X

TERKINI Tak Diizinkan Ikut Ujian, Murid di Demak Nekad Bacok Guru Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

27 September 2023 15:03 | Oleh Zet Nayzuko

DKYLB.COM (27/9/2023) – MAR, murid yang melakukan pembacokan terhadap Ali Fatkhur Rohman, guru Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada, Demak akhirnya berhasil diamankan polisi.

Sebelumnya MAR sempat melarikan diri ke Desa Rowosari, Grobogan usai melakukan pembacokan terhadap gurunya, Senin (25/6). MAR dijerat Pasal 355 subsider Pasal 354 KUHP dengan ancaman penjara 12 tahun.

Tidak hanya menjerat pelaku di Grobogan, Selasa (26/9), petugas juga menyita barang bukti berupa sabit dengan panjang 40 cm bergagang besi.

Polisi mengamankan baju seragam sekolah lengan pendek warna putih yang dipakai MAR saat membacok korban.

Disita juga celana panjang seragam sekolah warna abu-abu serta sepeda motor Supra X warna hitam dengan nopol H 2241 BW.

Kapolres Demak AKBP Muhammad Purbaya yang dikonfirmasi melalui Kasatreskrim AKP Winardi menyebut motif pembacokan dipicu oleh emosi pelaku.

MAR diketahui tidak diberi kesempatan oleh korban untuk menyelesaikan tugas persyaratan kenaikan kelas.

Tugas itu seharusnya terkumpul dengan batas akhir Sabtu (23/9). Sementara guru-guru lain sudah berusaha membujuk korban untuk memberikan kesempatan kepada MAR.

Namun, korban tidak mau memberi kesempatan dengan beralasan waktu pengumpulan tugas sudah terlambat.

Mencuatnya kasus ini membuat para tetangga ikut bersuara dan menceritakan tentang keseharian MAR di rumah.

Viral di media sosial, unggahan Instagram @demakhariini, Rabu (27/9) memperlihatkan isi percakapan yang diduga dari tetangga MAR terkait kehidupan sehari-harinya.

Dalam tangkapan layar isi percakapan tersebut, diceritakan kisah dibalik kehidupan MAR. MAR diceritakan berasal dari keluarga yang tidak mampu, kedua orangtuanya tidak lengkap.

"Pelaku dan korban tetangga satu RT, pelaku orang gak punya, kedua orangtuanya tidak lengkap. Kui ae seng nyekolahke bude ne (itu aja yang sekolahkan budenya)," tulis pesan tersebut.

Lebih lanjut, tetangga juga menceritakan bahwa MAR dikabarkan sudah tidak mau sekolah lantaran belum membayar pelunasan uang semesteran sekolah.

Bude MAR sudah berusaha menghubungi korban (guru) untuk memberikan waktu membayar pelunasan semesteran agar siswa tersebut bisa tetap mengikitu ujian.

Namun pihak guru tersebut tidak memperbolehkan MAR mengikuti ujian, karena itulah siswa merasa sakit hati akhirnya pulang ke rumah mengambil celurit dan membacok guru tersebut.