
TERKINI Taylor Swift Cetak Sejarah: The Eras Tour Jadi Tur Pertama Capai US$ 2 Miliar!
Jakarta - The Eras Tour yang dipimpin oleh Taylor Swift telah mencetak sejarah baru dengan menjadi tur pertama yang mencapai pendapatan sebesar US$ 2 miliar. Pencapaian ini diumumkan secara resmi pada 10 Desember 2024, menandai tonggak penting dalam industri musik dan hiburan. Dengan lebih dari 100 pertunjukan yang diadakan di berbagai negara, tur ini tidak hanya berhasil menarik perhatian penggemar, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Keberhasilan The Eras Tour tidak terlepas dari strategi pemasaran yang cerdas dan penampilan panggung yang memukau. Taylor Swift, yang dikenal dengan kemampuannya beradaptasi dengan berbagai genre musik, berhasil menghadirkan pengalaman unik di setiap konsernya. Setiap malam, penonton disuguhkan dengan rangkaian lagu-lagu dari berbagai album, menciptakan nostalgia sekaligus kegembiraan bagi penggemar lama dan baru.
Selain itu, tur ini juga menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang di sektor terkait, mulai dari kru produksi hingga staf keamanan. Dengan tingginya permintaan tiket, banyak penggemar yang rela mengeluarkan biaya besar untuk menyaksikan penampilan langsung idolanya. Hal ini menunjukkan betapa besar pengaruh Taylor Swift dalam dunia musik dan bagaimana ia mampu menarik perhatian pasar global.
Pencapaian ini juga menjadi sorotan media internasional, di mana banyak pihak menganggapnya sebagai langkah maju bagi industri musik secara keseluruhan. Dengan semakin banyak artis yang mengikuti jejaknya, The Eras Tour diharapkan dapat menginspirasi generasi baru musisi untuk mengeksplorasi potensi mereka dalam menciptakan karya yang berpengaruh.
Dengan pendapatan sebesar US$ 2 miliar, The Eras Tour tidak hanya menjadi catatan sejarah bagi Taylor Swift tetapi juga bagi industri hiburan secara luas. Keberhasilan ini menegaskan bahwa musik tetap menjadi salah satu bentuk hiburan paling kuat dan berpengaruh di dunia saat ini.
Tepat setelah Taylor Swift menutup The Eras Tour di konser terakhir di Vancouver, Kanada, pada Minggu (8/12) malam waktu setempat, laporan pendapatan tur tersebut kemudian dirilis ke publik.
Dalam laporan tersebut, The Eras Tour berhasil memecahkan rekor menjadi tur pertama dalam sejarah yang mencapai pendapatan US$2 miliar, tepatnya US$2.077.618.725, atau setara dengan Rp32,9 triliun (US$1=Rp15.871). Diberitakan New York Times dan dikonfirmasi Variety, Senin (9/12) waktu Amerika Serikat, pendapatan tersebut datang dari 10.168.008 tiket yang terjual di 149 konser yang digelar di lima benua.
Pendapatan ini dua kali lipat dari prakiraan awal pendapatan tur ini pada akhir tahun lalu.
Perusahaan Swift sebelumnya menolak melaporkan jumlah peserta tur yang sudah dimulai pada Maret 2023. Namun sejumlah perusahaan perdagangan sudah memperkirakan tur ini akan melampaui US$2 miliar.
The Eras Tour pun sebenarnya bisa jadi memperoleh lebih besar lagi mengingat hanya ada tiga konser yang dibatalkan, yakni pertunjukan di Wina, Austria, setelah komplotan teroris tertangkap. Variety menyebut capaian ini terbilang semakin fantastis lantaran pendapatan ini hanya dari penjualan tiket, yang harganya tidak menggunakan sistem penjualan dynamic pricing. Dengan dynamic pricing, harga tiket bisa jadi berlipat lebih mahal karena mengikuti kurva permintaan.
Karena Swift tidak menggunakan dynamic pricing, Variety menyebut Swift kehilangan peluang untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan karena permintaan untuk The Eras Tour sangatlah tinggi untuk setiap konsernya.
The Eras Tour juga menjadi salah satu dari dua konser dalam sejarah yang berhasil melampaui angka US$1 miliar, selain Music of the Spheres World Tour dari Coldplay. Coldplay pun mencapai rekor tersebut pada 2023 dan sudah menjadi konser terlaris dalam sejarah.
Sebelum Coldplay dan digilas Taylor Swift, konser dengan pendapatan tertinggi dipegang oleh Elton John dengan Farewell Yellow Brick Road Tour yang menghasilkan US$939 juta selama lima tahun berjalan.
Sementara itu, menurut laporan New York Times dan Variety, konser The Eras Tour dengan penonton terbanyak ada di Stadion Wembley, London, dengan 753.112 orang selama empat hari.
Namun untuk kehadiran penonton terbanyak dalam sehari, jatuh pada konser di Melbourne Cricket Ground pada 17 Februari 2024, yakni sebesar 96.006 orang dalam semalam.
(Dianeira Aisyatarridha)