
TERKINI husen, pelaku mutilasi dan cor bos galon di semarang, membuat tawa tanpa sesal
dkylb.com-Akhirnya, pada Rabu (10/5/2023) dini hari, orang yang melakukan pembunuhan dengan mutilasi dan mengecor bos galon di Semarang, Jawa Tengah, ditangkap.
Pasal KUHP 340 mengatur pembunuhan berencana, dan tersangka Muhammad Husen (28) menghadapi hukuman 20 tahun penjara.
Selama konferensi pers yang diadakan Rabu siang di Mapolrestabes Semarang, Husen tidak menunjukkan raut muka penyesalan.
Ketika ditanya oleh wartawan tentang alasan dia kabur ke Banjarnegara, Jawa Tengah, setelah membunuh korban, ia bahkan sempat tertawa dan berkelakar.
Tidak menyesal, kabur agar polisi tidak keenakan
Husen mengatakan dia kabur alih-alih menyerahkan diri agar polisi dapat bekerja.
Siklus Konsumsi Baru Artikel Kompas.id: "Kalau saya langsung menyerahkan diri ke polisi, keenakan pihak kepolisian. Makanya saya melarikan diri," kata Husen sambil tertawa, dikutip dari artikel Kompas.com.
Selain itu, Husen menyatakan bahwa dia tidak sedikit pun menyesali tindakan itu.
"Enggak nyesal. Saya puas karena dendam saya sudah terlampiaskan," kata Husen kepada awak media.
Dendam kepada korban
Husen mengklaim bahwa dia tega melakukan pembunuhan sadis itu karena dia memiliki dendam pribadi kepada korban.
Selain itu, Husen mengatakan dia sering dipukuli karena melakukan kesalahan di tempat kerja. Ini membuatnya sedih.
Dia berkata, "Saya sakit hati kepada korban karena dia sering dipukuli. Dipukuli karena setiap kesalahan kecil, dia pasti main tangan, seperti pas ada pesanan galon salah kirim."
Sebagai pekerja baru sebulan, Husen mengatakan dia telah melakukan kesalahan beberapa kali, seperti salah memberi harga dan mesin galon isi ulang rusak saat mengisi air.
Husen mengklaim bahwa dia tega melakukan pembunuhan sadis itu karena dia memiliki dendam pribadi kepada korban.
Selain itu, Husen mengatakan dia sering dipukuli karena melakukan kesalahan di tempat kerja. Ini membuatnya sedih.
Dia berkata, "Saya sakit hati kepada korban karena dia sering dipukuli. Dipukuli karena setiap kesalahan kecil, dia pasti main tangan, seperti pas ada pesanan galon salah kirim."
Sebagai pekerja baru sebulan, Husen mengatakan dia telah melakukan kesalahan beberapa kali, seperti salah memberi harga dan mesin galon isi ulang rusak saat mengisi air.
Muhammad Dwiyoga Budianto