X

TERKINI "Ketika Pemerintah Tak Mau Mendengar, Jalanan yang Berbicara" ledakan emosi masyarakat

11 November 2025 11:50 | Oleh Tim DKYLB 01

Jakarta - Gelombang demonstrasi yang awalnya berlangsung damai kembali berujung anarkis di sejumlah wilayah Indonesia. Di Jakarta, aksi yang dipicu tewasnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek daring yang dilindas kendaraan taktis Brimob, berubah menjadi amukan massa hingga menyebabkan kerusakan parah di fasilitas umum.


Menurut H (22), warga yang turut menyaksikan aksi di sekitar kawasan Senayan, ledakan emosi masyarakat adalah bentuk kekecewaan yang menumpuk terhadap pemerintah dan DPR.


“Saya tidak bisa menyudutkan rakyat. Ini bentuk kemarahan yang sudah tidak terbendung oleh sikap arogansi DPR. Tapi rakyat juga harus lebih jeli, jangan mudah terprovokasi,” ujarnya, Minggu (08/11).


Ia menilai tindakan anarkis tidak muncul tanpa sebab, melainkan karena jalur aspirasi rakyat yang semakin tertutup. “Kalau pemerintah lebih sigap dan terbuka, kerusakan seperti ini tidak akan terjadi,” tambahnya.


Pandangan serupa disampaikan B (22), seorang mahasiswa pengamat gerakan sosial. Menurutnya, anarkisme tumbuh ketika ketidakadilan sosial terus dibiarkan.


“Anarkisme itu bukan hanya kekerasan, tapi ekspresi dari rakyat yang merasa tidak punya tempat bicara. Selama pemerintah membatasi kritik, kemarahan akan selalu mencari jalan,” ungkapnya.


Ia mencontohkan aksi Kamisan yang berlangsung damai selama belasan tahun namun tidak banyak direspons oleh pemerintah. “Kalau suara rakyat tak didengar, wajar kalau perlawanan jadi lebih keras,” tambahnya.


Berbeda dengan itu, Y (21) menilai tindakan anarkis adalah bentuk kehilangan kendali diri di tengah situasi emosional.


“Demo boleh, itu hak rakyat. Tapi jangan sampai merusak fasilitas umum. Itu malah bikin citra gerakan jadi buruk,” katanya.


Sementara V (21) melihat bahwa aparat turut memperkeruh suasana dengan tindakan represif.


“Biasanya mulai ricuh setelah magrib. Massa sudah capek, aparat mulai arogan, akhirnya bentrok. Pemerintah harusnya membuka dialog, bukan membungkam,” ujarnya.


Kemarahan warga diperparah dengan tewasnya korban sipil dan sikap aparat yang dianggap berlebihan. Beberapa saksi mata menyebut gas air mata masih terasa hingga pagi hari di kawasan Senayan dan sekitar Polda Metro Jaya. “Perih sekali rasanya, apalagi yang bawa anak kecil,” kata Sunyoto (47), pengendara motor yang terjebak di lokasi.


Di sisi lain, Glenn (27), warga Jakarta Selatan, mengaku terjebak 1,5 jam di Tol Kebon Jeruk akibat blokade massa.


“Saya bisa paham kenapa orang marah, tapi jangan sampai fasilitas umum jadi korban. Semua akhirnya rugi,” ujarnya.


Meski kerusakan masih terlihat, beberapa warga menilai langkah cepat Pemerintah Provinsi DKI untuk memperbaiki halte dan menggratiskan transportasi selama seminggu cukup membantu. Namun, mereka berharap pemerintah tidak hanya sibuk memperbaiki infrastruktur, tapi juga memperbaiki hubungan komunikasi antara rakyat dan penguasa.


“Kalau suara rakyat terus diabaikan, ledakan seperti ini akan berulang. Pemerintah harus belajar mendengar sebelum rakyat kehilangan sabar lagi,” tutup H.


Sumber: Wawancara lapangan dengan warga dan mahasiswa Jakarta (H, B, Y, V – 08/11/2025) dan data pendukung dari Kompas.id (Glenn, sunyoto), MetroTV News, DetikNews (Agustus–September 2025).

Penulis: Bisathul lais


Warkop di Limo Depok Jadi Tempat Nongkrong Favorit, Harga Ramah Anak Muda dan Suasana Cozy

Liputan ini membahas sebuah warkop lokal di kawasan Limo, Depok, yang menjadi tempat favorit anak muda untuk nongkrong berkat harga terjangkau, suasana nyaman semi outdoor, fasilitas Wi-Fi, serta menu variatif seperti teh tarik, mie nyemek, dan pancong lumer. Wawancara dilakukan bersama pemilik warkop dan salah satu pengunjung setia untuk melihat bagaimana usaha kuliner kecil dapat berkembang dan bersaing dengan kafe modern di era sekarang

11 November 2025 13:17 | terkini

CUNGKRING PAK JUMAT, KULINER LEGENDARIS BOGOR YANG MENGGODA SELERA

Cungkring Pak Jumat adalah kuliner legendaris Bogor sejak 1975, menyajikan jeroan sapi dengan bumbu kacang khas. Dikelola keluarga Mang Deden, dengan resep turun-temurun. Pelanggan setiap hari hingga 200 porsi, akhir pekan sampai 600 porsi. Tempat sederhana, rasa otentik, jadi ikon kuliner Bogor.

11 November 2025 13:13 | terkini

Laboran TVUP, Penjaga Profesionalisme Mahasiswa di Dunia Penyiaran Kampus

Artikel ini mengulas peran penting tenaga laboran Laboratorium Televisi Universitas Pancasila (TVUP) dalam mendukung kegiatan produksi dan pembelajaran mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi. Melalui wawancara dengan tenaga laboran dan kru TVUP, liputan ini menggambarkan bagaimana kolaborasi, kedisiplinan, serta profesionalitas dijaga agar kegiatan penyiaran kampus berjalan sesuai standar industri media di tengah kehidupan metropolitan Jakarta.

11 November 2025 13:07 | terkini

eeeeeeee

yyyyyyyyy

11 November 2025 12:58 | terkini

Pasar Prumnas Klender: Hiruk Pikuk Pagi yang Tak Pernah Padam

Suasana pagi di Pasar Prumnas Klender, Jakarta Timur, memperlihatkan dinamika ekonomi rakyat yang tetap hidup di tengah modernisasi. Di balik hiruk-pikuk jual beli, tersimpan kisah kehangatan dan solidaritas warga yang menjadikan pasar tradisional lebih dari sekadar ruang ekonomi.

11 November 2025 12:57 | terkini

KEDAI CUKS TEMPAT KOPI MAINSTREAM DIKALANGAN ANAK MUDA DEPOK

Di era modern saat ini, budaya menikmati kopi telah menjadi bagian penting dari gaya hidup anak muda. Tak hanya sekadar minuman, kopi kini menjadi simbol kebersamaan, kreativitas, dan ruang berekspresi. Salah satu tempat yang menjadi sorotan di kalangan muda-mudi Depok adalah Kedai Cuks, sebuah kedai kopi yang menghadirkan suasana santai sekaligus kekinian. Melalui laporan ini, penulis ingin menggambarkan bagaimana Kedai Cuks menjadi tempat favorit bagi anak muda Depok untuk berkumpul, berbagi cerita, dan menikmati kopi dengan cita rasa khas. Semoga tulisan ini dapat memberikan gambaran tentang dinamika budaya nongkrong anak muda di tengah maraknya tren coffee shop yang semakin berkembang.

11 November 2025 12:45 | terkini