X

TERKINI Akhir Akhir ini cuaca cerah juga ditemani angin dingin, Tanda musim kemarau?

10 Juli 2025 23:16 | Oleh Tim DKYLB 03

DKLYB.COM, KAMIS (10/07/2025)  Jakarta. Lini masa media sosial X dipenuhi dengan unggahan foto langit cerah tanpa awan pada Kamis (10/7/2025).

Cuaca tersebut diikuti dengan semilir angin dingin. Di pagi hari, beberapa wilayah mencatatkan suhu lebih rendah dari biasanya.

Warganet berspekulasi, langit bersih tanpa awan menandakan bahwa musim kemarau 2025 telah tiba.

INI DIA PENJELASAN BMKG SOAL LANGIT CERAH TAK BERAWAN

Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Ida Pramuwardani mengatakan, fenomena langit bersih tanpa awan sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir, terutama di bagian selatan seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dia menjelaskan, minimnya awan disebabkan karena hujan yang mulai berkurang.

Situasi ini juga menandakan bahwa beberapa wilayah sudah memasuki musim kemarau 2025.

"Kondisi ini disebabkan oleh berkurangnya pembentukan awan hujan akibat mulai masuknya masa kemarau yang ditandai oleh dominasi angin timuran kering dari Australia yang umumnya aktif sejak Juni hingga September," jelasnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (10/7/2025).

Meskipun indeks monsun Australia saat ini menunjukkan kecenderungan melemah, Ida mengatakan bahwa kondisi udara di wilayah selatan Indonesia tetap kering karena arah angin dari timur masih membawa massa udara kering.

Selain itu, tidak ada pula gangguan atmosfer seperti gelombang MJO atau gelombang ekuator lainnya yang dapat memicu pertumbuhan awan konvektif.

"Kombinasi dari faktor-faktor ini menyebabkan atmosfer tetap stabil, cuaca cerah mendominasi, dan suhu udara terasa lebih sejuk pada malam hingga pagi hari," jelasnya.

BERLANGSUNG HINGGA OKTOBER 2025
Hingga akhir Juni 2025, hasil pemantauan klimatologis BMKG menunjukkan bahwa sejumlah wilayah seperti Lampung, sebagian besar Jawa, Bali, NTB, dan NTT masih berada pada fase transisi menuju musim kemarau dengan kecenderungan cuaca yang mulai mengering dan langit yang semakin cerah.

Meski belum sepenuhnya memasuki musim kemarau secara klimatologis, pola ini mengindikasikan pergeseran menuju periode yang lebih kering.

"Kondisi tersebut diperkirakan akan terus berlanjut hingga sekitar Oktober 2025, seiring dengan perkembangan kondisi atmosfer di berbagai wilayah tersebut," kata Ida.

Meski demikian, hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan bahwa potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat masih dapat terjadi dalam sepekan ke depan di sejumlah wilayah.

Beberapa wilayah tersebut khususnya yang belum sepenuhnya terdampak pengaruh angin timuran.

Berikut Perinciannya :
Aceh Sumatera 
Selatan Kepulauan
Bangka Belitung
Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Maluku
Papua bagian Selatan Tengah

FIRMAN MAULANA PASHA


Akhir Akhir ini cuaca cerah juga ditemani angin dingin, Tanda musim kemarau?

Hingga akhir Juni 2025, hasil pemantauan klimatologis BMKG menunjukkan bahwa sejumlah wilayah seperti Lampung, sebagian besar Jawa, Bali, NTB, dan NTT masih berada pada fase transisi menuju musim kemarau dengan kecenderungan cuaca yang mulai mengering dan langit yang semakin cerah.

10 Juli 2025 23:16 | Terkini

BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas Ekstrem Capai 37,2°C di Indonesia

Fenomena suhu panas ekstrem dengan suhu hingga 37,2°C melanda beberapa wilayah Indonesia akibat perubahan iklim global dan minimnya awan. BMKG menjelaskan bahwa kondisi ini berdampak pada kesehatan, aktivitas harian, dan pasokan air bersih. Media berperan penting mengedukasi masyarakat agar tetap waspada dan melakukan langkah pencegahan selama suhu panas ekstrem terjadi.

10 Juli 2025 20:59 | Terkini

''Aura Farming" Trend Global saat ini berasal dari pacu jalur di Indonesia

budaya Pacu Jalur yakni tradisi lomba dayung khas Kuantan Singingi, Riau. Aura Farming berasal ketika energi kolektif peserta dan penonton diyakini menciptakan “aura” atau tampilan yang keren, kuat dan spiritual. Siapa sangka, potongan video budaya lokal itu kini jadi tren global, bahkan diikuti para selebriti dunia.

10 Juli 2025 20:00 | Terkini