TEKNOLOGI Lihat beda mencolok huruf Times New Roman dan Mesin Ketik Manual bahkan sampai tahun 2000 masih beda apalagi 1985
DKYLB.com, Kamis (8/5/2025) - Bahkan bukan pakar IT atau Teknologi Informasi akan bisa membedakan huruf mesin ketik 1985 dengan teknologi Windows dan Microsoft Word, yang disempurnakan di tahun 2000 dan seterusnya.
Selain bentuk huruf dan font, beda mencolok terjadi pada penempatan huruf proporsional yang baru bisa dilaksanakan dengan canggih oleh Micorosof Office di tahun-tahun setelah tahun 2000.
Baca Juga: Terungkap Dokumen Skripsi ini Dipastikan Palsu dengan Sejumlah Fakta yang Nyata
Sekilas hasil pengetikan manual mesin ketik dengan Microsoft Word tampak serupa.
Padahal, susunan hurufnya beda apalagi terkait dengan kelengkapan komposisi dan penempatan kata serta hurufnya dengan jarak proporsional, yang belum bisa dilakukan oleh pengetikan mesin ketik manual.
Beda mencolok pengetikan 1985 dan era Windows di tahun 1992 disempurnakan Windows 1998 dan Windows tahun 2000, kemustahilah mesin fotokopi Perdana Printing di Yogyakarta bisa melakukan teknologi Windows 1998 di tahun 1985.
Beda lainnya bisa dilihat di hasil mesin ketik yang disertakan dan beda pengetikan dengan Windows dan Word, yang merupakan hasil teknologi yang diadopsi Windows, yang bisa mempercantik susunan kata dan huruf.
Selain itu ada beberapa pilihan seperti Italic, Bold, Underline, serta yang paling diyakini unggul dan tidak bisa dilewati pengetikan dengan mesin ketik adalah penempatan kalimat yang bisa disejajarkan sejajar kiri, sejajar kanan, di tengah, yang hanya ada di pilihan teknologi pengetikan dengan Microsoft Word mulai tahun 1992 dan seterusnya.
Hasil penelitian dan penelusuran data forensik dkylb mendapatkan bahwa teknologi Times yang digunakan oleh media Times mulai tahun 1931 adalah sangat berbeda dengan teknologi TNR di era Microsoft Word dengan Windows 1998 dan setelahnya di mana era tersebut belum ada di tahun 1985.
Teknologi TNR di Times sangat berbeda dengan teknologi pengolahan kata dan huruf oleh Microsoft Office mulai tahun 1990-an dan seterusnya.
Jadi masih mau menyatakan bahwa skripsi yang ada di UGM dengan diakui sebagai milik Joko Widodo alias Jokowi itu tidak palsu?
Setidaknya terdapat pemalsuan nama dosen di UGM yang ditulis oleh komplotan Jokowi sebagai Prof. Dr. Ir Achmad Soemitro dengan teknologi komputer TNR.
Padahal, tidak ada nama tersebut baik dengan gelar dan tanpa gelar profesor.
Yang benar, di Fakultas Kehutanan UGM dan fakultas lainnya, nama tersebut adalah Dr. Ir. Achmad Sumitro di tahun 1985.
Guru besar UGM yang merupakan bapak kandung Aida Greenbury itu baru menjadi profesor di tahun 1986, sehingga wajar jika di tahun 2000, dia sudah menyandang gelar profesor dengan menggunakan penulisan nama profesor, tapi namanya tidak pernah berubah menjadi Soemitro.
Fatalnya, Jokowi dan gerombolannya tidak tahu detail ini, mereka menyangka nama Achmad Sumitro ditulis Soemitro dengan ejaan lama.
Selain itu, stempelnya berbeda jauh dengan stempel asli UGM di tanda tangan asli dan stempel milik Aida Greenbury.
Stempel dan tanda tangan palsu di skripsi Jokowi itu bisa ditemukan di Fakultas Kehutanan UGM seperti dilakukan penelusuran dan penyelidikan serta bukti otentik oleh Dr Rismon Sianipar Hasiholan yang menemukan langsung di perpustakaan Fakultas Kehuuatan UGM.
"Saya ke sana dan ini buktinya," katanya seraya menunjukkan semua bukti yang sudah diunggah di media sosial dan disertai dengan analisis forensik digital itu.