X

KESEHATAN Guru Ikut Jadi Korban Keracunan MBG di Saptosari Gunungkidul

14 Oktober 2025 13:15 | Oleh Tim DKYLB 01

GUNUNGKIDUL - Dampak dugaan keracunan makanan program Makan Bersama Gratis (MBG) di Kapanewon Saptosari, masih terasa. Sejumlah sekolah belum sepenuhnya kembali beraktivitas normal.


SMPN 1 Saptosari kembali membuka kegiatan belajar mengajar meski masih ada belasan siswa absen karena sakit. Sementara SMKN 1 Saptosari memilih meliburkan sebagian siswanya usai kejadian yang menimpa ratusan pelajar pada Rabu (29/10).

Kepala SMPN 1 Saptosari Emy Indarti mengatakan, kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya mulai kembali berlangsung Kamis (30/10). Meski begitu, masih ada sejumlah siswa yang belum bisa masuk karena kondisi kesehatannya belum pulih.

"Hari ini ada 17 anak yang izin karena masih pemulihan. Pembelajaran sudah berjalan seperti biasa," terang Emy saat ditemui di sekolahnya Kamis (30/10).


Ia mengungkapkan, pada hari sebelumnya proses belajar sempat terganggu akibat banyak siswa yang mengalami gejala mual dan lemas. Hal itu terjadi, karena sebagian besar guru harus membantu menangani siswa yang sakit, bahkan ada yang ikut mengantar 16 siswa ke rumah sakit.


Melihat kondisi itu, akhirnya ia memutuskan untuk memulangkan seluruh siswa pada pukul 11.00. "Kami hentikan kegiatan belajar. Anak-anak kami pulangkan karena kondisinya tidak memungkinkan,” jelasnya.

Dari data sekolah, sebanyak 186 siswa mengalami gejala keracunan. Sebagian besar sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat perawatan di Puskesmas Saptosari, sementara 14 siswa lainnya sempat dirujuk ke rumah sakit karena mengalami mual dan lemas.


Emy menegaskan, program MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan telah dihentikan sementara. "Dua hari ini MBG di sekolah kami sudah dihentikan. Harapan kami, penyelenggara program, SPPG lebih berhati-hati dalam menyiapkan bahan makanan, proses memasak, dan pengiriman agar tidak basi," tambahnya.

Sementara berdasarkan pantauan Radar Jogja, aktivitas di SMKN 1 Saptosari masih tampak sepi. Beberapa siswa terlihat beraktivitas di lingkungan sekolah, namun kegiatan belajar mengajar belum kembali normal sepenuhnya.


Saat hendak dikonfirmasi, Kepala SMKN 1 Saptosari Markidin Parikesit tidak berkenan diwawancarai. Ia mengaku tengah melakukan kunjungan ke rumah siswa-siswa yang mengalami keracunan.

Dari keterangan petugas keamanan sekolah, kegiatan belajar mengajar di SMK ini sementara dihentikan. Siswa kelas 10 dan 11 diliburkan, sementara sebagian siswa kelas 12 masih menjalani ujian kenaikan kelas dan persiapan praktik kerja lapangan (PKL).


Terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul Agus Subariyanta membenarkan sebagian siswa dari dua sekolah di Saptosari masih menjalani pemulihan. Ia menegaskan, dinas memberikan kelonggaran bagi siswa yang belum fit untuk beristirahat di rumah.


Agus menyebut kejadian kemarin cukup mengganggu proses pembelajaran di sekolah hingga hari ini. "Siswa yang belum sehat memang lebih baik istirahat dulu. Kami berharap satu-dua hari ke depan mereka pulih dan kembali ke sekolah,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya telah melaporkan kejadian ini kepada Satgas Kabupaten Gunungkidul untuk dilakukan penanganan terpadu bersama lintas sektor yang terkait program MBG. "Kami koordinasi dengan lintas sektor, termasuk kesehatan dan pihak penyelenggara MBG agar kasus seperti ini tidak terulang,” tandasnya. 


Gunungkidul - Sebanyak 695 siswa dari dua sekolah di Saptosari, Gunungkidul, muntah-muntah diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Guru yang sempat mencicipi MBG sebelum dibagikan ke siswa juga ada yang keracunan.
Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan guru yang mencicipi MBG itu mengacu arahan Badan Gizi Nasional (BGN). Selain itu, pihak SPPG memang menyiapkan porsi ekstra bagi guru untuk dicicipi.

"Iya, diminta mencicipi, makanya mereka keracunan lebih dulu jam 2, dan anak-anak baru jam 3 pagi," jelas Endah saat ditemui di kompleks Kepatihan, Kota Jogja, dilansir detikJogja, Kamis (30/10/2025).

Gunungkidul - Sebanyak 695 siswa dari dua sekolah di Saptosari, Gunungkidul, muntah-muntah diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Guru yang sempat mencicipi MBG sebelum dibagikan ke siswa juga ada yang keracunan.


Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan guru yang mencicipi MBG itu mengacu arahan Badan Gizi Nasional (BGN). Selain itu, pihak SPPG memang menyiapkan porsi ekstra bagi guru untuk dicicipi.

"Iya, diminta mencicipi, makanya mereka keracunan lebih dulu jam 2, dan anak-anak baru jam 3 pagi," jelas Endah saat ditemui di kompleks Kepatihan, Kota Jogja, dilansir detik Jogja, Kamis (30/10/2025).
Karena memang BGN yang meminta kan waktu itu, sehingga dapur juga memberikan porsi untuk mencicipi," sambungnya.
Endah mengatakan ada satu siswa yang masih dirawat di rumah sakit. Hal ini karena siswa tersebut masih perlu dipantau kondisinya.

"Untuk sementara datanya itu, dan sudah ditangani tim kesehatan di rumah sakit. Masih ada yang dirawat di rumah sakit sampai sekarang," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman mengonfirmasi dari data yang dihimpun pihaknya, satu siswa masih dirawat di RSUD Saptosari hari ini. Sementara siswa yang sempat dirawat puskesmas sudah kembali ke rumah.
Kemarin ada 26 (siswa) yang di puskesmas tapi sudah pulang ke rumah. Tapi ada satu yang di rumah sakit itu, karena masih ada perlu tindak lanjut. Masih satu orang dirawat," ujar Suhirman saat ditemui di kompleks Kepatihan.

(Juqni Isnain Nuridin)

Sumber:

Radar Jogja

news.detik.com


Kasus pelecehan yang terjadi di KRL Jakarta

Kasus pelecehan di transportasi umum (kereta api), yang bersama Ixfan hendriwintoko manager humas PT kereta api Indonesia (persero) daerah Jakarta yang terjadi 36 kasus pelecehan di kereta api sejak Januari hingga Oktober 2025

10 November 2025 13:41 | depok

Naiknya Suhu Global, Ancaman Baru bagi Sektor Pariwisata

Perubahan iklim kini menjadi ancaman nyata bagi masa depan pariwisata Indonesia. Naiknya suhu laut dan cuaca ekstrem membuat destinasi populer seperti Bali dan Lombok harus beradaptasi agar industri wisata tetap bertahan.

10 November 2025 12:50 | terkini

Bocoran Mobil Suzuki yang Meluncur di GJAW 2025

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dipastikan akan menghadirkan kejutan pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 dengan meluncurkan Grand Vitara Black Edition. Model edisi khusus ini tampil lebih elegan dengan warna baru Pearl Cave Black, desain pelek terbaru, serta tambahan fitur modern seperti MID berukuran 7 inci dan ventilated seat untuk kenyamanan maksimal. Meskipun belum menggunakan sistem penggerak All Grip Pro (AWD) seperti versi India, mesin dan performanya tetap sama. Suzuki belum mengumumkan harga resmi, namun peluncuran Grand Vitara Black Edition diyakini akan menjadi salah satu daya tarik utama dalam pameran otomotif tahunan tersebut.

10 November 2025 12:27 | otomotif

Prabowo Dorong Terwujudnya Mobil Nasiona

Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali menyoroti pentingnya mewujudkan mobil nasional sebagai simbol kemandirian industri otomotif Indonesia. Ia menilai, proyek ini bukan sekadar ambisi, tetapi langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri

10 November 2025 03:15 | otomotif

Perluasan Jaringan dan Percepatan Pembangunan LRT

Pemerintah mencatat kemajuan signifikan dalam ekspansi jalur LRT Jabodebek yang dirancang untuk menghubungkan kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dengan penambahan stasiun serta perpanjangan rute yang semakin dekat ke pusat kota, proyek ini tidak hanya mempercepat mobilitas antar-kota metropolitan, tetapi juga menghadirkan potensi ekonomi baru di sepanjang koridor jalurnya. Namun, percepatan pembangunan ini juga memunculkan perhatian terkait biaya, dampak sosial, dan kesiapan infrastruktur penunjang.”

10 November 2025 03:10 | metropolitan