
TERKINI Dampak Perang Dagang AS VS China, Prediksi Pembelian 8.830 Pesawat Boeing Terancam Kandas
DKYLB.COM, Kamis (24/04/2025) - Ketegangan perdagangan yang terus memanas antara Amerika Serikat dan China kembali membawa dampak signifikan terhadap sektor industri global. Salah satu yang paling terdampak adalah industri penerbangan, khususnya produsen pesawat asal AS, Boeing. Prediksi pembelian 8.830 unit pesawat Boeing oleh pasar China hingga 2042 kini terancam gagal akibat ketegangan politik dan ekonomi yang belum mereda.
Dalam laporan proyeksi tahunan Boeing yang dirilis pada 2023, China disebut sebagai pasar kunci dengan permintaan tinggi untuk armada baru, seiring pertumbuhan kelas menengah dan meningkatnya kebutuhan transportasi udara domestik maupun internasional. Namun, perang dagang berkepanjangan serta ketegangan geopolitik memperkeruh hubungan bisnis antara kedua negara adidaya ini.
Beijing, yang selama ini menjadi salah satu konsumen utama Boeing, mulai mengalihkan perhatiannya ke produsen pesaing asal Eropa seperti Airbus. Langkah ini dianggap sebagai strategi diversifikasi sekaligus bentuk tekanan politik terhadap kebijakan proteksionis yang diterapkan pemerintahan AS.
“Situasi ini menciptakan ketidakpastian besar bagi masa depan Boeing di pasar Asia, terutama China. Jika tidak ada perbaikan hubungan dalam waktu dekat, Boeing bisa kehilangan peluang transaksi senilai ratusan miliar dolar,” ujar analis penerbangan dari Center for Aviation Studies, Amanda Li.
Sementara itu, pihak Boeing tetap optimistis dan menyatakan komitmennya untuk melayani pasar global secara adil dan profesional. Namun, pihaknya juga mengakui adanya tantangan besar yang timbul akibat dinamika politik dan perdagangan internasional.
Di sisi lain, perang dagang juga berpotensi memukul industri aviasi secara keseluruhan, termasuk dalam hal pasokan komponen, harga bahan baku, serta regulasi lintas negara. Jika tidak segera diselesaikan, konflik ini bisa memperlambat pemulihan industri penerbangan yang baru bangkit dari dampak pandemi.
Pengamat hubungan internasional menyebutkan bahwa keberlangsungan kerjasama dagang antara AS dan China sangat krusial, tidak hanya untuk kedua negara, tapi juga untuk stabilitas ekonomi global. Oleh karena itu, solusi diplomatik dianggap sebagai jalan utama untuk meredakan tensi dan menyelamatkan potensi kerja sama bernilai besar seperti kontrak pembelian pesawat Boeing tersebut.
Nur Ivoni Annisa