X

TERKINI Teknologi Kecerdasan Buatan dalam Dunia Game: Inovasi dan Kontroversi

12 Januari 2025 20:03 | Oleh Tim DKYLB 01

DKLYB.com, Kamis (02/01/2025), Jakarta – Kecerdasan buatan (AI) semakin menjadi tulang punggung dalam pengembangan game modern, menciptakan pengalaman bermain yang lebih dinamis dan personal.

Beberapa perusahaan besar seperti Electronic Arts dan Ubisoft mulai memanfaatkan AI untuk membuat karakter non-playable lebih cerdas dan alur cerita yang lebih interaktif.

Namun, inovasi ini bukan tanpa kontroversi. "AI di game memang memberikan pengalaman yang lebih kaya, tapi kami khawatir AI akan mengurangi kebutuhan terhadap pengembang manusia," ujar Raka Wijaya, seorang developer indie di Bandung.

 

Baca Juga: Kehidupan di Balik Gemerlap Industri Streaming Game di Indonesia

 

Dampak Positif AI dalam Industri Game:

  • Personalisasi Gameplay: AI memungkinkan pemain mendapatkan pengalaman bermain yang unik.
  • Efisiensi Produksi: Waktu pengembangan game dapat dipangkas hingga 30%.
  • Pengurangan Bug: Algoritma AI dapat mengidentifikasi dan memperbaiki bug lebih cepat daripada manusia.

Di sisi lain, beberapa komunitas gamer merasa keberadaan AI mengurangi tantangan dalam bermain. "Terkadang, AI terlalu pintar sehingga sulit dikalahkan, atau malah membuat game terasa tidak alami," kata Rizal Purnomo, seorang gamer profesional.

Untuk menjawab kontroversi ini, beberapa studio mulai melibatkan komunitas gamer dalam proses pengembangan.

"Dengan mendengarkan masukan pemain, kami yakin AI bisa menjadi alat yang memperkuat pengalaman bermain, bukan menggantikannya," ujar Yuna Arisaka, CEO sebuah startup game di Jepang.

Pemerintah Indonesia juga mendorong kolaborasi antara pengembang game lokal dan universitas untuk mengeksplorasi potensi AI. Dengan langkah ini, industri game diharapkan terus berkembang tanpa kehilangan sentuhan manusia.

 

(Kevin Zulfian Bay)


ECO BRANDING BERSAMA “@WALKWITHDUASATU “ : KISAH PETUALANGAN MAHASISWA FIKOM UP DI DESA SUKAJADI, KEC TAMANSARI KABUPATEN BOGOR

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang tidak hanya menitikberatkan pada praktik langsung di lapangan, tetapi juga pada pembelajaran aspek sosial. Kuliah Kerja Nyata juga menjadi syarat pemenuhan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang perlu dipenuhi oleh mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change).

05 Agustus 2025 12:30 | Bogor

Inovatif! Program Eco Green KKN Mahasiswa Ajak Siswa SMKN 47 dan Warga Pejaten Barat Kelola Sampah Plastik Menjadi Bernilai

Melalui program KKN Universitas Pancasila Eco Green, mahasiswa bekerja sama dengan siswa SMKN 47 Jakarta serta warga Kelurahan Pejaten Barat, khususnya RT 2 RW 7, dengan mengolah botol plastik bekas menjadi produk kerajinan bernilai jual. Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran lingkungan sekaligus membangun keterampilan kreatif dan jiwa kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat. Mahasiswa KKN terlibat aktif dalam memberikan pelatihan, pendampingan pembuatan kerajinan, serta edukasi dasar pemasaran produk. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari siswa dan warga karena dinilai bermanfaat, aplikatif, dan berdampak langsung bagi lingkungan sekitar.

31 Juli 2025 14:59 | Terkini

REVISI UU TNI DALAM CERMIN MEDIA: KRISIS KOMUNIKASI, KRISIS DEMOKRASI

Pemerintah dan DPR tengah mengajukan revisi UU TNI yang memunculkan kembali diskursus lama tentang “dwifungsi militer”. Meski diklaim bertujuan memperkuat efektivitas pertahanan, substansi revisi justru menuai kritik keras karena membuka kembali ruang bagi prajurit TNI aktif menduduki jabatan sipil—praktik yang pernah jadi simbol represi Orde Baru. Isu ini tidak hanya kontroversial secara hukum, tetapi juga menimbulkan krisis komunikasi publik. Pemerintah nyaris tidak menyampaikan narasi penyeimbang secara strategis. Akibatnya, media mengambil alih ruang wacana dan membentuk persepsi negatif secara masif.

21 Juli 2025 00:32 | Nasional

Membangun Narasi atau Mengaburkan Realitas? Fenomena Dedi Mulyadi Sang Gubernur Konten di era Demokrasi Digital

Belakangan ini, nama Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan. Bukan karena posisinya di parlemen, bukan pula karena polemik legislatif. Yang membuatnya terus dibicarakan adalah kehadirannya yang nyaris harian di layar ponsel kita—dalam video-video yang memperlihatkan dirinya “blusukan”, membantu masyarakat, menyentuh persoalan lokal dengan narasi besar: kehadiran negara di tengah rakyat kecil. Sekilas, ini terlihat seperti bentuk ideal dari komunikasi politik. Figur publik yang tampil tanpa jarak, menggunakan bahasa sederhana, dan menjangkau rakyat lewat media sosial alih-alih podium formal. Tapi justru di situlah letak pertanyaannya: apakah semua ini sungguh autentik? Atau apakah ini hanya kemasan citra?

18 Juli 2025 20:59 | Terkini

TRAGEDI PENDAKI BRASIL DI RINJANI: KOMUNIKASI KRISIS DAN PROTOKOL KESELAMATAN YANG TERLAMBAT DIRESPONS

Tragedi di Gunung Rinjani dan Krisis Komunikasi Pemerintah Gunung Rinjani kembali jadi sorotan dunia, kali ini karena tragedi pendaki asal Brasil yang meninggal di jalur pendakian. Publik mempertanyakan tanggung jawab pengelolaan keamanan, kesiapan petugas, dan prosedur penyelamatan di destinasi wisata sekelas Rinjani. Sayangnya, respons pemerintah terkesan datar dan normatif. Tidak ada klarifikasi yang kuat atau narasi empatik kepada keluarga korban. Krisis ini justru menunjukkan lemahnya strategi komunikasi, transparansi, dan kesadaran akan pentingnya manajemen risiko pariwisata. Tragedi ini harus menjadi titik balik: pariwisata bukan hanya promosi, tetapi juga soal keselamatan, kesiapan, dan komunikasi publik yang manusiawi. Dalam era digital, setiap tragedi bisa viral dan merusak citra jika tidak ditangani dengan baik. Pemerintah harus belajar bersikap cepat, jujur, dan tangguh dalam menjawab kegelisahan publik, karena kredibilitas institusi dipertaruhkan.

18 Juli 2025 17:39 | Terkini