
TERKINI Polemik Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Bitor Suryadi Sebut Ada Dugaan Percetakan di Pasar Pramuka
Jakarta, 20 Juni 2025
– Polemik lama terkait keabsahan ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko
Widodo, kembali mencuat setelah politikus PDI Perjuangan, Bitor Suryadi,
mengungkap sejumlah temuan baru. Dalam wawancaranya, Bitor menyebut adanya
dugaan keterlibatan seorang profesor bernama Paiman Raharjo dalam pencetakan
ijazah Jokowi, yang diduga dilakukan di kawasan Pasar Pramuka, Jakarta Timur.
Menurut Bitor, informasi
ini diperolehnya dari mantan Menpora, Roy Suryo, yang menyebut bahwa Profesor
Paiman merupakan ketua relawan “Sedulur Jokowi” dan memiliki kios usaha di
lokasi tersebut. Paiman juga disebut memiliki kedekatan dengan lingkaran politik
Jokowi dan kini menjabat sebagai wakil menteri.
Lebih jauh, Bitor menyebut keterlibatan sejumlah kader PDIP dan tim dari Solo yang disebut-sebut ikut dalam pembahasan dokumen pencalonan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2012. Ia mengklaim bahwa dokumen asli tidak tersedia saat itu, sehingga tim harus "melengkapi ulang" berkas untuk keperluan pendaftaran ke KPUD DKI dan KPU RI.
“Kalau dokumen asli ada
dari Solo, tidak akan jadi polemik. Tapi kenyataannya, data di KPU Solo hilang
dan UGM menyatakan tidak ada nama Jokowi di Fakultas Kehutanan,” ungkap Bitor.
Meski enggan menyerahkan
bukti kepada pihak kepolisian, Bitor menegaskan bahwa ia melakukan penelusuran
secara internal sebagai bagian dari upaya klarifikasi di internal partai.
Polemik ini kembali
memanas setelah sebelumnya beberapa pihak telah dipenjara terkait dugaan ijazah
palsu tanpa adanya barang bukti yang sah dibawa ke pengadilan. Menurut Bitor,
barang bukti yang seharusnya diserahkan justru diambil kembali sebelum proses
hukum berjalan.
Meski klaim ini belum
terbukti secara hukum, pernyataan Bitor menambah babak baru dalam isu
kontroversial yang telah berlangsung lebih dari satu dekade. Banyak pihak kini
menantikan klarifikasi dari nama-nama yang disebut, termasuk pihak UGM, Roy
Suryo, dan Profesor Paiman.