
TOKOH Mantan CEO Binance Peringatkan Bahaya Penipuan Kripto Pasca Serangan Hacker
DKYLB.com, (24/06/2025) — Keamanan di dunia aset kripto kembali menjadi sorotan tajam menyusul insiden peretasan yang menimpa platform berita kripto terkemuka, CoinTelegraph, serta situs data pasar kripto CoinMarketCap. Kejadian ini mendorong Changpeng Zhao (CZ), mantan CEO raksasa bursa kripto Binance, untuk mengeluarkan peringatan keras kepada komunitas kripto agar lebih waspada terhadap ancaman penipuan dan peretasan yang semakin meningkat.
Melalui platform media sosialnya, CZ secara aktif membagikan pandangannya mengenai eskalasi ancaman cyber di ekosistem digital. Peretasan pada platform seperti CoinTelegraph dan CoinMarketCap, yang merupakan sumber informasi vital bagi jutaan investor kripto, menggarisbawahi kerentanan yang masih ada dalam infrastruktur digital, bahkan bagi entitas yang dianggap kredibel. Peringatan dari figur sekaliber CZ ini tentu perlu direspons serius oleh para pelaku pasar.
Dalam kesempatan yang sama, CZ juga tak luput memberikan pandangannya terkait pergerakan harga aset kripto. Ia menyinggung potensi Bitcoin untuk kembali mencapai all-time high (ATH) baru, meskipun ATH terakhir Bitcoin tercatat pada 22 Mei 2025. Diskusi mengenai potensi kenaikan harga di tengah meningkatnya ancaman keamanan ini menyoroti paradoks dalam dunia kripto: di satu sisi menawarkan peluang keuntungan besar, di sisi lain menyimpan risiko yang tak kalah tinggi.
Isu keamanan menjadi krusial mengingat semakin maraknya modus penipuan di ruang kripto, mulai dari phishing, rug pull, hingga skema Ponzi. Para penipu memanfaatkan euforia pasar atau ketidaktahuan investor baru untuk melancarkan aksinya. Peringatan dari CZ ini berfungsi sebagai pengingat penting bagi setiap individu yang terlibat dalam investasi kripto untuk selalu melakukan riset mendalam (Do Your Own Research - DYOR) dan mengutamakan protokol keamanan.
Selain fokus pada keamanan pasar kripto, CZ juga sempat memberikan reaksinya terkait ambisi Elon Musk di bidang kecerdasan buatan (AI). Meskipun artikel tidak merinci isi reaksinya, penyebutan ini menunjukkan bagaimana tokoh-tokoh besar di dunia teknologi dan kripto saling memantau dan memberikan tanggapan terhadap inovasi di bidang lain, mencerminkan konvergensi antara teknologi blockchain, AI, dan masa depan digital.
Melihat dinamika ini, komunitas kripto diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan, baik dalam melindungi aset digital mereka maupun dalam menyaring informasi yang beredar. Insiden peretasan pada platform informasi besar menjadi momentum penting untuk introspeksi dan memperkuat fondasi keamanan siber di seluruh ekosistem kripto, demi menjaga kepercayaan dan keberlangsungan industri ini.
(Dimas Galoh Maulana - JMMA)