
DEPOK Geger Makanan Tambahan Pencegah Stunting di Depok, Wapres Ma'ruf Sampai Turun Tangan Bakal Monitor Semua Daerah
DKYLB.COM (18/11/2023) – Geger soal makanan tambahan untuk mencegah stunting di Depok yang dianggap kurang bernilai gizi dan jauh dari anggarannya yang gede, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma’ruf Amin sampai turun tangan bakal meminta penjelasan dari pemerintah Kota Depok terkait isu tersebut.
"Jadi, nanti akan saya coba tanya. Kalau ada laporannya, akan saya tanya di mana dan apa kejadiannya sehingga kualitas makanannya menjadi rendah," kata Ma'ruf Ma'ruf usai menghadiri Rapat Paripurna Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2023, di Jakarta, Jumat (17/11/2023) dilansir Antara.
Wapres juga mengatakan bukan cuma Depok yang bakal dicek soal pemberian makanan tambahan melainkan seluruh daerah di Indonesia.
Baca Juga: Menyentuh Cerita Jhonny Yusuf, Turis Australia yang Masuk Islam di Aceh Usai Baca Kisah Rasulullah
"Akan terus kita monitor di semua daerah," ujarnya.
Sementara itu Ma'ruf yang sering melakukan kunjungan kerja ke berbagai wilayah Indonesia terkait penanganan stunting menyebutkan makanan yang diberikan kepada anak-anak sudah cukup baik.
Hanya saja, mengambil perlajaran dari kasus di Depok, kata dia, maka perlu kembali diingatkan kepada masing-masing kepala daerah agar menjalankan standar operasi prosedur. Termasuk tidak ada pengurangan anggaran per paket menu makanan.
"Kalau ada di satu tempat ternyata tidak seperti itu (kualitas menu tidak bagus), akan kita lihat, supaya dilakukan tindakan-tindakan, supaya tidak terjadi pengurangan-pengurangan (anggaran) itu," tegas Wapres.
Baca Juga: Pagi Ini Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Bandung Jawa Barat
Sebelumnya menu pencegahan stunting di Depok membuat geger publik menyusul nilai gizinya yang di bawah standar sampai aksesoris kemasan yang bergambar Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok padahal anggarannya dari APBN bukan dari APBD.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Depok Mary Liziawati menyebutkan, anggota Komisi D DPRD Depok meminta agar stiker bergambar Walkot Idris dan Wakil Walkot Imam Budi Hartono di makanan cegah stunting diganti dengan stiker kandungan gizi, dalam rapat bersama di DPRD Depok, Jumat (17/11/2023).
Hal itu pun menjadi candaan Ketua Fraksi Partai Gerindra Mohammad HB. Dia mengatakan program itu dibiayai APBN, namun stiker yang dipasang malah wajah Walkot Depok. Sebagai informasi, anggaran untuk makanan bantuan pencegahan stunting senilai Rp 4,9 miliar itu berasal dari APBN.
Namun menurut Mary penggantian gambar stiker di menu cegah stunting kemungkinan tidak bisa dilakukan karena akan menambah biaya.
"Ini kan berarti nambah cost lagi ya. Nanti kan kita tidak ingin menambah cost di luar bahan makanan. Jadi mungkin nanti menurut saya kalau kita tidak pakai stiker ya sudah, tidak ada penambahan stiker," jelasnya.
Mary mengatakan sudah meminta vendor untuk mencopot stiker bergambar Walkot Idris. Nantinya pihak Puskesmas juga diminta melakukan pengecekan saat pendistribusian.
Sementara itu Mary Liziawati juga mengklaim menu pencegah stunting dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) telah memenuhi kandungan gizi bagi balita sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Baca Juga: Jamu Indonesia Bakal Ditetapkan Jadi Warisan Budaya oleh UNESCO
Menurut Mary, masyarakat belum familiar dengan kudapan sehingga kaget ketika menerima makanan tersebut.
Dinas Kesehatan Kota Depok akan memberikan menu pencegah stunting selama 28 hari terhitung sejak 10 November hingga 7 Desember mendatang. Balita diberikan menu kudapan selama enam hari dan satu hari makanan lengkap.
Target Program PMT lokal Kota Depok sebanyak 9.882 balita dengan kategori balita gizi kurang, balita berat badan kurang, balita stunting dengan gizi kurang, dan balita berat badan tidak naik.
Mary menuturkan anggaran program PMT lokal berasal dari dana insentif fiskal untuk penanganan stunting dari pemerintah pusat sebesar Rp4,9 miliar. Anggaran tersebut dibagi ke 38 Puskesmas. Satu paket makanan dihargai Rp18.000. (*)