
TERKINI TikTok Perbarui Kebijakan Imbas Pedagang Tradisional Protes Sepi Pembeli Akibat Maraknya Perdagangan Online
DKYLB.com, Minggu (17/09/2023) - Hadirnya Virus Covid 19 memaksa kita untuk melakukan transaksi jual beli secara online demi mengurangi kontak fisik antara penjual dan pembeli.
Seiring berjalannya waktu, transaksi jual beli secara online menciptakan suatu kenyamanan bagi masyarakat karena dinilai lebih praktis dan efisien.
Namun, dibalik perdagangan online tersebut terdapat kesengsaraan bagi para pedagang tradisional.
Baca Juga: Kegetiran Pedagang di Pasar Tanah Abang: Sepi Pembeli dan Sulit Bersaing dengan Pedagang "Online"
Para pembeli yang biasanya meramaikan toko pedagang tradisional kini beralih memilih berbelanja secara online.
Belum lama ini, para pedagang ramai menyerang pedagang yang berjualan online di berbagai platform media sosial.
Tidak hanya pedagang biasa, artis pun ikut dengan tren jualan online ini.
Hal ini diakui pedagang tradisional, membuat pendapatan mereka merosot tajam dan meminta para penjual online untuk berhenti.
Melihat fenomena yang terjadi TikTok mengambil langkah dengan memperbarui kebijakan di platformnya.
"TikTok memiliki misi untuk menginspirasi kreativitas dan membawa kebahagiaan. Kami percaya misi ini dapat tercapai dengan dukungan lingkungan yang aman, nyaman dan tepercaya," tulis perusahaan dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (17/9/2023).
Baca Juga: Penyebab Sepinya Pembeli Pasar Tanah Abang Menurut Heru Budi dan Menkop Teten karena TikTok Shop
TikTok terus memperbarui peralatan (tools) dan kebijakan, salah satunya melalui pembaruan Kebijakan Konten Bermerek untuk kreator dan brand di Indonesia.
"Persyaratan ini bertujuan untuk menciptakan ekosistem konten bermerek yang adil," tambahnya.
Pembaruan ini berfokus pada akuntabilitas dan transparansi di antara para kreator dan brand atau pengiklan.
Sebagai bagian dari persyaratan konten bermerek terbaru ini, para kreator harus mengungkapkan setiap konten yang mempromosikan produk atau layanan tertentu.
Kreator akan menerima notifikasi pada setiap video yang berpotensi mengandung konten bermerek, namun tidak mematuhi persyaratan yang berlaku dengan baik.
Baca Juga: Pasar Tanah Abang Sepi Tergerus Teknologi
Ketika kreator mengaktifkan pengaturan 'Pengungkapan Konten' dan memberi label pada unggahan yang disponsori sebagai 'Kemitraan Berbayar' atau Paid partnership', hal ini dapat memberi tahu komunitas TikTok yang mengikuti akun kreator terkait konten video yang bersifat komersial.
Selain itu, pengungkapan ini juga bisa membantu menciptakan pengalaman yang autentik dan jujur, sekaligus berkontribusi dalam membangun kepercayaan.
"Kami memastikan agar TikTok dapat terus menjadi platform yang menyenangkan dan inklusif," kata perusahaan, yang dikutip Suara.com.
(Rana Hanifah Dhiya Ulhaq)