
DAERAH Viral Seorang Pasien Tewas Usai Jalani Operasi Gigi Bungsu, Pihak RSHS Berikan Klarifikasi
DKYLB. COM (17/12/2023) - Kasus kematian seorang pasien di RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang menjalani operasi pengangkatan gigi bungsu ramai jadi perbincangan di media sosial.
Pihak keluarga mengaku tidak terima dan menuding RSHS Bandung telah melakukan malpraktik.
Pasalnya sebelum menjalani operasi gigi, pasien dilaporkan dalam keadaan baik-baik saja. Namun ketika mendapatkan suntikan anestesi, detak jantung pasien dinyatakan berhenti.
Menanggapi kasus tersebut pihak RSHS Bandung akhirnya angkat bicara memberikan klarifikasi.
Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Bandung, dr. Iwan Abdul Rachman mengatakan bahwa pihaknya sempat melakukan pelayanan terhadap pasien yang akan melakukan operasi gigi namun berujung meninggal dunia.
"Menanggapi video yang beredar di sosial media mengenai wafatnya salah seorang pasien setelah mendapatkan pelayanan dari RSHS Bandung, pertama-tama saya mewakli civitas hospitalia RS Hasan Sadikin, mengucapkan turut berduka cita atas kepergian beliau semoga beliau diberikan tempat yang terbagi di sisi-Nya," kata Iwan, Sabtu, (16/12).
Lebih lanjut Iwan mengatakan bahwa pihak rumah sakit telah menjalankan pelayanan sesuai standar operasional medis.
Meski tidak menjelaskan secara rinci tapi Iwan menegaskan bahwa RSHS telah melakukan upaya maksimal terhadap pasien yang akan melakukan operasi gigi tersebut.
"RSHS telah melakukan upaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada semua pasien. Pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan standar prosedur pelayanan yang ada di rumah sakit," pungkasnya.
Sebelumnya, salah satu akun Instagram @latashaqntas mengunggah cerita tentang kematian seorang pasien di RSHS yang sedang menjalani operasi gigi.
Cerita tersebut kemudian viral di TikTok sejak Jumat, (15/12). Akun tersebut menceritakan tentang sepupunya yang menjalani operasi gigi di RSHS setelah mendapat rujukan dari Garut.
Setiba di RSHS sepupunya itu memulai operasi gigi dengan diberikan anastesi atau obat bius.
Namun selang beberapa menit, pihak rumah sakit memanggil suami pasien dan menyatakan bahwa detak jantung korban berhenti.
Setelah tahu hal itu, pasien langsung masuk ke ruang ICU hingga tak sadarkan diri selama berhari-hari.
“Katanya paru-parunya item, kondisi gak bagus, dan lain-lain. Padahal logikanya sebelum operasi semua diperiksa dan kondisi aman untuk dilakukan tindakan,” lanjut akun tersebut.
Kemudian, akun itu menyebut, kemungkinan besar dikarenakan kesalahan anastesi yang diberikan oleh dokter anastesi.
“Setelah diusut ditanya ke berbagai dokter kenalan keluarga, ini kemungkinan besar kesalahan anastesi dari dokter anastesi," ujar saudara sepupu itu.
"Karena cuma selang beberapa menit aja organ bisa langsung rusak semua terutama ginjal, makanya ada perhentian jantung,” pungkasnya.