OTOMOTIF Imbas BBM Langka, Petugas SPBU Shell Banting Setir Jualan Kopi dan Keripik
JAKARTA - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta, khususnya Shell, tidak hanya berdampak pada para pengendara, tetapi juga mengubah nasib para petugas yang bekerja di sana. Demi tetap mendapatkan penghasilan, banyak dari mereka yang kini banting setir menjadi penjual makanan ringan dan minuman.
Pemandangan unik ini terlihat di beberapa SPBU Shell di Jakarta dan sekitarnya, seperti di kawasan Radio Dalam, Fatmawati, hingga Bintaro. Para petugas SPBU kini tidak lagi memegang selang dispenser, melainkan menjajakan kopi kemasan, keripik, hingga paket camilan kepada para pengendara yang lewat.
Di SPBU Shell Radio Dalam, misalnya, petugas mengaku sudah beberapa hari hanya menjual produk diesel. Akibatnya, sebagian besar rekannya dirumahkan, dan hanya menyisakan satu atau dua petugas per shift. Untuk menambah pemasukan, mereka pun berinisiatif menjual kopi dan makanan ringan.
"Sudah empat hari (jualan kopi). Lumayan laku karena di sini kan sering macet," ujar salah seorang petugas.
Fenomena serupa terjadi di SPBU Shell Fatmawati, di mana petugas bahkan sudah berjualan selama 1,5 bulan. Mereka menawarkan paket berisi aneka camilan seharga Rp30 ribu.
Sementara itu di Bintaro, petugas lebih proaktif dengan memasang poster untuk mempromosikan kopi yang mereka jual. Kebijakan ini disebut merupakan inisiatif dari manajemen, meskipun pelaksanaannya berbeda-beda di setiap lokasi.
Kelangkaan BBM ini memaksa para petugas untuk kreatif bertahan hidup di tengah situasi yang tidak menentu, mengubah halaman SPBU yang sepi menjadi lapak dadakan.

