X

GAYA HIDUP Cegah Serangan Stroke, Dokter: Kontrol Gula Dan Tekanan Darah Sejak Dini

26 April 2024 01:53 | Oleh Tim DKYLB 01

DKYLB.com (Kamis, 25/4/2024) Dokter Spesialis Neurologi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) dr Mahar Mardjono, Jakarta dr Beny Rilianto mengimbau masyarakat untuk mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol sejak dini guna mencegah serangan stroke yang bisa datang kapanpun.    

“mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol itu sangat penting, karena dapat meningkatkan risiko terkena serangan stroke," ujar seorang pembicara dalam seminar online tentang stroke di Jakarta, pada hari Kamis.

Dalam penjelasannya, dr. Beny menekankan perlunya memperhatikan ketiga faktor tersebut dengan seksama, karena stroke dapat dipicu oleh kondisi-kondisi tersebut. Ia menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah pecah, sedangkan tingginya kadar gula darah dan kolesterol dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah otak, yang juga dapat menyebabkan stroke.

Beny melanjutkan baik stroke sumbatan (iskemik) maupun stroke pecah pembuluh darah (hemoragik) memiliki panduan tata laksananya masing-masing.  

"Jika kita menggali lebih dalam, kita akan menemukan bahwa stroke merupakan penyakit yang kompleks. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan lanjutan pasien stroke di rumah sakit yang memiliki fasilitas yang memadai," ungkapnya.

Dr. Beny menjelaskan bahwa beberapa gejala yang dapat menunjukkan seseorang telah mengalami stroke adalah gangguan motorik, seperti kelemahan pada salah satu sisi tubuh, dan gangguan sensorik, seperti mati rasa atau kebasan.

Selain itu, sambungnya, gejala tersebut terjadi secara mendadak, bukan terjadi secara bertahap.

Untuk itu, jika terdapat anggota keluarga yang terserang serangan stroke, dr Beny mengimbau agar segera membawanya ke rumah sakit yang memiliki pelayanan penyakit stroke guna mendapatkan pertolongan pertama.  

 

SYAKIRA MUTI ADELFI


Cuaca Ekstrem Picu Lonjakan Kasus Influenza dan COVID-19 di Indonesia

Kasus influenza di Indonesia meningkat tajam menjelang pergantian musim. Cuaca ekstrem membuat daya tahan tubuh menurun dan virus lebih mudah menyebar. Ahli kesehatan mengingatkan masyarakat untuk menjaga imun dan memperbarui vaksin flu serta COVID-19 agar tidak terjadi lonjakan kasus yang lebih besar.

22 Oktober 2025 14:30 | terkini

Kasus Timothy Anugrah, Mahasiswa Unud yang Diduga Jadi Korban Perundungan: Pemerintah Desak Kampus Jadi Ruang Aman

Kasus meninggalnya Timothy Anugrah Saputra, mahasiswa Universitas Udayana (Unud), mengguncang publik. Timothy diduga mengalami tekanan psikologis akibat perundungan dari rekan-rekannya sebelum ditemukan meninggal dunia pada 15 Oktober 2025. Percakapan nir-empati yang beredar di media sosial memicu kemarahan warganet dan sorotan terhadap budaya kekerasan di kampus. Pemerintah melalui Mendiktisaintek Brian Yuliarto menegaskan pentingnya penerapan Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi (PPKPT). DPR juga mendesak investigasi menyeluruh serta pemberian sanksi tegas bagi pelaku. Kasus ini menjadi pengingat bahwa kampus harus menjadi ruang aman dan suportif bagi seluruh mahasiswa.

22 Oktober 2025 13:05 | terkini

Ledakan Kapal di Batam: Kondisi Korban Membaik, Polisi Periksa 13 Saksi

Pasca ledakan kapal yang mengguncang kawasan Batam, kondisi para korban dilaporkan terus membaik. Pihak kepolisian telah memeriksa 13 saksi guna mengungkap penyebab pasti ledakan tersebut. Tokoh Terkait: Korban ledakan kapal Pihak Kepolisian Batam Saksi-saksi di lokasi kejadian Tempat Kejadian: Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.

21 Oktober 2025 08:04 |

Korban Evakuasi Selesai, Polda Jatim Tuntaskan Penyelidikan Kasus Ambruk Ponpes Al Khoziny

Artikel ini menguraikan proses penyelidikan kepolisian terkait ambruknya mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo. Penyelidikan dimulai setelah proses evakuasi dan identifikasi korban tuntas, dengan fokus pada pengumpulan bukti dan analisis penyebab kegagalan konstruksi yang mengakibatkan tragedi. Laporan ini diharapkan menjadi dasar penegakan hukum dan pencegahan insiden serupa di masa depan.

21 Oktober 2025 15:15 | terkini