X

KESEHATAN Investigasi KKI: 40 Persen Galon Guna Ulang Terbukti Sudah Tak Aman, Potensi Bahaya BPA Mengintai Warga Kota

10 Juli 2025 12:56 | Oleh Tim DKYLB 03

Jakarta, Kompas.com — Di tengah rutinitas masyarakat mengisi ulang air galon di depot langganan mereka, sebuah bahaya senyap ternyata tengah mengintai. Temuan investigasi dari Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) mengungkap bahwa hampir 40 persen galon guna ulang (GGU) yang beredar di kota-kota besar Indonesia telah melewati batas usia aman penggunaan.

Investigasi yang dilakukan di 31 titik distribusi air minum, mulai dari depot, kendaraan pengangkut, hingga rumah warga, menunjukkan bahwa galon-galon itu telah digunakan berulang kali hingga lebih dari dua tahun—jauh melebihi batas ideal pemakaian.


"Ganula", Galon Lanjut Usia yang Diabaikan

Ketua KKI David Tobing menamakan temuan ini sebagai fenomena “ganula” atau galon lanjut usia, yakni galon yang sudah digunakan lebih dari 40 kali isi ulang atau lebih dari satu tahun masa pakai.

“Seharusnya galon ini ditarik dari peredaran karena sudah tidak lagi memenuhi standar keamanan,” tegas David dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Rabu (2/7/2025).

Menurut David, standar keamanan internasional dan rekomendasi pabrikan menyebutkan bahwa galon berbahan plastik polikarbonat hanya aman digunakan maksimal 40 kali isi ulang. Setelah itu, struktur plastik bisa mengalami kerusakan mikro yang sulit dideteksi secara kasat mata.


Bahaya Senyap: BPA dan Risiko Kesehatan Jangka Panjang

Masalah utama dari galon lanjut usia bukan sekadar estetik atau kebersihan, tetapi menyangkut peluruhan zat kimia berbahaya bernama Bisfenol A (BPA). BPA merupakan zat aditif dalam plastik yang dapat larut ke dalam air minum saat galon mengalami keausan atau pemanasan berlebih, misalnya akibat terpapar sinar Matahari langsung.

“BPA bisa mengganggu sistem hormon tubuh jika terakumulasi dalam jangka panjang. Dampaknya tidak langsung, tapi bersifat akumulatif dan permanen,” ujar David.

Studi internasional menyebutkan bahwa paparan BPA yang terus-menerus berkorelasi dengan penyakit reproduksi, gangguan endokrin, dan bahkan potensi kanker. Ironisnya, sebagian besar konsumen air galon tidak menyadari risiko ini, karena efek BPA tidak menimbulkan gejala langsung.


Distribusi dan Pencucian: Dua Titik Rawan Degradasi Galon

Investigasi KKI juga menemukan bahwa 75 persen galon diangkut menggunakan kendaraan terbuka, membuatnya terpapar sinar UV dan suhu tinggi, kondisi yang secara ilmiah terbukti mempercepat degradasi material plastik.

Tak hanya itu, praktik pencucian di banyak depot masih menggunakan sabun keras dan sikat kasar, yang justru mengikis permukaan dalam galon, memperbesar kemungkinan pelepasan BPA.

“Depot mungkin tidak sadar, mereka kira sedang membersihkan, padahal justru merusak permukaan galon,” tambah David.


Rekomendasi KKI dan Tanggung Jawab Industri

Menanggapi temuan ini, KKI mendesak produsen dan pemerintah untuk:

  1. Mewajibkan penggantian galon setelah 40 kali isi ulang.

  2. Melabeli setiap galon dengan jumlah siklus pakai (mirip sistem log pencatatan).

  3. Melakukan audit depot isi ulang secara berkala.

  4. Melakukan edukasi kepada konsumen terkait risiko galon tua dan bahaya BPA.

“Industri harus berhenti memikirkan efisiensi produksi semata dan mulai memikirkan keselamatan konsumen,” kata David tegas.


Kasus pelecehan yang terjadi di KRL Jakarta

Kasus pelecehan di transportasi umum (kereta api), yang bersama Ixfan hendriwintoko manager humas PT kereta api Indonesia (persero) daerah Jakarta yang terjadi 36 kasus pelecehan di kereta api sejak Januari hingga Oktober 2025

10 November 2025 13:41 | depok

Naiknya Suhu Global, Ancaman Baru bagi Sektor Pariwisata

Perubahan iklim kini menjadi ancaman nyata bagi masa depan pariwisata Indonesia. Naiknya suhu laut dan cuaca ekstrem membuat destinasi populer seperti Bali dan Lombok harus beradaptasi agar industri wisata tetap bertahan.

10 November 2025 12:50 | terkini

Bocoran Mobil Suzuki yang Meluncur di GJAW 2025

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) dipastikan akan menghadirkan kejutan pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 dengan meluncurkan Grand Vitara Black Edition. Model edisi khusus ini tampil lebih elegan dengan warna baru Pearl Cave Black, desain pelek terbaru, serta tambahan fitur modern seperti MID berukuran 7 inci dan ventilated seat untuk kenyamanan maksimal. Meskipun belum menggunakan sistem penggerak All Grip Pro (AWD) seperti versi India, mesin dan performanya tetap sama. Suzuki belum mengumumkan harga resmi, namun peluncuran Grand Vitara Black Edition diyakini akan menjadi salah satu daya tarik utama dalam pameran otomotif tahunan tersebut.

10 November 2025 12:27 | otomotif

Prabowo Dorong Terwujudnya Mobil Nasiona

Presiden terpilih Prabowo Subianto kembali menyoroti pentingnya mewujudkan mobil nasional sebagai simbol kemandirian industri otomotif Indonesia. Ia menilai, proyek ini bukan sekadar ambisi, tetapi langkah strategis untuk memperkuat ekonomi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri

10 November 2025 03:15 | otomotif

Perluasan Jaringan dan Percepatan Pembangunan LRT

Pemerintah mencatat kemajuan signifikan dalam ekspansi jalur LRT Jabodebek yang dirancang untuk menghubungkan kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Dengan penambahan stasiun serta perpanjangan rute yang semakin dekat ke pusat kota, proyek ini tidak hanya mempercepat mobilitas antar-kota metropolitan, tetapi juga menghadirkan potensi ekonomi baru di sepanjang koridor jalurnya. Namun, percepatan pembangunan ini juga memunculkan perhatian terkait biaya, dampak sosial, dan kesiapan infrastruktur penunjang.”

10 November 2025 03:10 | metropolitan