Perang Jawa akan menjadi sebuah film sejarah dengan skala produksi yang besar dan eksplorasi visual yang belum pernah ada pada film Indonesia sebelumnya. Angga menegaskan bahwa fokus film ini adalah menggambarkan periode krusial lima tahun perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajahan Belanda, bukan hanya kisah hidup sang pahlawan secara menyeluruh. Dengan panduan sejarawan Peter Carey, film ini juga akan menampilkan sisi kemanusiaan Diponegoro, termasuk kisah cintanya dan perspektif hidupnya.

Film ini diproyeksikan akan menampilkan adegan laga yang epik serta drama yang menggugah, mengajak penonton untuk terkoneksi lebih dalam dengan sejarah yang diwariskan oleh perjuangan anti-kolonialisme tersebut. Jika siap diproduksi mulai 2027, Perang Jawa juga melibatkan Ifan Ismail sebagai penulis skenario dan Gita Wirjawan sebagai produser eksekutif. Angga berharap film ini bisa menjadi inspirasi seperti film Cut Nyak Dien, dengan dampak sejarah dan hiburan yang melampaui zamannya.

Proyek ini juga bertepatan dengan peringatan 200 tahun Perang Jawa yang menandai perubahan besar dalam sejarah Indonesia, di mana perlawanan Diponegoro hampir menggoyahkan sistem kolonial Belanda dan tetap menjadi simbol perjuangan kemerdekaan.

Artikel ini menggabungkan informasi utama dari pengumuman Angga Dwimas Sasongko dan pengembangan film Perang Jawa yang diliput oleh Tempo dan CNN Indonesia, memberikan gambaran yang utuh tentang visi, latar belakang, dan skala produksi film epik ini.

Chesa Aikafatiha Andriyan
Sumber: Tempo.com 
CNN Indonesia.com