30 Juni 2024 06:25 | Oleh Tim DKYLB 01
cicak bisa membawa bakteri salmonella yang dapat memicu keracunan
tidak hanyak itu, kotoran cicak juga berbahaya bisa memicu penyakit.
selain itu air liur cicak juga mengandung bakteri E.coli yang bisa membuat kita keram perut, demam hingga diare.
cicak sering menjilati alat makan yang kita pakai untuk sehari hari
berikut merupakan beberapa tips menangkap cicak dirumah:
1. tempelkan lakban secarra terbalik, bagian yang lengket di bagian atas dengan cara melipat lakban.
2.sebarkan tempelan lakban di beberapa dinding rumah.
3. tabur sedikit gula pasir di lakban yang sudah tertempel di dinding atau plafon.
4. tunggu semalaman. cicak akan terjerat oleh lem yang merekatdi lakban.
setelah semua terlaksanakan jangan lupa juga untuk selalu membersihkan rumah karena kebersihan merupakan cerminan dari kerapihan seseorang.
cicak konon tidak suka dengan hawa dingin karena cicak merupakan hewan reptil yang suka udara panas.
cicak pun tidak bisa beradaptasi dengan udara dingin.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang tidak hanya menitikberatkan pada praktik langsung di lapangan, tetapi juga pada pembelajaran aspek sosial. Kuliah Kerja Nyata juga menjadi syarat pemenuhan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang perlu dipenuhi oleh mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change).
05 Agustus 2025 12:30 | Bogor
Melalui program KKN Universitas Pancasila Eco Green, mahasiswa bekerja sama dengan siswa SMKN 47 Jakarta serta warga Kelurahan Pejaten Barat, khususnya RT 2 RW 7, dengan mengolah botol plastik bekas menjadi produk kerajinan bernilai jual. Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran lingkungan sekaligus membangun keterampilan kreatif dan jiwa kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat. Mahasiswa KKN terlibat aktif dalam memberikan pelatihan, pendampingan pembuatan kerajinan, serta edukasi dasar pemasaran produk. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari siswa dan warga karena dinilai bermanfaat, aplikatif, dan berdampak langsung bagi lingkungan sekitar.
31 Juli 2025 14:59 | Terkini
Pemerintah dan DPR tengah mengajukan revisi UU TNI yang memunculkan kembali diskursus lama tentang “dwifungsi militer”. Meski diklaim bertujuan memperkuat efektivitas pertahanan, substansi revisi justru menuai kritik keras karena membuka kembali ruang bagi prajurit TNI aktif menduduki jabatan sipil—praktik yang pernah jadi simbol represi Orde Baru.
Isu ini tidak hanya kontroversial secara hukum, tetapi juga menimbulkan krisis komunikasi publik. Pemerintah nyaris tidak menyampaikan narasi penyeimbang secara strategis. Akibatnya, media mengambil alih ruang wacana dan membentuk persepsi negatif secara masif.
21 Juli 2025 00:32 | Nasional
Strategi Komunikasi Krisis atas Kasus Tom Lembong dan Framing Kriminalisasi Politik dan proses perkembangan pengadilannya: Analisis konstruksi narasi antikritik dan respons elite dalam demokrasi digital
19 Juli 2025 21:32 | Terkini
Belakangan ini, nama Dedi Mulyadi kembali menjadi sorotan. Bukan karena posisinya di parlemen, bukan pula karena polemik legislatif. Yang membuatnya terus dibicarakan adalah kehadirannya yang nyaris harian di layar ponsel kita—dalam video-video yang memperlihatkan dirinya “blusukan”, membantu masyarakat, menyentuh persoalan lokal dengan narasi besar: kehadiran negara di tengah rakyat kecil.
Sekilas, ini terlihat seperti bentuk ideal dari komunikasi politik. Figur publik yang tampil tanpa jarak, menggunakan bahasa sederhana, dan menjangkau rakyat lewat media sosial alih-alih podium formal. Tapi justru di situlah letak pertanyaannya: apakah semua ini sungguh autentik? Atau apakah ini hanya kemasan citra?
18 Juli 2025 20:59 | Terkini
Tragedi di Gunung Rinjani dan Krisis Komunikasi Pemerintah
Gunung Rinjani kembali jadi sorotan dunia, kali ini karena tragedi pendaki asal Brasil yang meninggal di jalur pendakian. Publik mempertanyakan tanggung jawab pengelolaan keamanan, kesiapan petugas, dan prosedur penyelamatan di destinasi wisata sekelas Rinjani.
Sayangnya, respons pemerintah terkesan datar dan normatif. Tidak ada klarifikasi yang kuat atau narasi empatik kepada keluarga korban. Krisis ini justru menunjukkan lemahnya strategi komunikasi, transparansi, dan kesadaran akan pentingnya manajemen risiko pariwisata.
Tragedi ini harus menjadi titik balik: pariwisata bukan hanya promosi, tetapi juga soal keselamatan, kesiapan, dan komunikasi publik yang manusiawi. Dalam era digital, setiap tragedi bisa viral dan merusak citra jika tidak ditangani dengan baik. Pemerintah harus belajar bersikap cepat, jujur, dan tangguh dalam menjawab kegelisahan publik, karena kredibilitas institusi dipertaruhkan.
18 Juli 2025 17:39 | Terkini