digital akan dipasang di sejumlah titik kawasan Cakung dan Marunda untuk menangkap serta mengukur kondisi udara di kedua kawasan tersebut.

“Akan dipasang di beberapa titik yang bisa meng-cover seluruh kawasan jadi bisa menggambarkan kondisi kawasan di Cakung. Begitu juga di Marunda karena lebih luas dari Cakung mungkin nanti juga lebih dari satu alat, karena akan mengukur kualitas udara yang ada di kawasan KBN,” tandas Indra. (*)

 


Media Sosial Dongkrak Penjualan V.Speedshop, UMKM Lokal Ini Raup Pelanggan hingga Luar Pulau

Artikel ini mengangkat kisah inspiratif Upi, pemilik V.Speedshop, yang sukses memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usahanya di bidang penjualan baut titanium motor. Melalui platform seperti Instagram dan TikTok, Upi mampu menarik perhatian pelanggan dari berbagai daerah, bahkan hingga luar pulau. Dengan strategi konten sederhana menampilkan detail produk, video pemasangan, dan interaksi aktif dengan pengikut penjualannya meningkat pesat. Media sosial menjadi “etalase utama” bagi usahanya, menggantikan promosi konvensional yang kini kurang efektif. Kesuksesan ini juga berdampak positif terhadap kesejahteraan keluarganya dan menginspirasi masyarakat sekitar. Upi berharap pemerintah dapat memberikan pelatihan dan dukungan bagi pelaku UMKM agar lebih siap bersaing di era digital.

11 November 2025 22:30 | dunia-kerja

Pak Budi, Penjual Siomay yang Setia di Depan Halte Universitas Pancasila

Di tengah padatnya aktivitas mahasiswa dan arus kendaraan di depan Halte Universitas Pancasila, ada satu sosok yang hampir selalu hadir setiap hari. Sebuah gerobak sederhana dengan uap panas yang mengepul dan aroma gurih ikan tenggiri yang menggoda menandai keberadaannya. Sosok itu adalah Pak Budi, penjual siomay yang sudah lebih dari sepuluh tahun setia berdagang di lokasi yang sama.

11 November 2025 21:13 | daerah

Perdagangan Vape Longgar, Pengawasan Pemerintah Dipertanyakan

Di wilayah Cileungsi, tepatnya sepanjang Jalan Raya Cileungsi-Jonggol, penjualan rokok elektrik atau vape kian marak tanpa kendali. Observasi lapangan mengungkap kios-kios yang menawarkan perangkat vape dan cairan nikotin ilegal, tanpa izin edar maupun label kesehatan resmi. Mayoritas konsumen adalah remaja usia belasan, dengan transaksi yang sibuk dari subuh hingga malam, dikelilingi aroma buah sintetis dan keramaian anak muda. Kepala Seksi Pengawasan Dinas Perdagangan setempat, Aditya Firmansyah, mengakui pengawasan lemah karena petugas terbatas dan razia jarang, sehingga sanksi tak menakutkan. Pedagang bernama Harlan mengatakan vape jadi barang laris, meski cairannya tak berlabel BPOM. Ahli kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Cileungsi, dr. Lestari Nirmala, menyoroti bahaya kecanduan nikotin pada generasi muda akibat strategi pemasaran yang memikat. Situasi ini mendesak pemerintah untuk intensifkan razia, wajibkan kepatuhan pedagang, dan galakkan edukasi publik guna cegah lonjakan masalah kesehatan di masa depan.

11 November 2025 18:24 | kesehatan

“Pedagang Kaki Lima Kentang, Cimol, dan Jamur Crispy Jadi Incaran Mahasiswa di Sore Hari

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas reportase lapangan untuk mata kuliah Pengantar Jurnalistik ini dengan baik. Melalui tugas ini, saya berkesempatan melakukan liputan langsung di lapangan dan menulis berita bertema Travel & Kuliner dengan fokus pada pedagang kaki lima yang menjual kentang, cimol, dan jamur crispy di area Kampus Universitas Pancasila. Liputan ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami proses kerja jurnalistik, mulai dari observasi, wawancara, hingga penyusunan berita sesuai kaidah 5W+1H. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah, Dr. Gede Moenanto Soekowati, S.I.Kom., M.I.Kom., serta kepada para narasumber, yaitu Bapak Ari dan Adhan, yang telah memberikan waktu dan informasi untuk kelengkapan liputan ini.

11 November 2025 16:50 | terkini