
NASIONAL Fakta Dentuman Keras yang Terjadi Di Wilayah Cirebon
DKYLB.com, Selasa (07/10/2025) Menurut peneliti astronomi dan astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, meteor yang melintas itu berukuran cukup besar.
Dentuman dan getaran yang dialami warga setempat merupakan hasil dari gelombang kejut yang tercipta ketika meteor besar itu memasuki atmosfer bumi pada kecepatan yang sangat tinggi.
Peristiwa itu ramai di media sosial, dengan sejumlah video menunjukkan sebuah cahaya terang yang melintas cepat di langit di atas kota di pesisir utara Jawa Barat tersebut sebelum menghilang di kejauhan.
Salah seorang warga Kecamatan Pangenan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat bernama Marzuki mengaku mendengar dentuman keras sekitar pukul 18.30 WIB.
Kala itu, ia tengah mengajar anak-anak mendaras Al Quran di musala yang ada di sebelah rumahnya. Pintu dan jendela musala tiba-tiba bergetar keras.
Ia dan para santri kaget dan sontak berhamburan meninggalkan musala, menuju tanah lapang.
"Tiba tiba dentuman keras, seperti [suara] ban truk meledak. Pintu dan jendela sampai bergetar. Anak-anak yang sedang mengaji berhamburan keluar dan berteriak. Saya juga kaget," kata Marzuki.
Tadinya, Marzuki dan para santri mengira dentuman dan getaran itu bersumber dari gempa bumi.
Belakangan, ia baru mengetahui bahwa fenomena alam itu berasal dari meteor yang melintas di wilayah Cirebon dan jatuh di Laut Jawa.
Marzuki tinggal di Desa Pangenan yang berjarak sekitar satu kilometer dari bibir pantai utara Cirebon.
Saat ditanya apakah ia dan warga di pesisir lain mendapati perubahan kondisi permukaan laut setelah meteor yang diperkirakan berdiameter 3-5 meter itu jatuh ke laut, ia menukas, "Enggak ada [pasang surut laut mendadak]."
1. Meteor Terlihat dari Cirebon hingga Pekalongan
Video yang beredar memperlihatkan bola api melesat cepat di langit malam Cirebon, disusul rekaman kobaran api di sisi jalan tol dengan narasi dugaan meteor jatuh di sekitar Jalan Tol Ciperna. Peneliti Riset Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin, mengatakan fenomena serupa juga terlihat di sejumlah daerah lain.
2. Fenomena Ini Terjadi Sekitar Pukul 18.35–18.39 WIB
Thomas menyimpulkan bahwa benda langit tersebut merupakan meteor berukuran cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan-Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35–18.39 WIB.
3. Dentuman Terdengar Akibat Gelombang Kejut di Atmosfer
Suara keras yang terdengar di wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon bukan akibat meteor jatuh, melainkan efek dari gelombang kejut. “Jadi, meteor masuk dari selatan Jawa, melintas Tasikmalaya tanpa dentuman. Ketika di wilayah Kuningan, Kabupaten Cirebon, meteor mengalami gelombang kejut akibat atmosfer yang lebih padat, lalu melintas sampai Laut Jawa,” ucap Thomas.
4. Meteor Diduga Jatuh di Laut Jawa
Meteor ini juga disebut tidak jatuh di daratan seperti yang ramai disebut di media sosial. Thomas memperkirakan meteor itu jatuh di Laut Jawa.
5. BMKG Pastikan Cuaca Cirebon Saat Itu Cerah Berawan
Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati Muhammad Syifaul Fuad mengatakan bahwa dentuman besar bisa disebabkan banyak hal, dari petir hingga longsor. Namun, kondisi cuaca malam itu tidak mendukung adanya petir. Kondisi di Cirebon dan sekitarnya saat kejadian tercatat cerah berawan.
(Naufal Azka Faris)
Sumber : KOMPASTV, bbc.com, tempo.co, antaranews.com